Chelsea Bidik Mantan Pelatih Timnas Spanyol Luis Enrique Gantikan Pelatih Graham Potter

Tribunlampung.co.id- Nama mantan pelatih timnas Spanyol Luis Enrique dikabarkan tengah menjadi incaran untuk menjadi pengganti pelatih Chelsea Graham Potter.

Sebelumnya Luis Enrique juga dikabarkan mendapat tawaran untuk menjadi pelatih Atletico Madrid

Pelatih Chelsea Graham Potter berada di bawah tekanan pasca performa Chelsea yang kian terpuruk.

The Blues hanya mencatat satu kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir mereka.

Atletico Madrid telah mengajukan tawaran kepada mantan pelatih Spanyol Luis Enrique.

Media spanyol El Chiringuito  Los Colchoneros julukan Atletico Madrid sudah mendekati Luis Enrique sebelum Piala Dunia 2022 untuk melihat apakah dia tertarik dengan pekerjaan itu.

Baca juga: Pakar Transfer Yakin Pemain Chelsea Raheem Sterling Tak Akan Khianati The Blues

Baca juga: Raheem Sterling Ikrar Setia pada Chelsea di Tengah Rumor Diincar Arsenal

Atletico Madrid saat itu mengajukan tawaran kontrak selama tiga tahun untuk Luis Enrique untuk menggantikan Diego Pablo Simeone yang kini menjadi pelatih Atletico Madrid.

El Chiringuito menyatakan tim Atletico Madrid tidak akan memecat manajer legendaris tersebut dan kepergiannya harus sesuai dengan keduanya.

Atletico harus bertindak cepat karena Luis Enrique telah dikaitkan dengan kemungkinan opsi pekerjaan lainnya.

Desas-desus terkuat adalah Chelsea, yang telah menawarinya kontrak tiga tahun, seperti dikutip tribunlampung dari Tribal Football, Kamis 2 Maret 2023.

Nasib Pelatih Chelsea Graham Potter di Ujung Tanduk

Pelatih Chelsea Graham Potter menghadapi tekanan berat pasca skuadnya kalah 0-2 dari Tottenham Hospur. 

Graham Potter menggunakan contoh Jurgen Klopp sebagai bos Chelsea menghadapi panas setelah kekalahan Spurs.

Baca juga: Mikel Arteta Nilai Era Graham Potter di Chelsea Akan Segera Berakhir

Baca juga: Legenda Arsenal Sebut Pelatih Chelsea Graham Potter Tak Suka Mykhailo Mudryk

Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Potter juga menyoroti tekanan terhadap masa depan Klopp.

Pelatih berusia 47 tahun itu mengakui bahwa itu adalah bagian dari persyaratan pekerjaan dan memperingatkan bahwa Liverpool menghadapi situasi serupa.

“Selalu ada pertanyaan itu, tentu saja, dan Anda tidak bisa menghentikan pertanyaan itu. Sementara hasilnya apa adanya, saya menerimanya. Itu bagian dari pekerjaan.

“Kami berbicara sebelum pertandingan tentang menonton Arsenal Semua atau Tidak Ada, dan dua tahun setelah pemerintahan Mikel [Arteta], dia hampir dipecat dan orang-orang ingin dia keluar. Itu dilihat sebagai bencana, tetapi sekarang banyak hal telah berubah.

“Jika Anda melihat situasi Jurgen, mereka belum mendapatkan hasil dan tiba-tiba orang ingin dia keluar. Itulah sifat sepak bola. Saya belum melakukan cukup banyak di klub ini untuk memiliki terlalu banyak itikad baik; Saya juga menerima itu.”

Mantan manajer Swansea City mengantisipasi bahwa pendukung harus terus menunjukkan kesetiaan mereka kepada tim dan dia, seperti yang dilakukan pendukung Liverpool dan Arsenal dengan Klopp dan Mikel Arteta. 

Potter juga menyebut di Chelsea sudah ada masalah sebelum dia menggantikan pelatih Thomas Tuchel bulan September lalu.

“Ini sangat sulit, saya pikir kutipan saya adalah, ini adalah pekerjaan terberat dalam sepak bola, itu terjadi beberapa minggu yang lalu.

“Ada banyak faktor untuk itu. Sekali lagi, jika Anda hanya mengambil musim, pramusim yang kurang optimal, berbicara dengan beberapa orang berpengalaman [yang] mengira itu adalah pramusim terburuk yang mereka alami

Karena alasan yang berbeda, itu tidak menyalahkan siapa pun, untuk alasan berbeda yang terjadi, ”kata Potter

(Tribunlampung.co.id/Romi Rinando)