Berita Terkini Nasional
Puluhan Anak Keracunan Chiki Kepul Nitrogen, Terparah Muntah Darah
Macam-macam gejala yang diakibatkan akibat keracunan es ciki kebul Nitrogen di Jawa Barat tersebut, terparah muntah darah.
Tribunlampung.co.id, Jawa Barat - Puluhan anak di Jawa Barat keracunak es ciki kepul Nitrogen hingga ada yang harus dilarikan ke rumah sakit.
Macam-macam gejala yang diakibatkan akibat keracunan es ciki kepul Nitrogen di Jawa Barat tersebut.
Terparah anak yang keracunan es ciki kepul Nitrogen muntah darah. Selain mengalami gejala pusing, mual, dan sesak.
Peristiwa tersebut membuat Kementrian Kesehatan RI meminta kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian keracunan es ciki kebul Nitrogen.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat total 28 anak mengalami gejala keracunan makanan es ciki kebul nitrogen atau cikbul.
Baca juga: Kronologi Kasus Oknum Polisi Paksa Istri Layani Rekan Sesama Anggota Polisi
Baca juga: Ribut di Organ Tunggal, Pemuda di Pesawaran Lampung Tewas Ditikam
Dari 28 orang tersebut 8 orang bergejala, 16 orang tanpa gejala, dan 2 orang dirujuk ke RS SMC dan RS haji.
Kejadian keracunan tersebar di dua wilayah, yaitu di Kabupaten Tasikmalaya dan kota Bekasi.
Di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 24 orang, 7 orang bergejala, 16 orang tanpa gejala, dan 1 orang dirujuk ke RS SMC.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi menyatakan, kini anak tersebut telah dipulangkan dan telah dinyatakan sehat.
"1 anak (di Tasikmalaya) yang ke rumah sakit menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama, dipulangkan setelah kondisinya dinyatakan sehat," kata seperti dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (7/1/2023).
Sementara di kota Bekasi, ada 4 orang, 1 orang bergejala dan 3 orang tanpa gejala.
Ryan mengatakan rata-rata anak yang keracunan seusai memakan cikbul berusia 4 hingga 13 tahun atau berada pada jenjang TK hingga SMP.
Ia berharap masyarakat lebih berhati-hati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak.
Adapun gejala yang didapati menurut penuturan adalah beberapa siswa meminum cairan nitrogen yang tidak beruap.
Rata-rata siswa makan es ciki kebul nitrogen mengeluh pusing, mual, sesak, dan muntah darah.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta seluruh dinas kesehatan serta rumah sakit untuk meningkatkan kewaspadaan pada kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajanan 'Chiki berasap Nitrogen (Chiki Ngebul)' seperti yang terjadi di Jawa Barat.
Dinkes seluruh Indonesia mengimbau untuk merespons cepat jika ditemui kasus serupa.
Dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan agar langsung melapor ke kontak Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Rujukan di pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com atau nomor 0882-1599-2763.
Seluruh Korban Keracunan Sudah Sehat
Baca juga: Kelakuan Kocak Kiky Saputri Bikin Fajar Sadboy Tak Kuat Menahan Tertawa
Baca juga: Ashanty Ingat Masa Kecil, Dengar Kisah Anak Rawat Ibu di Rumah Mewah Terbengkalai
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, anak-anak di Jawa Barat yang mengalami gejala keracunan makanan ciki ngebul atau cikbul, saat ini dalam keadaan sehat.
Diketahui dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tercatat total ada 28 anak yang keracunan makanan tersebut.
"Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yang di Bekasi 21 Desember semua sudah sehat," kata Nadia kepada wartawan, Sabtu (7/1/2023).
Perempuan berhijab ini mengimbau, orangtua untuk bijaksana dalam memilih jajanan bagi anak dengan mengutamakan makanan sehat bergizi.
"Bagi orangtua untuk hati hati dalam memberikan pangan bagi anaknya terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan sehingga makanan sehat bergizi lebuh diutamakan daripada jajanan," pesan dia.
Dua Anak Dirujuk ke RS
Dari 28 orang tersebut dirinci sebagai berikut: 8 orang bergejala, 16 orang tanpa gejala dan 2 orang dirujuk (RS SMC dan RS haji )
Kejadian keracunan tersebar di dua wilayah, yaitu di kab Tasikmalaya dan kota Bekasi.
Di kab Tasikmalaya sebanyak 24 orang, 7 orang bergejala, 16 orang tanpa gejala dan 1 orang dirujuk ke RS SMC.
Total yang makan Cikbul di Kota Bekasi ada 4 orang, 1 orang bergejala dan 3 orang tanpa gejala.
Dari angka tersebut, 1 anak dibawa ke RS Haji Jakarta Selatan karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya.
Rata-rata anak yang keracunan seusai memakan cikbul berusia 4 hingga 13 tahun atau berada pada jenjang TK hingga SMP.
Adapun gejala yang didapati menurut penuturan adalah beberapa siswa meminum cairan nitrogen yang tidak beruap. Rata-rata siswa makan cikbul mengeluh pusing, mual, sesak dan muntah darah. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id)
Nasib Kakak Adik Terpaksa Gantian Seragam Sekolah, Tak Mampu Beli Baru |
![]() |
---|
Tak Terima Istrinya Difoto Kurir Paket COD, Suami Malah Bacok Pak RW |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.