Pelatih Chelsea Graham Potter Peringatkan Kai Havertz Tak Lebay Usai Cetak Gol

Tribunlampung.co.id,- Pelatih Chelsea Graham Potter memiliki pandangan lain tentang Kai Havertz usai The Blues ditahan imbang 2-2 atas Everton, Minggu 19 Maret 2023 dini hari.

Pemain Chelsea Kai Havertz mencetak gol melalu penalti membuat Chelsea sempat memimpin 2-1 atas Everton saat laga yang berlangsung di Stamford Bridge tersisa 14 menit.

Chelsea berbalik memimpin 2-1 berkat penalti Kai Havertz. Namun, kemenangan di depan mata buyar pasca Everton mampu mencetak gol melalui Ellis Sims sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Hasil membuat Chelsea bertahan di peringkat ke-10 klasemen Premier League dengan 38 poin dari 27 laga.

Sementara Everton berada di tempat ke-15 dengan 26 poin dari 28 laga.

Dalam laga itu Graham Potter tidak menurunkan N'Golo Kante meskipun Ia sudah terlihat di bench pemain.

Baca juga: Antonio Conte Sebut Chelsea Masih Berpeluang Finish Posisi 4 Liga Inggris

Baca juga: Pemain Chelsea Bakal Perkuat Timnas Inggris di Euro 2024

Kante menepi cukup lama karena mengalami cedera hamstring. Gelandang asal Prancis tersebut sudah absen membela Chelsea sejak Agustus lalu.

Kante memang masih belum dimainkan dalam pertandingan melawan Everton. Namun, kembalinya sang pemain diperkirakan tidak lama lagi.

Sementara Pelatih Graham Potter kesal dengan gagalnya The Blues meraih kemenangan.

Dia menyarankan Kai Havertz tidak lagi mengulangi kejenakaan usai mencetak gol dengan mengejek penjaga gawang Pickford yang lebih baik darinya usai ia mencetak gol melalui penalti.

"Ketika pemain mencetak gol, mereka memiliki sesuatu seperti ekpsresi di luar tubuh," ujar Potter dalam konferensi pers pasca pertandingan, dikutip tribunlampung dari metro UK, inggu 18 Maret 2023.

"Saya sendiri tidak mencetak banyak gol jadi saya tidak akan tahu. Anda harus menikmati perayaannya, saya pikir Anda tidak perlu melibatkan lawan.

"Itu akan menjadi perspektif saya."

Hasil imbang berarti harapan tipis Chelsea untuk mengklaim tempat empat besar Liga Inggris semakin berat

Graham Potter dibiarkan meratapi cara timnya menyerahkan inisiatif selama tahap penutupan.