Berita Lampung

Plh Bupati Lampung Barat Nukman Ajak Jajaran Pantau Stok Bahan Pangan jelang Nataru

Plh Bupati Lampung Barat Nukman jelaskan langkah antisipasi masalah stok pangan yang bisa timbul jelang Natal dan tahun baru (Nataru) dengan pantau.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Plh Bupati Lampung Barat, Nukman saat mengisi acara Ngupi Bebakhong di Aula Kagungan Setdakab, Pemkab Lampung Barat jelaskan jajarannya agar pantau stok dan harga bahan pangan jelang Nataru. 

Hal itulah yang menjadi dasar DKP Lampung Barat untuk menentukan aman atau tidaknya ketersediaan stok pangan di wilayah Lampung Barat.

“Jadi setiap minggu itu petugas kami ada yang melakukan pendataan keluar masuk barang di tiga titik yaitu Sukau, Sumber Jaya, dan BNS,” ungkap Darwin.

“Itulah dasar kami dalam menentukan aman atau tidaknya stok pangan di sini,” sambungnya.

Darwin menjelaskan, rata-rata pendistribusian yang masuk ke Lampung Barat itu seperti bahan pangan gula, minyak, tepung, dan telur.

Ia menambahkan, hal itu disebabkan karena bahan pangan tersebut tidak diproduksi di Lampung Barat.

Sedangkan terkait stok beras yang surplus, hal itu disebabkan karena produksi padi di Lampung Barat tercatat sebanyak 153 ribu ton.

Ditambah lagi dengan stok yang masuk dari luar daerah yaitu sebanyak 1,9 ton, bisa dipastikan untuk stok beras aman bahkan hingga awal bulan tahu 2023.

“Untuk beras justru mengalami surplus, karena hasil produksi hingga september produksi padi kita hasilkan sebanyak 153 ribu ton,” kata Darwin.

“Apalagi ditambah beras yang masuk dari luar daerah seperti Metro, Pringsewu bahkan dari Blitang sebanyak 1,9 juta ton,” tambahnya.

Sedangkan cadangan pangan keluar khususnya beras, Darwin mengatakan pengeluaran tersebut hanya sedikit yaitu sekitar kurang lebih 3 ribu ton.

Dirinya menjelaskan, hal tersebut juga dilakukan oleh para petani yang menjual hasil produksi mereka ke luar daerah, hasil produksi yang keluar itu pun mayoritas masih berbentuk gabah.

Perlu diketahui, sentra padi terbesar di Lampung Barat berpusat di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang sekaligus menjadi pintu masuk pendistribusian bahan pangan wilayah Lampung Barat.

Selain BNS, Darwin juga mengungkapkan Kecamatan Sukau termasuk sentra yang lumayan besar.

"Untuk lumbung pangan, BNS termasuk wilayah yang menjadi lumbung pangan terbesar kita, selain itu ada juga di Sukau,” ungkap Darwin.

“Sedangkan untuk 13 Kecamatan yang lain bukan tidak ada produksian, namun hasil produksinya bisa dibilang masih minim,” sambungnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved