Berita Terkini Nasional
Pakar Mikro Ekspresi Nilai Suara Lambat Ferdy Sambo di Persidangan Indikasi sedang Berbohong
"Yang beliau lakukan mencoba untuk menghindari menjawab itu dengan mengatakan (seolah) ya menurut saya begini," jelasnya.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari membaca gestur dan ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Pakar Mikro Ekspresi, Monica Kumalasari mengatakan, ada ekspresi dan gestur Ferdy Sambo yang berbeda dengan sidang sebelumnya.
Diketahui, Ferdy Sambo dihadirkan sebagai saksi bagi terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf.
Pakar Mikro Ekspresi Monica menilai, nada dan intonasi suara Sambo sangat lambat.
Selain itu Sambo juga menggunakan suara dalam.
Menurutnya, hal tesebut termasuk indikasi orang yang sedang berbohong dan ragu dengan pernyataannya.
Baca juga: Tanggapan Pakar Hukum atas Langkah Kuat Maruf Laporkan Hakim ke Komisi Yudisial
Baca juga: Fakta Video Viral 3 Begal Nangis Dihantam Kursi Plastik di Jakarta Utara
"Kalau kita lihat bagaimana gestur dan ekspresinya, Pak Sambo ini sungguh berbeda sekali, keluar dari base line."
"Salah satunya ada suara yang meninggi sekali atau justru suara yang dalam kemudian pelan, seperti ragu."
"Kita lihat dari intonasi suara ini berbeda sekali," kata Monica, Rabu (7/12/2022), dikutip dari youTube KompasTv.
Menurut Monica ada indikasi Ferdy Sambo juga dalam keadaan tertekan atau stress.
Hal tersebut dilihat dari bahasa tubuh Ferdy Sambo yang terlihat menaikkan pundaknya sepanjang persidangan.
"Kalau kita lihat dari gestur dan juga body language semakin hari semakin bongkok, tapi menunjukan juga stress karena pundak juga naik," kata Monica.
Kemudian Monica juga menyoroti ketika Ferdy Sambo memegang microphone saat jalannya persidangan.
"Nah kemudian ketika pegang mic, digenggam erat-erat, ini bahasa non verbal, bahwa ada informasi yang harus dijaga kuat-kuat," tutur Monica.
Ia melihat, Ferdy Sambo seolah menghindar saat pernyataannya dikonfrontasi dengan para terdakwa.
"Ada informasi yang harus tetap konsisten,"
"Artinya ketika dihadapakan dengan satu pernyataan dengan saksi lain, bahwa informasinya tidak seperti ini ."
"Yang beliau lakukan mencoba untuk menghindari menjawab itu dengan mengatakan (seolah) ya menurut saya begini," jelasnya.
Baca juga: Bharada E Bongkar Sosok Wanita Misterius Menangis, Ferdy Sambo Geram
Baca juga: Hotman Paris Berduka hingga Tak Bisa Hadiri Pernikahan Kaesang dan Erina
Ia juga menyoroti ekspresi Bharada E yang sempat geleng-geleng kepala bahkan tertawa mendengar pernyataan Ferdy Sambo.
"Ketika Eliezer mendengar sesuatu kemudian menggeleng dan ada juga bahkan tertawa, ada juga merasa geram dan marah yang terlihat dari ekspresinya."
"Nah ini menujukkan bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Ferdy Sambo ini tidak sesuai dengan apa yang dialami maupun dirasakan oleh Eliezer," katanya.
Hakim Ragukan Keterangan Ferdy Sambo
Dalam sidang lanjutan Rabu (7/12/2022), Hakim Wahyu meragukan pernyataan dari Ferdy Sambo yang telah disampaikan.
Hakim Wahyu mengatakan, cerita dari Ferdy Sambo tidak masuk akal dengan bukti-bukti yang sudah ada.
Pertama, seperti pada pernyataan Ferdy Sambo yang mengatakan istrinya sedang tidak enak badan.
Namun, pernyataan tersebut tidak tampak dalam CCTV yang dijadikan bukti.
Hakim juga mengatakan, bahwa jika benar sakit pun pasti masih mampu ke rumah sakit karena dirasa punya cukup uang untuk pergi.
Pernyataan Ferdy Sambo kedua yang diragukan hakim adalah terkait Putri Candrawathi yang hendak isolasi mandiri.
Dalam pernyataannya, Ferdy Sambo mengaku tidak tahu mengenai siapa saja yang ikut mengantarkan istrinya yang mau isolasi mandiri tersebut.
Kemudian hakim meragukan pernyatan tersebut karena dianggap tidak masuk akal.
"Itu satu hal yang tidak masuk akal."
"Ketika mereka berangkat dari Magelang itu ada Kuat, ada Eliezer, ada Susi dan istri saudara. Di belakangnya baru ada Ricky Rizal (RR) dan Yosua (J)," kata hakim.
Menurut hakim, saat Putri Candrawathi hendak meninggalkan Rumah Saguling untuk isolasi mandiri, dirinya didampingi oleh Ricky Rizal, Brigadir J, Kuat Ma'ruf, dan Richard Eliezer, tanpa Susi.
"Jadi sangat lucu kalau saudara (FS) enggak mengetahui siapa yang mau diajak," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id)