Mantan Pelatih Chelsea Frank Lampard Bersyukur Kini Miliki Perpisahan Pantas dengan The Blues

Tribunlampung.co.id - Mantan pelatih Chelsea Frank Lampard berpamitan usai masa tugasnya berakhir.

Menurut Frank Lampard sebagai mantan pelatih Chelsea, kali ini adalah perpisahan yang pantas dengan The Blues. 

Sebab ketika jadi pelatih Chelsea sebelumnya, Frank Lampard tidak sempat mengucapkan perpisahan secara pantas karena saat itu pandemi Covid-19.

Frank Lampard bersyukur masih memiliki waktu berpisah yang pantas dengan para penggemar Chelsea.

"Saya tidak mendapat kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal yang layak di akhir waktu saya sebelumnya di sini karena itu terjadi selama Covid," kata Lampard di situs resmi Chelsea.

“Saya tahu para suporter akan memiliki kenangan panjang, khususnya para penonton Stamford Bridge, para penggemar yang menyaksikan pertandingan.”

“Meskipun saya pergi tanpa mendapat kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal saat itu, saya pikir saya mungkin mengatasinya dengan kembali sebagai manajer. Perasaan saya untuk klub ini dan para suporter tidak pernah dan tidak akan pernah berubah.”

“Bahkan setelah periode singkat kembali ke klub, akan menyenangkan memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar, di depan Anda dan mengucapkan terima kasih atas semua dukungan Anda. Ini masalah besar bagi saya," ujar Lampard.

Ia kembali ke Chelsea ketika klub memecat Graham Potter pada bulan April.

Namun, usahanya tidak cukup untuk menebus musim buruk The Blues.

Frank Lampard meninggalkan klub setelah masa interim sebagai pelatih dengan kondisi tim yang buruk.

Ia mengungkapkan pandangannya yang blak-blakan tentang situasi di Stamford Bridge.

"Standar terdengar sangat sederhana, tetapi sangat relevan dengan klub ini saat ini," kata Lampard.

"Standar secara kolektif telah menurun, saya bicara apa adanya, terutama karena ini adalah pertandingan terakhir, saya mungkin tidak akan melihat beberapa dari mereka lagi."

"Standar untuk klub seperti Chelsea harus maksimal atau Anda tidak akan cukup kompetitif secara fisik. Atau Anda tidak akan bisa bermain di level tinggi atau kecepatan tinggi seperti yang dituntut Liga Primer."