Berita Terkini Nasional

Sosok Dito Mahendra yang Punya 15 Senjata Api, Dibongkar oleh Penyidik KPK di Rumahnya

Koleksi 15 senjata api Dito Mahendra tersebut diungkap penyidik KPK saat lakukan pengeledahan rumahnya.

Editor: taryono
Kolase Tribunnews.com
Ilustrasi Foto Nikita Mirzani (kanan) dan Dito Mahendra (kiri). Koleksi 15 senjata api Dito Mahendra tersebut diungkap penyidik KPK saat lakukan pengeledahan rumahnya. 

Tribunlampung,co.id - Sosok Dito Mahendra yang punya koleksi 15 senjata api.

Koleksi 15 senjata api tersebut diungkap penyidik KPK saat lakukan pengeledahan rumahnya.

Penggeledahan berlangsung  di rumah Dito Manhendra itu di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (13/3/2023) malam.

Rumah Dito Mahendra digeledah imbas kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA),Nurhadi Abdurachman.

Dalam pengeledahan ini, tim penyidik KPK justru menemukan 15 senjata api berbagai jenis. 

Baca juga: KPK Temukan 15 Senpi di Rumah Dito Mahendra, Nikita Mirzani Berasa Dapat Kado Terindah

"Dalam penggeledah tersebut benar tim menemukan 15 pucuk senjata api berbagai jenis."

"Lima pistol berjenis glock, satu pistol SNW, satu pistol kimber micro, serta 8 senjata api laras panjang," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, saat dikonfirmasi, Jumat (17/3/2023).

Sosok Dito Mahendra

Nama Dito Mahendra mulai kerap muncul dalam pemberitaan saat terlibat perseteruan dengan artis Nikita Mirzani pada Maret 2022 lalu. 

Dito Mahendra melaporkan Nikita Mirzani ke Polres Serang atas tuduhan pencemaran nama baik.

Kasus ini berlanjut ke persidangan hingga akhirnya Nikita Mirzani ditahan. 

Hakim akhirnya memvonis bebas Nikita Mirzani lantaran Dito sebagai pelapor tidak pernah hadir ke persidangan untuk dimintai keterangannya sebagai saksi. 

Meski namanya kerap muncul dalam pemberitaan, sosok Dito Mahendra masih terbilang misterius hingga saat ini. 

Tak banyak informasi yang bisa didapat mengenai Dito Mahendra.

Baca juga: Geledah Rumah Dito Mahendra, KPK Malah Temukan Belasan Senjata Api

Saat ini, Dito Mahendra disebut-sebut sebagai kekasih artis Nindy Ayunda.

Dito Mahendra merupakan anak dari pasangan Prasetyo Sampurno dan Lisca Zafaranaya.

Tidak banyak informasi yang didapat mengenai kedua orang tua Dito Mahendra.

Informasi yang lebih tersedia justru mengenai sosok kakek Dito Mahendra. 

Kakek Dito Mahendra merupakan seorang pejabat yang cukup dekat dengan Presiden ke-2 RI, Soeharto. 

Kakek Dito Mahendra itu bernama Brigjen Sampurno.

Dikutip dari Grid.id, Brigjen Sampurno dipercaya menjadi menjadi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan oleh Presiden Soeharto selama 17 tahun. 

Brigjen Sampurno baru mengakhiri jabatan sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan pada 2 Februari 1996. 

Selain itu, Brigjen Sampurno juga dipercaya untuk mengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII). 

Kedekatan Brigjen Sampurno dengan Soeharto bukanlah tanpa sebab. 

Semasa perang Kemerdekaan, Brigjen Sampurno disebut satu angkatan dengan Soeharto. 

Informasi mengenai Brigjen Sampurno sejalan dengan pengakuan istri Brigjen Sampurno, Sarasmani Sampurno, semasa hidup. 

Dalam pemberitaan Tribunnews.com pada 9 Januari 2018, Sarasmani Sampurno mengungkap soal Brigjen Sampurno saat mengenang 18 tahun meninggalnya sang suami. 

Diungkap Sarasmani, Brigjen Sampurno merupakan pendiri wadah seni “Pelangi Nusantara” Taman Mini Indonesia Indah (PN-TMII) dan pernah memimpin sejumlah misi kesenian Indonesia ke luar negeri.

“Sebagai duta bangsa Indonesia, team ‘Pelangi Nusantara’ yang dipimpin bapak, banyak mendapat tanggapan baik dari masyarakat dunia,” terang Sarasmani.

Selain berlatar belakang tentara, Brigjen Sampurno juga bergiat di bidang seni khususnya seni tari sejak perang kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.

Pada era kepemimpinan Presiden Ir Soekarno, Sampurno, dipercaya menjadi Atase Kebudayaan Republik Indonesia di Norwegia dan Kuala Lumpur Malaysia.

Sarasmani menceritakan, pada usia yang ke-16, seperti halnya pemuda-pemuda Indonesia yang lain, Sampurno ikut berperang melawan Belanda dan kemudian menjadi Militer.

“Tapi, hati bapak rupanya lebih terpanggil menuju ke arah seni budaya,” katanya.

Di masa Pemerintahan Presiden Soeharto, Sampurno pernah bertugas sebagai Direktur Pendidikan Kesenian, dilanjutkan sebagai Direktur Pengembangan Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, selama 12 tahun.

Sampurno, kemudian menjadi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan selama 17 tahun, merangkap sebagai General Manager TMII selama 18 tahun.

“Kami bersyukur atas kepercayaan yang kami anggap sebagai anugerah,” ujar Sarasmani.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved