Berita Terkini Nasional

Kasus Dukun Pengganda Uang Bunuh 11 Orang Terungkap Berkat WA

Pesan singkat WhatsApp menjadi petunjuk awal dalam mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang bunuh 11 orang.

Dokumentasi via TribunMuria.com
Pelaku pembunuhan yang merupakan dukun pengganda uang (baju biru depan) saat di Mapolres Banjarnegara. Pesan singkat WhatsApp menjadi petunjuk awal dalam mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang bunuh 11 orang. 

Korban diketahui tiba di Banjarnegara pada Kamis (23/3/2023) menggunakan kendaraan minibus hitam.

Sesampainya di rumah pelaku, korban sempat berkomunikasi dengan anaknya yang lain yaitu SL dan mengirim sebuah whatsapp yang isinya sebagai berikut:

"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata SL dalam kiriman pesan singkatnya kepada korban.

Kemudian pada Jumat (24/3/2023) komunikasi sudah tidak terhubung dan handphone dari korban sudah tidak aktif.

Hingga akhirnya polisi dapat mengevakuasi korban yang sudah dikubur itu pada Sabtu (1/4/2023).

"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS. BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar."

"Akhirnya BS mempertemukan antara korban PO dan Mbah Slamet," ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto kepada Tribun saat konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Namun dalam perjalanannya pelaku Mbah Slamet ini merasa kesal karena ditagih terus oleh korban terkait penggandaan uang yang dijanjikan.

"Pelaku kesal kemudian memberikan minuman potas, kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Wanayasa."

"Motifnya kesal sering ditagih oleh korban. Selain itu Slamet takut akan dilaporkan hingga korban akhirnya diracun," terangnya.

Mbah Slamet diketahui sudah menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp 5 miliar."

"Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp 40 juta sampai yang Rp 50 juta," terangnya.

Agar para korban percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp 11 juta sebagai hasil penggandaan.

Uangnya yang didapat tersangka dipakai untuk bayar utang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved