Berita Lampung
Kak Seto Isi Seminar Mengajar dengan Cinta Kepada Tenaga Pengajar di Lampung Barat
Kak Seto selaku tokoh pendidikan dan pemerhati anak memberikan materi kepada para tenaga pengajar di Lampung Barat tentang mengajar dengan cinta.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Ratusan peserta yang merupakan tenaga pengajar di Lampung Barat memadati GOR Aji Saka dalam rangka mengikuti seminar bersama Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto, Senin (21/11/2022).
Dalam seminar tersebut Kak Seto selaku tokoh pendidikan dan pemerhati anak di Indonesia ini memberikan materi kepada para tenaga pengajar di Lampung Barat tentang mengajar dengan cinta.
Saat mengisi materi pun Kak Seto terlihat sangat antusias dalam memberikan pemahaman-pemahaman kepada tenaga pengajar di Lampung Barat bagaimana caranya mengajar murid dan anak dengan penuh cinta.
Pria dengan ciri khas rambut berponi ini mengatakan, hak anak-anak ada empat yakni hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi.
Ia menjelaskan, saat ini bukan zamannya lagi mendidik anak dengan cara memakai kekerasan seperti membentak dan sebagainya.
Namun harus dengan cinta dan nada bicara yang disampaikan pun harus halus agar anak mengerti dan timbul perasaan bahagia.
Baca juga: Tuntutan Aksi Damai Perangkat Desa di Depan Kantor Bupati Lampung Timur
Baca juga: Pemilihan Duta Lingkungan Hidup di Mesuji Lampung Masuk Tahap Seleksi Tertulis dan Wawancara
“Sekarang ini bukan zamannya lagi kita mendidik anak dengan cara yang kasar, seperti membentak memukul dan lain sebagainya,” jelas Kak Seto.
“Beri ajaran dengan cinta, nada bicara harus halus penuh kasih sayang, anak juga lama-lama akan mengerti dan tentunya merasa bahagia,” tambahnya.
Kak Seto juga mengatakan, dunia anak adalah dunia bermain, manfaat bermain bagi anak sangat banyak diantaranya untuk merangsang perkembangan motorik, sosial, emosional, moral dan kreatifitas.
Semua itu harus dimulai dari keluarga masing-masing yang harus bisa menciptakan keluarga yang ramah anak.
Tokoh penting Indonesia ini menambahkan, orang tua ataupun guru harus selalu melibatkan anak dalam mengambil suatu keputusan, dan harus bisa juga menjadi sahabat yang baik bagi mereka.
"Libatkan anak-anak untuk mengambil suatu keputusan sehingga ada interaksi di dalam keluarga antara anak dan orang tua,” kata Kak Seto.
“Begitupun di sekolah para guru pun harus mampu menjadi sahabat dan idola yang baik bagi anak,” tambahnya.
Para guru dan orang tua pun diharuskan untuk menciptakan cara belajar yang membuat anak gembira dan tertarik untuk terus belajar.
“Kurikulum yang diberikan juga jangan terlalu kaku terhadap anak,” kata Kak Seto.
“Pada dasarnya anak senang belajar, maka dari itu cipatakanlah suasana belajar yang gembira agar bisa membentuk karakter masing-masing anak," sambungnya.
Selain Kak Seto, seminar yang bertajuk 'Leadership Training and Teaching Strategies Of Teacher' ini turut diisi juga oleh Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Pusat, Netti Herawati.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Lampung Barat Bulki Basri diwakili Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Mashuri menjelaskan, tujuan diadakannya seminar ini ialah untuk meningkatkan pemahaman guru tentang cara mendidik anak dengan cinta.
Ia juga menambahkan Kak Seto akan memberikan pemahaman bagaimana mengontrol emosional anak, memberikan strategi-strategi mengajar di era digital kemudian meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan bagi para pendidik.
“Tujuan diadakan seminar ini tentunya untuk memberikan beberapa pemahaman penting bagi tenaga pengajar,” jelas Mashuri.
“Bagaimana cara mendidik dengan penuh kasih sayang dengan memperhatikan emosi anak, strategi mengajar di era digitalisasi ini, dan bagaimana cara disiplin yang baik,” sambungnya.
Mashuri mengungkapkan, sekiranya ada sebanyak 800 lebih tenaga pengajar yang mengikuti seminar bersama Kak Seto ini.
Menurut Mashuri, adanya seminar ini juga tentunya bisa menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam hal membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas.
Terlebih lagi lembaga penyelenggara merupakan lembaga yang diakui mempunyai kredibel serta narasumber berkompeten yang memang fokus terhadap pendidikan karakter anak usia dini.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus yang menyempatkan diri untuk hadir pun mengungkapkan, seminar yang diselenggarakan oleh pihak LPEI bersama Disdikbud Lampung Barat ini memang sangat perlu untuk diselenggarakan.
Menurutnya, seminar ini bisa menjadi sarana diskusi bagi para tenaga pengajar dengan Kak Seto tentang bagaimana cara mengajar murid dengan cara yang baik.
Ia juga mengatakan, seminar ini berguna untuk membentuk karakter seorang tenaga pengajar yang berkualitas di Lampung Barat.
“Seminar ini bisa menjadi sarana berdiskusi yang baik, para pengajar bisa memahami dan berdiskusi dengan Kak Seto bagaimana cara mengajar murid dengan baik,” kata Parosil.
“Nanti kita bisa liat hasilnya kedepan, pasti pendidikan lampung barat akan maju dan berkualitas,” tambahnya.
Bupati Parosil pun berharap kegiatan-kegiatan seminar pendidikan seperti ini bisa terus dilakukan di Lampung Barat.
Ia juga berharap agar para peserta yaitu para tenaga pengajar bisa mengikuti jalannya seminar dengan serius dan memerhatikan materi yang diberikan oleh Kak Seto.
Hal tersebut dilakukan agar para peserta bisa mengerti dan dapat mengimplementasikan materi yang didapat saat seminar bersama Kak Seto.
“Untuk seluruh tenaga pengajar di sini, jangan hanya duduk dan melotot, tetapi tulis dan pahami semua materi yang diberikan dengan serius,” ungkap Parosil.
“Kalau sudah paham dan mengerti kan nantinya bisa diimplementasikan kepada para muridnya bagaimana cara mengajar dengan cinta kasih tersebut,” tambahnya.
Terakhir, Bupati Parosil pin memberi pesan kepada para tenaga pengajar di Lampung Barat agar bisa terus memberikan yang terbaik untuk pendidikan di Lampung Barat.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Kak-Seto-isi-seminar-mengajar-dengan-cinta-kepada-tenaga-pengajar-di-Lampung-Barat.jpg)