Berita Lampung
Kahut Sigerbori, UMKM Ecoprint dari Lampung untuk Indonesia
Kahut Sigerbori adalah UMKM yang fokus pada pembuatan produk dengan menggunakan teknik ecoprint. Sang founder ingin menguasai pasar Indonesia.
Penulis: Kiki Novilia | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - "Saya mau jadi raja di negeri sendiri," demikian tekat dari Anggraeni Kumala Sari selaku founder UMKM Kahut Sigerbori Lampung saat ditemui di galerinya, Sabtu (6/5/2023).
Perempuan yang akrab disapa Anggra ini secara tegas ingin mengusai pasar produk ecoprint yang ada di Indonesia lewat UMKM yang ia bangun sejak 2018 tersebut.
Diketahui Kahut Sigerbori adalah UMKM yang fokus pada pembuatan produk dengan menggunakan teknik ecoprint. Sementara ecoprint merupakan teknik mencetak atau mewarnai kain menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun, bunga, kulit kayu, dan sebagainya. Biasanya tumbuhan yang sering dijadikan sebagai bahan ecoprint adalah marigol, air mata pengantin, daun Afrika, daun kenikir, pucuk jati, dan lain sebagainya.
"Tidak sembarangan, hanya tumbuhan yang punya warna yang baik yang bisa dijadikan bahan ecoprint," kata dia.
Dari teknik tersebut, Anggra menyulapnya menjadi aneka produk seperti baju, tas, mukena, taplak dan lain sebagainya seperti saat ini.
Bukan tanpa alasan, Anggra ingin bisa terus memenuhi kebutuhan pasar ecoprint di Indonesia. Perempuan berparas teduh ini punya keinginan agar Indonesia bisa memenuhi pasarnya sendiri, tanpa harus impor dari luar negeri.
“Kalau kita ekspor sementara di negara sendiri masih goyah, pasar kita justru akan diambil negara lain,” ucap Anggra.
Karena alasan itulah, dia bertekad untuk fokus pada pasar dalam negeri selama beberapa waktu kedepan.
"Harus jadi benteng bagi negara sendiri dulu,” imbuhnya.
Jangkau Seluruh Indonesia
Bukan sekedar isapan jempol, Anggra membuktikan tekadnya menjadi raja di negeri sendiri lewat banyak pameran atau fashion show. Mulai dari Jakarta, Lampung, Bali, Bandung, Malang, Aceh, pernah dia singgahi demi memperkenalkan karya-karyanya.
"Hampir seluruh Indonesia sudah pernah, bahkan Juli nanti bakal fashion show di Bali," katanya.
Menariknya, seluruh gelaran tersebut dia lakukan secara mandiri alias dari kantong pribadi. Padahal, modal yang digelontorkan tiap kesempatannya sama sekali tidak murah. Hal ini pula yang seringkali menjadi hambatan para untuk fashion show sendiri.
"Asal harganya cocok, pangsa pasarnya cocok, kita adakan," terang dia.
Dari pameran ke pameran, namanya kian dikenal banyak orang. Permintaan pesanan lantas datang berbondong-bondong dari para penggemar.
Guna memenuhi seluruh permintaan pasar, ia pun gencar memasok karyanya ke sejumlah tempat. Mulai dari galerinya sendiri di Labuhan Ratu, Bandar Lampung, titip jual di hotel Batiqa dan Lamban Batik, Bandar Lampung. Sementara untuk luar kota, dia memasok ke daerah Bali.
Adapun untuk penjualan online, Kahut Sigerbori merambah ke hampir seluruh platform yang ada. Mulai dari WhatsApp, Instagram, Shopee dan Tokopedia.
Dikatakan Anggra, penjualan secara online kini menjadi bintang utamanya seiring perkembangan zaman. Tak main-main, persentase antara tingginya penjualan online dibanding offline mencapai 70:30.
"Paling laris memang lewat WhatsApp dan Instagram," terang dia.
Gusti Amalia (27) seorang pegawai swasta yang pernah beli via online mengaku amat menyukai produk Kahut Sigerbori. Kala itu, dia membeli jilbab dengan motif dedaunan berwarna merah muda.
“Warnanya kalem, bagus kok,” katanya pada Selasa (9/5/2023).
Menurutnya, produk ecoprint tersebut bisa membuatnya tampil trendi dalam sekejap mata. Warnanya yang indah dan motifnya yang unik, membantu dia menjadi pusat perhatian.
“Paling untuk perawatan aja kali ya yang harus telaten, karena kan produk seperti ini gak bisa pakai detergen yang biasa,” imbuhnya.
Pelanggan Setia BRI
Kahut Sigerbori semakin lama semakin bertumbuh. Dikatakan Anggra, dia bisa mengantongi Rp 15-30 juta per bulannya. Nominal tersebut bahkan bisa naik hingga 2 kali lipat jika sedang ada pameran.
Di tengah kondisi tersebut, dia paham betul akan kebutuhannya dalam bertransaksi secara mudah dan efektif. Anggra lantas memantapkan hatinya menjadi pelanggan setia Bank BRI. Mulai dari QRIS dan rekening BRI dipilih sebagai solusi untuk lancar bertransaksi.
"Hampir semua pelanggan saya menggunakan rekening BRI, jadi penggunanya sangat banyak," terang dia.
Lebih lanjut, rekening tersebut memudahkannya kegiatan transaksi di berbagai pelosok daerah. Sebab, masyarakat di seluruh penjuru Nusantara pada umumnya punya rekening di bank berwarna biru tersebut.
"Memang sesuai namanya, Bank Rakyat Indonesia, jadi lebih terjangkau di kalangan masyarakat luas," katanya.
Melalui kemudahan tersebut, tidak heran jika akhirnya penjualan Kahut Sigerbori menjadi lebih terbantu.
"Kita juga kan sering diajak pameran, jadi otomatis meningkatkan penjualan," ucap dia.
Loyalitas Kahut Sigerbori mendapat sambutan yang baik dari pihak BRI. Perwakilan BRI, Julian Esa Yudhistira mengatakan, Anggra menjadi kandidat figur inspiratif lokal.
“Jadi kita mencari UMKM yang inspiratif dan inovatif dalam pengembangan lingkungan dan ekosistem,” kata dia, Minggu (7/5/2023).
Program tersebut ternyata diadakan setiap tahunnya oleh UMKM yang berbeda-beda. Dari sana, pihak BRI lantas melakukan kurasi ketat, hingga terpilihlah sosok inspiratif seperti Anggra.
“Untuk individunya, kita kasih pelatihan tentang pendampingan, inovasi dan pengembangan, serta sertifikasi dari BNSP,” tutupnya.
( Tribunlampung.co.id / Kiki Novilia )
Komisi III DPRD Lampung Siap Kawal Pembangunan Kota Baru |
![]() |
---|
Klarifikasi Polres Lampung Timur Soal Isu Pembebasan Tersangka Narkoba |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Genjot Pembangunan Kawasan Kota Baru, Masuk RPJMD 2025-2029 |
![]() |
---|
Damkarmat Lakukan 518 Evakuasi hingga Juli 2025, Terbanyak Evakuasi Ular |
![]() |
---|
Bupati Pringsewu Rolling 10 Pejabat Eselon II, Berikut Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.