Jenita Janet Ceritakan Penerima Rambut Palsunya sampai Menangis Tak Sangka Dapat Wig

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Berita terkini seleb, Jenita Janet merasa bersyukur rambut palsunya bisa dimanfaatkan para penerima, 

 Jenita Janet menghibahkan wig yang selama ini digunakan untuk manggung ke orang yang butuhkan seperti penyintas kanker.

Lantas  Jenita Janet mengungkap, mereka ada yang sampai menangis karena bisa menerima rambut palsu yang sangat dibutuhkan. 

Pedangdut Jenita Janet kini memang mantap berhijab dan sumbangkan wig yang selama ini dipakai manggung. 

Ia menghibahkan rambut palsunya untuk para penyintas kanker, yang kehilangan rambutnya karena kemoterapi.

Seperti diketahui penyanyi dangdut Jenita Janet sudah mantap untuk mengubah penampilan dengan berhijab.

Setelah berhijab, wig atau rambut palsu warna warni yang kerap ia gunakan untuk manggung tak lagi terpakai, padahal jumlahnya cukup banyak.

Jenita Janet pun menghibahkannya untuk penyintas kanker.

"Masih ada di rumah sebagian, alhamdulillah ternyata wig yang Jenita pakai bukan sekadar hiasan panggung doang," ujar Jenita Janet di kawasan Tendean Jakarta Selatan, Senin (19/6/2023) dikutip dari Tribunnews.com.

"Banyak orang-orang yang membuat wig itu jadi bermanfaat, salah satunya cerita dari teman-teman kita yang sedang penyintas kanker, mereka kehilangan rambutnya setelah kemo segala macam," terusnya.

Jenita Janet mendapat cerita langsung dari penyintas kanker yang mendapat wig miliknya, ia sangat terharu ketika tahu ada yang bahagia bisa dapat wig darinya.

"Jadi mereka pakai wig, 'Kak Janet ini alhamdulillah kepakai banget', sampai dia meneteskan air mata," ungkap Jenita Janet.

Ia tak menyangka, barang yang dirasa sudah tak terpakai namun bisa sangat berguna bahkan membuat orang lain bahagia. 

"Masyaallah kayak nggak nyangka. Mungkin aku buang yang nggak kepakai, tapi ternyata si wig ini dibutuhkan orang," tuturnya.

Tidak semua wig ia hibahkan, beberapa wig yang memiliki nilai personal bagi Jenita Janet masih disimpan dengan rapih di rumah.