Berita Lampung

Arus Pendek Listrik Jadi Faktor Dominan Pemicu Kebakaran di Bandar Lampung 

Anthoni menyebut, kebakaran di Bandar Lampung dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Mulai dari tabung gas dan kompor, putung rokok bahkan arus pend

|
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: soni
Dokumentasi Tribun Lampung
Petugas pemadam kebakaran Bandar Lampung sedang memadamkan api di Jalan Ikan Baung Bumi Waras, belum lama ini 

 
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Arus pendek listrik jadi faktor paling utama sebabkan kebakaran di Bandar Lampung

Hal itu diungkapkan Kepala Damkar dan Penyelamatan Pemkot Bandar Lampung, Anthoni Irawan.

Anthoni menyebut, kebakaran di Bandar Lampung dapat diakibatkan oleh beberapa faktor.

Mulai dari tabung gas dan kompor, putung rokok bahkan arus pendek listrik.

"Kebakaran di Bandar Lampung paling banyak terjadi akibat arus pendek listrik," kata Anthoni, Senin (20/3/2023).

Agar mengindari hal-hal yang tidak diinginkan, Anthoni meminta masyarakat Bandar Lampung untuk selalu hati-hati dan tidak lalai.

Ia meminta masyarakat selalu mengecek kembali kompor dan tabung gas setelah digunakan.

Selain itu, ia juga meminta agar beban colokan listrik tidak terlalu banyak.

"Kemudian mencabut alat elektronik yang tidak digunakan," terangnya.

Lalu, jauhkan steker listrik dari beberapa benda yang berpotensi menimbulkan percikan air.

Ia mengungkapkan, apabila terjadi kebakaran, pihaknya meminta warga Bandar Lampung untuk segera menghubungi Damkar Pemkot Bandar Lampung.

Baca juga: Damkarat Bandar Lampung Kerahkan 30 Personel Padamkan Kebakaran di Way Halim

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Bandar Lampung yang Renggut Tiga Korban Jiwa

Diketahui sebelumnya, hingga Maret 2023, terjadi 24 kebakaran di Bandar Lampung.

24 kebakaran yang terjadi di Bandar Lampung itu terhitung sejak Januari hingga Maret 2023, atau dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Kepala Damkar dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan saat dikonfirmasi Tribun Lampung membenarkan pihaknya telah menangani 24 kebakaran.

"Jumlah kebakatan dari Januari sampai dengan Maret 2023 ada 24 kali kebakaran," katanya, Senin (20/3/2023).

Dalam 24 kali kebakatan itu, lanjut Antoni, terdapat 6 orang korban.

"Enam orang korban itu meliputi tiga meninggal dunia dan tiga orang luka-luka," lanjutnya.

Sementara, kebakaran yang paling sering terjadi berada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat.

Ia juga mengungkapkan, dari 24 kali kebakaran tersebut, kerugian ditaksir Rp 300 juta.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved