Pemilu 2024

Monitoring Pengawasan Coklit di Lampung Timur, Tim Bawaslu Naik Sampan Menuju Desa Kalipasir

Kegiatan pemantauan Coklit pemutakhiran data pemilih di Desa Kalipasir, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur berlangsung berbeda.  

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/yogi wahyudi
Tim Bawaslu Provinsi Lampung diwakili Koordinator Divisi Humas dan Datin, M Teguh, bersama Ketua Bawaslu Lampung Timur, Uslih, menaiki sampan menuju Desa Kalipasir, Selasa (28/2/2023). Hal tersebut dilakukan untuk monitoring dan pengawasan Coklit di Desa Kali Pasir, Way Bungur, Lampung Timur. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur -Kegiatan monitoring Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pemutakhiran data pemilih di Desa Kalipasir, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur berlangsung berbeda.  

Sebab, Tim Bawaslu Provinsi Lampung yang diwakili Koordinator Divisi Humas dan Datin, M Teguh, bersama Ketua Bawaslu Lampung Timur, Uslih, harus menaiki sampan untuk menuju ke Desa Kalipasir, Selasa (28/2/2023). 

Penyebrangan sendiri dilakukan menggunakan sampa, bersama warga dan anak-anak yang baru pulang sekolah, sekitar pukul 14.35 WIB. 

Sekitar 10 menit menaiki sampan, tim Bawaslu Provinsi Lampung dan Bawaslu Kabupaten Lampung Timur bersama Tribun Lampung tiba di tepi sungai. 

Baca juga: Hasil Coklit Sementara di Pesawaran Lampung Capai 63,07 Persen

Begitu tiba di lokasi, masyarakat dan anak-anak yang diangkut bersama sepeda motornya pun berdesakan untuk turun dari sampan tersebut. 

Sekitar 3 menit kemudian, barulah tim dapat menepi dan turun dari sampan. 

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan menyambangi Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Kalipasir. 

Sekitar pukul 15.01 WIB, tim tiba dan langsung disambut hangat oleh pantarlih di Desa Kalipasir, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur.

Saat diwawancarai pasca monitoring, Koordinator Divisi Humas dan Datin, M Teguh menjelaskan, pemantauan dilakukan agar PPS dapat memastikan pendataan pemilih sesuai dengan ketentuan.

"Karena, tidak memasukkan orang dalam daftar pemilih, sama saja membunuh orang secara administrasi," katanya. 

Ia menyebutkan, itu merupakan tugas bersama untuk menyukseskan pemilu 2024 ini.

"Ini jadi tugas kita semua, baik dari PPK, Panwaslu, PPS dan PKD, untuk menyukseskan pemilu bersama-sama," katanya.

Ia juga memaparkan, hasil dari monitoring di Desa Kalipasir tersebut.

"Hasil dari monitoring, dari enam TPS yang ada di desa ini, hanya tinggal satu TPS yang belum selesai, sekitar 5 rumah atau 20 mata pilih lagi," paparnya. 

Ia juga meminta agar Panwaslu kecamatan dan PKD setempat, agar dapat memastikan selesainya Coklit ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved