Berita Terkini Artis
Nikita Mirzani Tertawakan Dito Mahendra Takut Hadapi KPK: Semoga Jadi Tersangka
Nikita Mirzani berulang kali membeberkan pemberitaan soal penggeledahan rumah Dito Mahendra oleh KPK.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Nikita Mirzani mengaku bahagia saat rumah Dito Mahendra digeledah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
"Happy banget aku. Jadi pas tahu dia rumahnya digeledah oleh KPK, happy lah, seneng banget," kiata Nikita Mirzani dikutip dari kanal YouTube Nit Not Media, Rabu (15/3/2023).
Diketahui, Nikita Mirzani berseteru dengan Dito Mahendra karena pernah melaporkan dirinya ke polisi.
Kabar rumah Dito Mahendra digeledah KPK pun kini menjadi kabar menggembirakan bagi Nikita Mirzani.
Ia lantas menguak perasaan bahagia tersebut lewat unggahan di Instagram.
Baca juga: Nikita Mirzani Tak Sabar KPK Bongkar 2 Koper Hasil Penggeledahan Rumah Dito Mahendra
Bahkan Nikita Mirzani sempat menguak takbir atas tindakan KPK yang menggeledah rumah Dito Mahendra.
Berulang kali Nikita Mirzani membeberkan pemberitaan soal penggeledahan rumah Dito Mahendra,.
Hal itu membuat janda tiga anak ini merasakan kebahagian yagn tak henti.
Nikita Mirzani dan Dito Mahendra memang berseteru sejak awal.
Ia dituding melakukan pencemaran nama baik hingga dilaporkan Dito Mahendra.
Saat itu, Nikita Mirzani sudah berkoar-koar soal harta kekayaan Dito Mahendra.
Berulang kali pula Nikita Mirzani menyinggung KPK untuk mengusut tuntas Dito Mahendra.
Keinginan Nikita Mirzani tersebut bak terkabul dalam waktu cepat.
Ia mengaku senang karena KPK sudah melakukan penggeledahan di rumah Dito Mahendra.
"Happy banget aku," ujar Nikita Mirzani dikutip Sripoku.com dari kanal YouTube Nit Not Media, Rabu (15/3/2023).
Sikap bahagian Nikita Mirzani muncul karena ia mengaku sebagai musuh paling ditakuti Dito Mahendra.
Sehingga kabar tersebut menjadi angin segar yang dinikmati Nikita Mirzani.
"Karena kau salah satu musuh Dito Mahendra yang paling ditakuti," ungkapnya.
"Jadi pas tahu dia rumahnya digeledah oleh KPK, happy lah, seneng banget," imbuhnya.
Bahkan ia menganggap penderitaan Dito Mahendra digeledah rumahnya sebagai kado terindah.
Sebab pada 17 Maret 2023 menjadi hari bahagia Nikita Mirzani karena berulang tahun.
"Ini jadi kado terindah di bulan Maret, tanggal 17 kan aku ulang tahun," ucapnya.
Kendati begitu, batang hidung Dito Mahendra sama sekali tak muncul.
Bahkan ketika rumahnya digeledah KPK pun tak nampak sosok Dito Mahendra.
Diungkap Nikita Mirzani bahwa Dito Mahendra tengah berselimut rasa takut.
"Ya takutlah, dia gak seberani aku," tegasnya.
Nikita Mirzani membandingkan Dito Mahendra dengan dia yang pernah menghadapi Polres Serang Banten.
"Aku disamperin Polres Serang Kota gue maki-maki semua," ucapnya.
"Kalau dia kan mana berani maki-maki KPK," lanjutnya.
Tak hanya menganggap Dito Mahendra musuh dan takut dengan KPK, Nikita Mirzani berani menyebut dia pria cupu.
Hal itu diucap Nikita Mirzani sembari tertawa lepas di atas penderitaan Dito Mahendra.
"Dia mah cupu," kata Nikita Mirzani sembari tertawa.
Ia pun berharap KPK segera melayangkan keputusan tegas untuk Dito Mahendra.
"Mudah-mudahan pres rilis dari KPK bisa naik statusnya jadi tersangka," tambahnya.
Bahkan Nikita Mirzani tidak sabar ingin mengetahui perkembangan kasus orang yang pernah memenjarakannya tersebut.
Nikita Mirzani memuji langkah KPK dalam menangani perkara yang diduga ikut menyeret Dito Mahendra.
Latar belakang kasus Dito Mahendra
Diketahui KPK menggeledah rumah Dito Mahendra terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
Rumah Dito Mahendra di Jalan Erlangga V, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (13/3/2023) malam.
Dari rumah Dito Mahendra, petugas KPK terlihat membawa dua koper.
Koper-koper tersebut diduga merupakan barang bukti atas kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menyeret mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
Tidak ada penjelasan apapun terkait penggeledahan itu.
Penyidik terlihat berlalu ketika dimintai keterangan dari awak media.
Mereka meninggalkan kediaman Dito Mahendra bersama dengan dua koper berisi sejumlah barang bukti yang masih dirahasiakan KPK.
Terpisah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah wiraswasta, Mahendra Dito S atau Dito Mahendra.
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengonfirmasi adanya upaya paksa penggeledahan tersebut.
Adapun rumah Dito yang digeledah bertempat di kawasan DKI Jakarta.
Ali mengatakan, hingga saat ini penggeledahan masih berlangsung.
“Informasi yang kami terima betul, rumah di Jakarta,” kata Ali dikutip dari Kompas.com, Senin (13/3/2023).
Dia juga membenarkan penggeledahan rumah Dito dilakukan terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
“Betul,” kata Ali membenarkan.
Sebelumnya, Dito telah dipanggil penyidik KPK hingga lebih dari tiga kali untuk dimintai keterangan mengenai dugaan TPPU Nurhadi.
Pada 6 Februari, Dito memenuhi panggilan penyidik.
Ia pun dicecar terkait dugaan aliran dana dan pembelian barang bernilai ekonomis oleh Nurhadi.
“Diduga (bersumber) dari pengurusan perkara di MA,” ujar Ali.
Usai menjalani pemeriksaan, Dito enggan menjawab pertanyaan wartawan, termasuk apakah dia menerima transfer sejumlah uang dari Nurhadi.
Saat itu, Dito dikawal sejumlah orang yang mengenakan pakaian berseragam.
Mereka mendampingi Dito dan bertindak seakan menjaganya dari wartawan sepanjang berjalan keluar dari gedung KPK.
Diberitakan sebelumnya, Nurhadi merupakan terpidana kasus suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono dinyatakan terbukti menerima suap dari dari Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) 2014-2016 Hiendra Soenjoto terkait kepengurusan dua perkara Hiendra.
Selain itu, Nurhadi dan Rezky terbukti menerima gratifikasi Rp 13,787 miliar dari sejumlah pihak yang berperkara di tingkat pertama, banding, kasasi hingga peninjauan kembali (PK).
Nurhadi kemudian dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
KPK lantas mengembangkan kasus ini dan mengusut dugaan TPPU.
Sejumlah anggota keluarga Nurhadi diperiksa sebagai saksi.
Pada 13 Juli 2022, KPK juga memeriksa Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso untuk dimintai keterangan terkait perkara ini.
Ia juga diketahui sebagai adik ipar Nurhadi.
(Tribunlampung.co.id)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.