Berita Terkini Nasional
Umar Patek Menangis, Minta Maaf pada Korban Bom Bali I dan Warga Australia
"Saya juga meminta maaf kepada warga Australia yang telah berdampak, saya memohon maaf itu semuanya," ucap Umar dengan bibir bergetar dan air mata.
Tribunlampung.co.id, Lamongan - Mantan napi teroris Umar Patek sampaikan permintaan maaf kepada para korban Bom Bali I.
Umar Patek, mantan napi teroris Bom Bali I tahun 2002 yang menewaskan ratusan korban, dulu terkenal garang.
Hisyam bin Alizein atau populer disapa Umar Patek juga pernah menjadi buronan internasional.
Kala itu, pemerintah Amerika Serikat sempat menghargai kepalanya 4 juta US Dolar untuk penangkapannya.
Umar Patek akhirnya diadili di Indonesia setelah tertangkap di luar negeri.
Kini Umar Patek telah menghirup udara segar, bebas bersyarat setelah menjalani hukuman selama 11 tahun di Lapas Kelas 1 Surabaya.
Baca juga: Terpidana Bom Bali Umar Patek Bebas, Ingin Bantu Pemerintah Deradikalisasi
Baca juga: Kuat Maruf Langsung Nangis saat Ditelepon Ferdy Sambo Akan Dipenjara
Umar Patek berkumpul kembali dengan Ali Fauzi di Lamongan dalam keluarga besar Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP).
Seperti diketahui, Ali Fauzi yang juga mantan teroris dan adik trio bomber Bali.
Saat melayani para awak media di kompleks YLP Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Umar Patek menangis mengingat korban Bom Bali I yang terjadi di Sari Club dan Paddy's Bar, Kuta pada 12 Oktober 2002.
Menurut Umar apa yang ia lakukan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Pria asal Pemalang, Jawa Tengah itu lantas ditenangkan oleh Ali Fauzi, Ketua YLP, yang turut mendampinginya dalam konperensi pers.
Ia pun meminta maaf pada keluarga para korban Bom Bali I.
Utamanya yang berasal dari luar negeri.
Umar mengaku, saat itu ia sebenarnya sudah menentang bom diledakkan di keramaian karena akan banyak nyawa berjatuhan.
Namun, Bom Bali I tetap diledakkan hingga mengakibatkan 202 orang termasuk warga negara asing meninggal.