Lampung Dikepung Banjir
9 Desa di Lampung Selatan Terendam Banjir dan 1 Jembatan Penghubung Putus
Bencana banjir dan longsor menyebabkan puluhan rumah warga di 9 desa di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan rusak.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Bencana banjir dan longsor menyebabkan puluhan rumah warga di 9 desa di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung rusak.
Diketahui, hujan deras dan angin kencang yang melanda Lampung Selatan sejak Rabu (8/3/2023) sore hingga Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 09.00 WIB, menyebabkan beberapa rumah warga di Kecamatan Katibung terendam banjir dan terkena longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan Heri Bastian mengatakan terdapat 9 di 5 kecamatan yang rumahnya terdampak banjir juga longsor.
Saat ini, kondisi air yang merendam beberapa rumah dan jalan di Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, berangsur-angsur menyusut.
"Pada Rabu (8/3/2023) sekitat pukul 20.00 WIB terjadi hujan deras hingga ke esokan harinya Kamis (9/3/2023),"
Baca juga: Jalintengsum Desa Dwikora Lampung Utara Kembali Longsor
"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan sungai-sungai tidak mampu menampung debit air. Sehingga meluap dan menggenang ke rumah warga," Kata Heri, Jumat (10/3/2023).
"Kerusakan yang timbul akibat dampak bencana banjir dan tanah longsor di 9 desa dari 5 kecamatan berjumlah 1 Rumah Rusak Berat tertimpa longsor, 9 Rumah terancam longsor, 252 Rumah tergenang banjir, 1 Jembatan ambrol/putus (jenis permanent), 1 Jembatan Hanyut (jembatan kayu)," ujarnya.
Di Kecamatan Katibung terdapat 3 desa yang terdampak banjir yakni Desa Rangai Tri Tunggal, Desa Tarahan, Desa Tanjung Ratu.
Lalu di Kecamatan Merbau Mataram terdapat satu desa yang terdampak banjir yakni Desa Baru Ranji.
Banjir juga menyebabkan rumah warga di Desa Bandaragung Kecamatan Sragi terendam air.
Selanjutnya di Kecamatan Palas, terdapat 3 desa yang terdampak banjir yakni Desa Mekarmulya, Desa Baliagun, Desa Kalirejo.
Berikutnya di Kecamatan Candipuro terdapat satu desa yang terdampak banjir yakni Desa Sinar Pasmah
Di kecamatan Merbau Mataram mengakibatkan jembatan putus. Sementara tiga kecamatan lainnya yaitu Candipuro, Palas dan Sragi dikarenakan meluapnya sungai Way Katibung yg melintasi 3 kecamatan tersebut.
Heri mengatakan satu rumah warga bernama Nurhasanah (63) di Dusun Mataram RT 02/07, Desa Rangai Tri Tungga Kecamatan Katibung, tertimpa tanah longsor.
Rumahnya berjenis bangunan gribik atau kayu, meiliki luas 8x10, mengalami rusak berat.
Diperkirakan kerusakan bangunan rumah warga tersebut 80 persen.
Heri mengatakan tidak ada korban jiwa akibat longsor tersebut.
Lanjut Heri, terdapat 5 rumah terancam longsor dan 4 rumah di Desa Rangai Tritunggal terancam tertimpa longsor.
Lalu, kata Heri, 162 rumah di Desa Rangai Tritunggal tergenang banjir namun tidak ada kerusakan.
Di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, terdapat 30 rumah tergenang dan tidak ada kerusakan.
Lalu, di Desa Tanjung Ratu, Kecamatan Katibung, 30 Rumah tergenang, tidak ada kerusakan, lokasi di perumahan Ratu Indah.
Heri menjelaskan banjir disebabkan dari luapan sungai Way Katibung.
Di Kecamatan Merbau Mataram banjir menyebabkan jembatan penghubung antara dua desa terputus.
Jembatan penghubung Desa Baruranji dan Karangjaya, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung terputus, Kamis (9/3/2023).
Penyebab terputusnya Jembatan penghubung Desa Baruranji dan Karangjaya, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung itu diduga karena derasnya aliran air akibat hujan lebat.
Sehingga, kata Heri, menyebabkan aliran air menjadi deras dan diperkirakan membuat jembatan menjadi ambruk.
"Ya, dampak bencana sehingga menyebabkan jembatan rubuh," kata Heri.
Ia pun menyatakan, saat ini kondisi jembatan sudah dilakukan peninjauan oleh pihak Bina Marga pada Dinas PU-PR Kabupaten Lampung Selatan.
"Untuk saat ini, sudah di tinjau dari Dinas PU Bina Marga Lampung Selatan," kata Heri
"Dan akan segera di lakukan perbaikan terhadap jembatan penghubung yang teputus itu," ujar Heri.
Kemudian di Kecamatan Sragi di Desa Bandaragung, jembatan hanyut terbawa derasnya aliran sungai.
Jembatan terbuat dari kayu yang berada di desa Bandaragung kecamatan sragi.
Kecamatan Palas, terdampak akibat banjir dan meluapnya sungai Way Katibung, sebagian lahan pertanian terendam,
Upaya penanganan yang telah dilakukan dengan turun ke lokasi untuk mengevakuasi dan mendata kerusakan.
Lalu berkoordinasi dengan aparat pemerintahan kecamatan dan apatarur desa dalam penanganan dan pendataan dampak bencana.
Kebutuhan darurat menurunkan alat berat untuk menggali sungai yang dangkal dan pembersihan sampah.
Apabila situasi tidak menentu dan di pandang perlu mengeluarkan penetapan status keadaan darurat bencana dengan status siaga.
Potensi bencana susulan sesuai dengan himbauan BMKG bahwa cuaca ektrim tidak menentu ini dapat berlangsung sampai dengan bulan April 2023.
Dimana tingkat hujan sedang-lebat yg di sertai angin kencang dan petir di wilayah kabupaten Lampung Selatan.
Diimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap bencana susulan seperti banjir, angin kencang/puting beliung serta petir.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)
6 Hari Pencarian, Ibu dan Anak Korban Longsor di Banjit Way Kanan Ditemukan Meninggal Pelukan |
![]() |
---|
Bupati Musa Ahmad Sebut Pemkab Lamteng Sudah Siapkan Dana Tanggap Bencana Sebesar Rp 15 Miliar |
![]() |
---|
Koramil 411-11/TB Siagakan Anggota Bantu Korban Banjir di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Pj Bupati Qudrotul Ikhwan Serahkan Bantuan Sembako pada Warga Terdampak Banjir Bandang di Tuba |
![]() |
---|
Ditemukan 16 Jam Pencarian, Korban Hanyut Banjir Lampung Tengah Dimakamkan Jumat Malam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.