Berita Terkini Nasional

Bayi 18 Bulan Ditelantarkan hingga Kelaparan setelah Ibunya Dibunuh

Anak bayi usia 18 bulan tersebut terselamatkan setelah polisi yang melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan berhasil menemukannya.

|
Tribunnews.com
Garis polisi dipasang di lokasi pembunuhan bos Ayam Goreng di Kampung Kemejing Sukakarya, Bekasi, Jawa Barat. Pelaku pembunuhan sempat menculik anak bos ayam goreng yang masih bayi usia 18 bulan. 

Tribunlampung.co.id - Peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Bekasi, Jawa Barat karena selain membunuh korban pelaku sempat menculik anaknya.

Setelah itu anak korban yang bayi usia 18 bulan ditelantarkan pelaku pembunuhan hingga kelaparan.

Anak bayi usia 18 bulan tersebut terselamatkan setelah polisi yang melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan berhasil menemukannya.

Pelaku pembunuhan disertai penculikan ini diperkirakan berjumlah dua orang.

Kedua pelaku adalah pekerja baru di warung makan ayam goreng miliki korban pembunuhan.

Baca juga: Mertua Tewas di Tangan Menantu, Keberatan Pembagian Hasil Usaha Picu Pembunuhan

Balita anak bos ayam goreng di Bekasi Jawa Barat yang sempat diculik pelaku pembunuhan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.

Balita bernama Ahza yang masih berusia 18 bulan ditemukan dalam kondisi kelaparan di sebuah pos satpam di wilayah Subang, Jawa Barat.

Diketahui, para pelaku membawa balita 18 bulan tersebut setelah membunuh ibunya IM (29) di warung makan milik korban, Jalan Raya Sukatani, Kampung Kemejing, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Bekasi, Kamis (16/2/2023).

Kedua pelaku yang merupakan karyawan baru yang bekerja di warung milik korban diringkus aparat kepolisian pada Kamis malam di wilayah Subang, Jawa Barat.

Erik Jualinto saudara korban mengatakan kondisi Ahza saat ditemukan dalam keadaan lemas.

"Kondisi anak saat ditemukan kelaparan, lemas, hingga akhirnya ketemu nenek (Ibu korban), itu lemas banget, tapi Alhamdulillah sekarang sudah membaik dan bisa beraktivitas lagi," kata Erik, Jumat (17/2/2023).

Erik menceritakan, Ahza ditemukan di sebuah pos satpam sendirian daerah Subang.

Pelaku diketahui berniat meninggalkan balita tersebut saat lari dari kejaran polisi.

"Kita dikabarkan sama Polda sekitaran jam 3 terkait anak sudah ditemukan, keluarga senang, anak korban bisa ditemukan dan kembali ke keluarga," jelas dia.

Baca juga: Bayi 2 Bulan Meninggal Tertindih Ibunya saat Menyusui, Polisi Lakukan Penyelidikan

Adapun untuk ibu korban, sejak semalam sudah dilaksanakan pemakaman di dekat kediaman Kampung Gaga Desa, Sukamantri, RT 01/02, Sukakarya, Bekasi.

"Semalam selesai otopsi dari RS Polri sekitar jam 12 malam langsung jam 1 kita makamkan, kita gak mau lama karena kasihan jenazahnya," ucap Erik.

Kronologi Korban Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Kakak kandung IM, Rara Sinta mengatakan, adiknya sehari-hari beraktivitas mengurus anak dan mengontrol usaha ayam goreng The Kriuk.

Pada Kamis pagi sekira pukul 08.00 WIB, IM berangkat dari rumah bersama putranya yang masih balita bernama Ahza, ke warung makan ayam goreng miliknya yang letakknya kurang lebih 1 kilometer.

"Pagi, adik saya dari rumah jam 8 bawa anaknya," kata Rara.

Menjelang siang, suami IM datang ke warung makan, tetapi kondisi pintu sudah dalam keadaan terkunci.

Suami IM selanjutnya meminta mengabari ke orang tua istinya, mereka kemudian membuka pintu warung makan dengan kunci cadangan.

Saat pintu warung dibuka, kondisinya sudah kosong.

IM lalu ditemukan tepat di bagian belakangan ruangan dalam posisi tak sadarkan diri.

Terdapat luka di sekujur tubuhnya, IM bersimbah darah diduga dibunuh dengan cara dihantam tabung gas Elpiji.

Suami korban sempat mencari keberadaan putranya, tetapi tidak ada di warung makan tersebut.

Dua orang karyawannya juga tidak ada di dalam rumah makan ayam goreng itu.

"Baru, dua-duanya (karyawan) baru semingguan, KTP mereka sudah kami kasih ke polisi," jelas Rara.

Setelah korban ditemukan, keluarga pun melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Kami mendapat laporan ada orang diduga dibunuh, langsung petugas kami cek TKP (tempat kejadian perkara)," kata Wito saat dikonfirmasi.

Wito menjelaskan, suami korban pada saat melihat istrinya tak sadar dengan luka di sekujur tubuhnya langsung berinisiatif membawa ke klinik terdekat.

Tetapi ketika di klinik, korban sudah dinyatakan meninggal dunia dengan luka akibat hentaman benda tumpul di kepala.

"Di klinik (korban) sudah dinyatakan meninggal dunia, setelah itu bersama tim identifikasi polres melakukan olah TKP dan dikumpulkan bukti-bukti," jelas dia.

Tak lama setelah jasad korban ditemukan, polisi menangkap dua pelakunya.

"Alhamdulillah tadi malam sudah ditangkap pelakunya," kata Kapolsek Sukatani AKP Wito saat dikonfirmasi, Jumat (17/2/2023).

Wito memastikan, dalam penangkapan ini pihaknya berhasil menemukan anak korban berusia 18 bulan yang sempat dibawa kabur pelaku.

"Anak korban kan dibawa pelaku, sudah berhasil ditemukan juga. Kami belum tahu motifnya apa, apa penculikan, atau apa, masih kami gali," jelasnya.

Kedua pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan, mereka merupakan karyawan warung makan ayam goreng milik korban yang baru bekerja sepekan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved