Nafkahi 50 Orang, Nunung Akan Tetap Kerja meski Idap Kanker

Bukan hanya anak kandung, tapi juga masih ada keluarga besar yang bergantung pada penghasilan Nunung.

Jumlah kepala yang masih menjadi tanggung jawabnya juga cukup banyak, sekitar 50 orang.

"Dari saudara ke anak-anaknya. Saya nolaknya gimana ya," kata Nunung dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans tv.

"Namanya juga keluarga ya, susah mau nolak. Karena saya tahu persis kehidupan mereka, saya tahu persis, aduh enggak ngerti," imbuhnya dengan suara bergetar.

Nunung memaklumi dirinya yang menjadi tulang punggung karena keluarga besarnya memang tidak mampu secara ekonomi.

"Ya secara ekonomi mereka memang tidak mampu, semua keluarga saya," ujar Nunung.

Awalnya Nunung sempat berpikir saat anaknya lulus kuliah setidaknya tanggung jawabnya sedikit lebih ringan.

Tapi ternyata, mencari pekerjaan tidak semudah itu, dan pengeluaran justru semakin besar.

"Aku pikir anak-anakku sudah selesai kuliah ya aku udah pensiun, tapi ternyata, semakin berat malahan, enggak selesai," kata Nunung sambil menangis.

Diakui Nunung, keluarganya bahkan anak-anaknya tidak pernah ada yang melihatnya menangis. Mereka bahkan mungkin terkejut saat melihat Nunung menangis di televisi. 

Namun sebenarnya, belakangan ini hampir setiap malam Nunung juga selalu menangis tanpa sebab dan itu hanya diketahui suaminya. 

"Enggak ada yang tahu (saya nangis), anak saya mungkin heran saya nangis di tv, pada kaget keluarga saya, karena saya enggak pernah (nangis), saya itu paling susah mengeluarkan air mata," ucap Nunung dengan isak tangis.

"Aku tuh sekarang tiap malam nangis, padahal enggak pernah nangis.Tiap malam tiba-tiba nangis sendiri, enggak ngerti," lanjutnya.

Kesaksian Suami Nunung

Mengenai cobaan yang kini dihadapi Nunung, sang suami, Iyan Sambiran lantas memberikan reaksinya.