Nasib Pelatih Chelsea Graham Potter Diujung Tanduk, 50 Ribu Fans Tandatangan Petisi Pecat Potter

Tribunlampung.co.id -Pelatih Chelsea Graham Potter menghadapi pelecehan di tengah tekanan yang meningkat pasca performa buruk skuad The Blues.

Pelatih Chelsea Graham Potter mengalami tekanan jelang laga Chelsea vs Leeds United Sabtu (4/3/2023) malam ini.

Pemilik Chelsea Todd Boehly 'benar-benar harus menilai' masa depan pelatih kepala Graham Potter di Stamford Bridge, kata reporter CBS Ben Jacobs seperti dikutip tribunlampung dariGiveMeSport, Sabtu (4/3/2023.

Pelatih Pria berusia 47 tahun itu berada di bawah tekanan berat dari basis penggemar The Blues

Graham Potter pun telah menerima beberapa pelecehan yang  sebagai akibat dari penampilan yang buruk.

Baca juga: Postingan Hakim Ziyech di Pesawat Bikin Fans Chelsea Bingung

Baca juga: Amadou Onana Pernah Tolak Pinangan Chelsea, Kini Bermimpi Ingin Bergabung Klub yang Lebih Besar?

Kekalahan 2-0 hari Chelsea dari Tottenham Hotspur membuat Chelsea hanya memenangkan satu pertandingan dari 15 pertandingan terakhir mereka.

Chelsea mencetak hanya enam gol pada waktu itu, menunjukkan Potter sekarang bisa berada di putaran terakhirnya di ruang istirahat Stamford Bridge. 

Mantan bos Brighton & Hove Albion berharap bahwa dia akan diberi lebih banyak waktu untuk menstabilkan skuad London barat tersebut.

Potter pun menyadari apa yang dia hadapi saat ini, dengan menyatakan ia menerima hasilnya  seperti itu, dan menyebutnya itu merupakan bagian dari pekerjaan.”

Jacobs telah memberi tahu GiveMeSport kunjungan Leeds United hari Sabtu mungkin tidak serta merta mempengaruhi masa depan Potter.

Namun reporter CBS juga mengakui pelatih Potter dalam situasi yang sulit.

“Sulit bagi Potter karena basis penggemar menentangnya saat ini. Ada petisi di luar sana, dengan lebih dari 50.000 tanda tangan menyerukan pemecatan Potter," ujar Jacobs kepada GiveMeSport: 

Baca juga: Pemilik Chelsea Todd Boehly Siap Pecah Rekor Lagi Kontrak Victor Osimhen dari Napoli

Baca juga: Chelsea Punya 2 Bek Sayap Paten, Tapi Bisa Apa Tanpa Pierre-Emerick Aubameyang?

"Dia menerima ancaman kematian mengerikan untuk dirinya sendiri dan keluarganya, yang menjijikkan dan menjijikkan dan bukan cara untuk menunjukkan kekecewaan Anda terhadap hasil," tambah Jacobs.

“Oleh karena itu, dia adalah seorang manajer yang berjuang dengan beban tekanan yang sangat besar di pundaknya dan sepak bola adalah bisnis yang digerakkan oleh hasil.

"Jadi, ini adalah poin pertama yang saya pikirkan, dari kekalahan dari Southampton hingga kekalahan dari Spurs dan pertandingan melawan Leeds dan Dortmund, di mana kelompok pemilik benar-benar harus menilai Potter dan visi mereka."