Berita Terkini Nasional
Mahfud MD Minta Pelajar di Tapanuli Selatan yang Aniaya Nenek ODGJ Dihukum Pidana
Video 6 pelajar menganiaya nenek ODGJ viral di media sosial dan mendapat komentar keras dari Menko Polhukam Mahfud MD.
Tribunlampung.co.id, Tapanuli - Sejumlah pelajar di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara menganiaya beramai-ramai seorang nenek yang diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).
Video 6 pelajar menganiaya nenek ODGJ viral di media sosial dan mendapat komentar keras dari Menko Polhukam Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, penganiayaan yang dilakukan para pelajar di Tapanuli Selatan terhadap nenek ODGJ tersebut sangat biadab.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dilansir dari Kompas.com, Senin (21/11/2022).
Mahfud MD menilai perilaku enam pelajar penendang nenek di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, biadab.
Baca juga: Skenario Penembakan Brigadir J Kini Buyar, Mahfud MD Sebut Otak Pembunuhan
Baca juga: Pencuri Kotak Amal Masjid di Bandar Lampung Tertangkap, Dilepas Lagi Diduga ODGJ
Untuk itu, Mahfud meminta enam pelajar yang sudah ditangkap Polres Tapanuli Selatan tersebut dihukum dengan tegas.
“Saya apresiasi Polres yang sigap bertindak begitu peristiwa itu dilambungkan lewat viral di medsos. Selanjutnya harus ada tindakan tegas secara hukum,” kata Mahfud melalui pesan singkat, Senin (21/11/2022).
“Anak-anak itu sangat biadab, masak nenek renta begitu diejek dan ditendang secara brutal,” sambung dia.
Mahfud MD pun menjelaskan perihal penerapan pidana terhadap keenam pelajar tersebut.
Mahfud mengatakan bahwa para pelaku yang belum dewasa bisa dikenakan pidana dengan ancaman setengah dari masa hukuman normal.
“Untuk anak yang belum dewasa secara pidana ancaman hukumannya adalah 1/2 dari ancaman hukuman normal,” kata dia.
Mahfud menambahkan, semua pihak sudah seharusnya mendidik para pelajar dengan tidak selalu menghukum
Akan tetapi, Mahfud menyatakan bahwa adakalanya juga menghukum itu menjadi bagian dari pendidikan.
“Lebih-lebih kelakuan seperti ini sudah menggejala sehingga harus ada contoh tindakan tegas agar anak-anak lain menghentikan dan tidak berani melakukan hal yang sama,” imbuh dia.
Kronologi
Kelakuan bejat dilakukan sekelompok pelajar di Tapanuli Selatan diduga terjadi pada Sabtu (19/11/2022).
Kelakuan sekelompok pelajar yang melepaskan tendangan kungfu ke nenek-nenek tersebut divideokan dan kemudian viral di media sosial. Kini, keenam pelajar tersebut sudah diamankan polisi.
Video yang viral di media sosial itu pertama kali dibagikan oleh akun Twitter ini pada Sabtu (19/11/2022).
Polres Tapsel akhirnya meringkus enam pelajar yang tendang nenek-nenek hingga tersungkur di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Menurut Menurut Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni, pelajar yang tendang nenek-nenek ini diamankan pada Sabtu (19/11/2022) kemarin setelah videonya viral.
"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," kata Imam kepada Tribun-medan, Minggu (20/11/2022).
Imam menyebutkan, para pelaku merupakan pelajar dari salah satu SMK yang berada di Tapanuli Selatan.
Saat ini, para pelaku telah diamankan dan masih dalam pemeriksaan polisi.
"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih dibawah umur," sebutnya.
Dikatakannya, lantaran para pelaku berstatus dibawa umur pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan Bapas atau Balai Pemasyarakatan.
"Hari Selasa nanti kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menggali keterangan dari pelaku, bersama Bapas," ujarnya.
Imam menambahkan, petugas juga masih melengkapi berkas berkas agar kasus tersebut bisa dilanjutkan ke pengadilan.
"Jadi rencananya kami akan menyerahkan dulu kepada orang tua, tokoh masyarakat, kepala sekolah mereka, dan juga Dinas Pendidikan, untuk melaksanakan pembinaan karakter, selama kami melaksanakan proses pemberkasan perkara," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga masih mencari keberadaan keluarga dari korban, karena korban diduga mengalami Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Saat ini masih dalam lidik, kami tetap menggali dan memeriksa pelaku dan saksi, siapa tahu nanti kami temukan keluarga dari ibu tersebut. Sehingga semua berkas perkaranya lengkap," ucapnya.
"Nanti hasil lidiknya seperti apa, kita laksanakan gelar perkara untuk menentukan tindak lanjut berikut nya," ungkapnya.
Sebelumnya, beredar sebuah rekaman video, gerombolan pelajar berpakaian Pramuka melakukan penganiayaan terhadap seorang nenek dipinggir jalan.
Rekaman berdurasi 13 detik, yang sengaja direkam oleh seorang pelajar yang turut serta dalam gerombolan tersebut.
Dari rekaman video yang dilihat oleh Tribun-Medan, Minggu (20/11/2022).
Tampak segerombolan pelajar yang diduga berjumlah delapan sampai sembilan orang itu konvoi menggunakan sepeda motor.
Lalu, gerombolan pelajar ini tampak menghampiri seorang nenek yang kala itu sedang berjalan seorang diri.
Kemudian, para pelajar ini terlihat berbincang dengan nenek tersebut.
Tak lama, seorang pelajar turun dari atas sepeda motor jenis Honda Vario menghampiri si nenek.
Seorang pelajar itu pun langsung menendang korban, hingga tersungkur.
Spontan, nenek tersebut langsung histeris dan meminta pertolongan.
"Tolong, tolong, tolong," jeritan nenek.
Kemudian, nenek ini pun langsung berlari, sementara para pelajar ini dengan cerianya meninggalkan korban di pinggir jalan.
Bukan pertama kali
Melansir Tribun-Medan.com, Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengatakan ini bukan merupakan aksi pertama yang dilakukan oleh para pelaku.
Para pelajar ini juga pernah melakukan penganiayan terhadap korban, sekira bulan September 2022 silam.
"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga tapi viralnya bersamaan kemarin," kata Imam kepada Tribun-medan, Minggu (20/11/2022).
"Mereka memukul ibu itu dengan sebatang kayu. Pelakunya sama dan korbannya juga sama," sambungnya.
Ia juga membeberkan, motif dari pada pelaku tega menganiaya korban yang diduga mengalami ODGJ itu.
Saat kejadian, para pelaku ini ternyata sedang bolos sekolah.
"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban, lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," sebutnya.
Dikatakannya, untuk pelaku saat ini sudah dilakukan penahanan dan petugas masih melengkapi berkas perkara nya agar bisa dilimpahkan ke Kejaksaan.
Pihaknya juga telah bertemu dengan korban dan saat ini juga masih dilakukan pemeriksaan.
"Korban tadi dini hari sudah kami temukan keberadaannya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik di rumah sakit Padang Sidempuan," ungkapnya.
Petugas juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Tapanuli Selatan untuk penanganan korban.
"Kami coba meminta keterangan korban, namun ternyata keterangannya tidak bisa jadi patokan. Cenderung ke gangguan jiwa," ucapnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk bersama-sama mencari keluarga korban, dan juga kita melaksanakan rehabilitasi di Dinas Sosial," tambahnya.
Viral di media sosial
"Ngenes! Mereka pelajar tapi masih kekurangan pelajaran kasih sayang," tulis akun tersebut.
Pada video berdurasi 13 detik tersebut menunjukkan dua motor yang dinaikki masing-masing dua orang pelajar.
Kemudian motor-motor tersebut berhenti di pinggir jalan.
Salah satu motor berhenti di dekat seorang nenek yang membawa karung. Kemudian para pelajar itu turun dari motor.
Salah satu pelajar dari motor yang berada di depan turun dan tiba-tiba menendang nenek tersebut hingga terjatuh.
Nenek tersebut langsung pergi menjauh dari sekelompok pelajar itu. Sementara para pelajar itu menertawakan perilaku yang rekannya lakukan.
Belakangan diketahui bahwa para pelaku merupakan pelajar di salah satu SMK di Tapanuli Selatan. Keenam pelaku yakni berinisial, IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH.
Artikel ini telah tayang di medan.tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id)