Advertorial

KPw Bank Indonesia bersama Pemprov Lampung Lakukan Gerakan Tanam Cabai di Kabupaten Pesawaran 

Kegiatan ini merupakan implementasi lanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui gerakan penanaman cabai

Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah
Kegiatan Gerakan Tanam Cabai di Kabupaten Pesawaran 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung melakukan Gerakan Tanam Cabai di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Selasa (15/11/2022).

Kegiatan ini merupakan implementasi lanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui gerakan penanaman cabai

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung Budiyono mengatakan, pamor Lampung sebagai produsen utama bahan pangan dan holtikultura harus terus terjaga dan ini juga menjadi bagian dalam menjaga stabilitas perekonomian.

"Gerakan Tanam Cabai adalah lanjutan dari GNPIP yang telah kita lakukan pertengahan Agustus lalu," ujar Budiyono usai menanam cabai secara simbolis.

Lebih lanjut Budiyono menjelaskan, setelah tanam komoditas cabai berjalan dengan baik termasuk sampai proses pasca panen. 

Maka akan dilanjutkan dengan penggarapan komoditas lainnya.

Baca juga: Masuk Pertengahan November, 16 Bencana Alam Terjadi di Lampung Barat

Baca juga: Uang Makan Satpol PP Lampung Utara Tidak Keluar Enam Bulan

"Lahan yang ditanam cabai seluas 10 hektar dan menjadi upaya bersama dalam pengendalian inflasi. Karena salah satu pendorong inflasi adalah komoditas cabai," urainya.

"Tentu ini bukan dari BI Sendiri, harus ada kontribusi dari para petani dan kelompok taninya," sambung dia.

Diharapkan melalui kegiatan tanam cabai ini, bisa membantu kebutuhan cabai yang dikonsumsi masyarakat. 

"Tidak hanya untuk kebutuhan masyarakat Pesawaran, namun juga Bandar Lampung dan lainnya. Bahkanidak hanya Pesawaran. Termasuk agar bisa dibawa ke tempat lain kalau suplainya banyak," kata Budiyono.

Selain menanam cabai, KPw Bank Indonesia Lampung juga melakukan penandatanganan MoU Digital Farming dengan Kabupaten Lampung Tengah dan Dokumen Perjanjian Kerjasama antara Gapoktan Gemah Ripah dengan off taked.

Dilakukan juga penyerahan akad KUR dan transaksi pupuk bersubsidi melalui program E-KPB (Elektronik- Kartu Petani Berjaya).

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam kesempatan yang sama mengatakan, perlu daya dukung lainnya tidak hanya Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi melalui tanaman pangan dan holtikultura.

"Mari terus membangun untuk lebih gigih lagi karena persoalannya cabai memang semua membutuhkan," kata Arinal. 

"Sektor lainnya adalah tanam bawang sesuai instruksi Pak Presiden, itu harus kita lakukan ke depan supaya Lampung betul-betul terbukti sebagai lumbung pangan dan lokomotif pertanian Indonesia," sambung dia.

Pemprov Lampung akan tetap konsisten untuk membangun ekonomi kerakyatan. 

Terlebih Ibu kota Indonesia, Jakarta, menurut Arinal butuh pasokan pangan dari Lampung hingga 45 persen.

"Kita jadikan Pesawaran sebagai sentra holtikultura yang jadi kebanggaan Lampung," ujar Arinal.

"Terpenting semua pihak agar terus membangun semangat kebersamaan, itu lebih penting dalam pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan," kata dia.

Arinal juga mendorong masyarakat tidak hanya di Pesawaran, memanfaatkan lahan termasuk pekarangan untuk ditanami cabai

Paling tidak untuk kebutuhan sehari-hari, sebagai wujud ketahanan pangan keluarga.

Turut hadir dalam kegiatan tanam cabai Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung yang juga Plt Kepala Dinas Pertahanan dan Holtikultura Lampung Kusnardi, Wali Kota Metro, Pj Bupati Tubaba dan jajaran pejabat lainnya di lingkup Pemprov Lampung. Termasuk dari instansi negara dan vertikal.

(Tribunlampung.co.id/Adv)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved