Berita Terkini Artis

Roy Marten Komentari Sekolah di NTT Masuk Jam 5 Pagi: Nggak Masuk Akal

Artis kawakan Roy Marten turut mengomentari terkait masuk sekolah pukul 05.00 WITA di NTT (Nusa Tenggara Timur).

Editor: Reny Fitriani
Kolase Tribunlampung.co.id
Roy Marten Komentari Sekolah di NTT Masuk Jam 5 Pagi: Nggak Masuk Akal 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Berita seleb terbaru Roy Marten turut mengomentari terkait masuk sekolah pukul 05.00 WITA di NTT (Nusa Tenggara Timur).

Roy Marten menyayangkan pemerintah setempat membuat kebijakan tersebut.

Sebab menurut Roy Marten, jika masuk sekolah jam lima pagi, anak-anak tersebut berarti harus sudah bangun satu atau dua jam sebelumnya.

Hal tersebut dinilai Roy Marten sama saja merenggut masa bermain anak-anak.

"Menurut saya sistem pendidikan Indonesia agak kelewatan, overdosis, apa yang dicapai kalau mulainya jam 5, berarti dia jam 4, mungkin jam 3 udah bangun, ini nggak masuk akal," kata Roy Marten ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Gading Marten Peluk Gisel yang Menangis di Pemakaman Mantan Istri Roy Marten

Baca juga: Siswa SMA di Kupang Masuk Jam 5 Pagi Viral, DPR RI Minta PNS Masuk Subuh

"Apa yang mau dicapai? Jadi menurut saya anak anak kalau masanya bermain biarkan bermain aja," terusnya.

Aktor berusia 71 tahun ini menyadari bahwa pendidikan sangatlah penting.

Namun, masuk sekolah jam lima pagi, menurutnya pemerintah setempat harus memikirkannya matang-matang.

 Apalagi akses menuju sekolah di NTT tidak seperti di Jakarta.

"Pendidikan sangat penting, tapi masa muda masa kecil juga jangan dilewatkan begitu aja, kan kasian," ujarnya.

"Yang wajar ajalah. Kalau jam 5 berarti harus jam 3 atau 4 udah berangkat, sekali lagi nggak masuk akal," pungkas Roy Marten.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov NTT menerapkan jam masuk sekolah lebih awal, khususnya bagi SMA dan SMK di wilayah Kota Kupang.

Para siswa SMA/SMK itu diminta masuk sekolah pada pukul 05.00 WITA.

Instruksi tersebut diberikan kepada pihak SMA/SMK di wilayah Kota Kupang, NTT.

Dalam video yang beredar di media sosial, Gubernur NTT Viktor Laiskodat didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 WITA.

Siswa SMA di Kupang Masuk Jam 5 Pagi Viral, DPR RI Minta PNS Masuk Subuh

Kebijakan siswa SMA di Kupang, NTT masuk pukul 5 pagi beberapa waktu lalu viral di media sosial, DPR RI geram.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, memberikan kritikan pedas atas kebijakan siswa SMA di Kupang, NTT masuk pukul 5 pagi yang viral tersebut.

Rupanya kebijakan siswa SMA di Kupang masuk jam 5 pagi yang viral itu dari Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat.

Kebijakan tersebut, viral di berbagai media sosial lantaran banyak warganet mempertanyakan keefektifan dari kebijakan itu.

Adapun kebijakan masuk jam 5 pagi ini diharapkan mampu meningkatkan etos kerja dan etos belajar.

Selain itu, banyak beredar di media sosial para siswa di SMAN 6 Kota Kupang datang ke sekolah saat langit masih dalam keadaan gelap.

Mengenai kebijakan tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, memberikan kritikan.

Menurutnya, jika kebijakan tersebut untuk meningkatkan etos kerja, ia kemudian menantang para pegawai pemprov melaksanakannya terlebih dahulu.

"Kalau mau meningkatkan kerja dengan ngantor subuh-subuh, silakan dipraktikkan dulu di kantor pemprov," kata Hetifah, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com, Rabu (1/3/2023).

Kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi itu, dinilai dapat berdampak bagi kesehatan siswa.

Menuru Hetifah, secara otomatis siswa akan kurang tidur lantaran masuk sekolah terlalu pagi.

Bahkan, ia juga menyebut masuk sekolah terlalu pagi juga disebut kualitas belajar siswa menurun.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menilai kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yang mewajibkan SMA/SMK masuk sekolah pukul 05.00 WITA merampas hak siswa dan siswi.

Menurutnya, pukul 05.00 merupakan waktu siswa untuk berkumpul bersama keluarga sebelum melakukan berbagai aktivitas.

"Hak mereka untuk menikmati waktu bersama keluarga, bercanda dengan keluarga, berdiskusi dengan ayah bundanya, dan sarapan bersama keluarga," ujarnya.

Terkait alasan efektivitas, dia menegaskan harus melihat undang-undang (UU) sistem pendidikan yang menyebut tanggungjawab pendidikan ada di tiga titik.

"Sekolah, lingkungan, dan orangtua. Ketiganya memiliki peran yang sama,"

"Maka efektifitas belajar itu ditilik dari 3 titik tersebut," ucap Agustina.

Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira juga mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yang menerapkan jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita bagi siswa dan siswi SMA-SMK.

Menurut dia, kebijakan itu tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk diterapkan.

"Jangan jadikan siswa-siswi kita menjadi 'kelinci percobaan'," kata Andreas kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).

Politisi PDI-P ini mengaku tengah berada di daerah pemilihan (Dapil) nya yaitu Flores, NTT.

Berdasarkan pantauannya, kebijakan tersebut justru mendapatkan banyak penolakan.

"Saya lagi di Dapil, di Flores. Di daerah ramai penolakan dari sekolah, para guru dan orangtua siswa terhadap kebijakan ini," tegasnya.

Oleh karena itu, Andreas meminta Dinas Pendidikan Provinsi NTT mengkaji ulang kebijakan jam masuk siswa SMA-SMK tersebut.

Dia juga meminta agar Pemprov NTT tidak membuat kebijakan yang hanya berdasarkan selera sendiri, tanpa menyertakan partisipasi publik.

"Jangan suatu kebijakan dibuat hanya atas dasar feeling dan selera pembuat kebijakan," ujar dia.

Diberitakan, Pemprov NTT menerapkan jam masuk sekolah lebih awal, khususnya bagi SMA dan SMK di wilayah Kota Kupang.

Para siswa SMA/SMK itu diminta masuk sekolah pada pukul 05.00 Wita. Instruksi tersebut diberikan kepada pihak SMA/SMK di wilayah Kota Kupang, NTT.

Dalam video yang beredar di media sosial, Gubernur NTT Viktor Laiskodat didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita.

Dengan masuk sekolah pukul 05.00 Wita, Viktor mengatakan, para murid SMA/SMK bisa tidur pukul 22.00 Wita, lalu bisa bangun pagi pukul 04.00 Wita.

Selanjutnya mandi selama setengah jam dan berangkat ke sekolah untuk memulai pelajaran pukul 05.00 Wita.

"Ini khusus SMA kalau SMP tidak," kata Viktor di hadapan para Kepala Sekolah SMA dan SMK se Kota Kupang, dilansir dari Kompas.com.

Menurut Viktor dalam video tersebut, instruksi tersebut untuk membangun etos kerja dan agar tidak ada tambahan rombongan belajar.

"Perubahan itu memang sakit. Tapi harus dimulai, sehingga tidak ada yang persoalkan rombongan belajar terbatas," kata Viktor lagi.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved