Berita Terkini Nasional

Tiba-tiba 510 Mahasiswa di Malang Muntah hingga Diare, Diduga Keracunan Makanan

Sejumlah 510 orang keracunan makanan tersebut dari sekitar 1.200 mahasiswa peserta Kemah Kerja Mahasiswa ( KKM ) di Malang, Jawa Timur.

Tribunnews.com
Petugas kepolisian mengevakuasi mahasiswa Universitas Brawijaya yang diduga keracunan saat mengikuti Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (7/2/2023). 

Tribunlampung.co.id - Sebanyak 510 mahasiswa di Malang mendadak mual, muntah, pusing dan diare karena diduga keracunan makanan.

Sejumlah 510 orang keracunan makanan tersebut dari sekitar 1.200 mahasiswa peserta Kemah Kerja Mahasiswa ( KKM ) di Malang, Jawa Timur.

Ratusan mahasiswa ini keracunan makanan selang satu malam setelah menyantap makanan yang disajikan dalam acara KKM tersebut.

Kini peristiwa keracunan makanan yang menimpa ratusan mahasiswa sudah dalam penanganan petugas kepolisian setempat.

Saat ini polisi masih mendalami kasus keracunan massal yang dialami 510 mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pisang Goreng Beracun di Lampung, Ada 2 Zat Penyebab Keracunan

Baca juga: Sadisnya Pembunuhan Berantai di Bekasi, Berawal dari Kasus Keracunan Sekeluarga

Para mahasiswa ini mengalami keracunan saat menjalani kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro, menjelaskan sebanyak tujuh saksi telah diperiksa untuk menyelidiki penyebab utama keracunan massal.

"Sampai dengan saat ini kami sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap tujuh saksi," ungkapnya dikutip dari TribunJatim.com, Jumat (10/2/2023).

Saksi yang telah diperiksa yakni satu orang dari Wakil Dekan UB, dan enam orang dari juru masak.

Diketahui, konsumsi para mahasiswa selama menjalani KKM dimasak oleh warga sekitar.

"Enam juru masak ini merupakan warga sekitar yang dimintai panitia untuk bekerjasama melalui istri Kepala Desa Jedong, tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar," lanjutnya.

Sedangkan untuk hasil laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan belum keluar.

"Dari hasil uji laboratorium tersebut, akan diketahui penyebab keracunan apakah karena mikroorganisme atau lainnya," tandasnya.

Ia belum dapat memastikan kapan hasil laboratorium akan keluar, namun proses penyelidikan akan tetap berjalan.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah, Rasanya Pahit

Baca juga: Firasat Istri Korban Meninggal Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah

Kondisi para mahasiswa yang sempat keracunan sudah membaik dan diperbolehkan menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved