Berita Lampung

Pedagang Asongan Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan Sepi Pembeli

Libur Nataru 2023 tidak dapat diandalkan pedagang asongan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung karena sepi pembeli.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi
Pedagang asongan di pintu masuk reguler ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan Rosdiana (57), Jumat (30/12/2022). Pedagang asongan merasakan sepi pembeli pada libur Nataru kali ini. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Kelabunya langit, menggambar kelabunya rezeki para pedagang di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan

Siang kelabu, di pintu masuk reguler ASDP Indonesia Ferry, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menjadi atap para pedagang asongan di pinggiran pintu masuk, Jumat (30/12/2022). 

Suara mobil bus Damri, layaknya alunan musik yang menemani para pedagang asongan ini. 

Para calon penumpang kapal di pelabuhan terlihat berlalu-lalang di pintu masuk reguler ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Bakauheni. 

Terlihat, beberapa para calon penumpang, sambil menarik koper, seolah mengabaikan tawaran para pedagang. 

Baca juga: Anggota Polisi Meninggal Kecelakaan di Jalan Tol Lampung Selatan

Baca juga: Harga Bawang Merah dan Cabai Setan di Lampung Selatan Turun

"Aquanya buk.. kopinya pak, rokok," ujar seorang pedagang asongan. 

Akhir tahun yang diperkirakan akan menambah pundi-pundi rupiah bagi para pedagang asongan, ternyata masih belum sesuai harapan para pedagang. 

Sesekali, ada beberapa calon penumpang yang singgah, untuk membeli rokok kepada para pedagang asongan. 

Tim Tribun Lampung mencoba mendatangi seorang pedagang asongan. 

Rosdiana (57), yang merupakan warga Desa Siring Itik, Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan, adalah salah satu pedagang asongan di pintu masuk. 

Dengan lengkungan senyum di bibirnya, serta kerutan di bagian pipinya, ia mencoba menawarkan kopi panas yang ia jual. 

Rintik-rintik hujan gerimis siang itu, sesekali berlabuh di pipinya. 

Ternyata, Rosdiana mengungkapkan, ia telah berjualan di Pintu masuk ini selama 22 tahun. 

"Kalau saya sudah sejak 2002 berjualan disini, ya sekitar 22 tahun," ujar Rosdiana, sembari mengaduk kopi yang telah tim Tribun Lampung pesan. 

Sambil berbincang, mata Rosdiana acap kali memandang para calon penumpang kapal yang mendekati pintu masuk reguler. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved