Berita Lampung

Mantan Bupati Lampung Barat Diadukan IMM ke Polda Lampung Soal Video Dugaan Ujaran Kebencian

Mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus diadukan IMM terkait ujaran kebencian berdasarkan video yang beredar.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
Ketua DPP IMM Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan, Muhammad Habibi dan jajaran saat wawancara dengan awak media di Polda Lampung, Senin (14/8/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Mantan Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus diadukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) ke Polda Lampung terkait dugaan ujaran kebencian, Senin (14/8/2023).

Adapun ujaran kebencian yang dimaksud yakni terkait video viral di sosial media ketika Parosil Mabsus jadi pemateri kegiatan di Lampung Barat dan melarang warga Nahdatul Ulama (NU) bergabung ke partai politik tertentu.

Dari video yang diterima Tribunlampung.co.id, hal itu disampaikan oleh Parosil Mabsus dalam suatu kegiatan Pemuda NU yang berlokasi di Lampung Barat.

"Mungkin yang ada di forum ini ada yang masuk partai hijau, kuning atau yang lain, yang penting jangan masuk yang dua, karena yang dua ini beda pemahamannya dengan kita," ujar Parosil dalam video viral yang beredar.

"Yang pertama yaitu PAN, karena itu organisasinya Muhammadiyyah, yang kedua PKS, kalau yang lain monggo-monggo mawon," jelasnya.

Ucapan Parosil itupun kemudian disambut dengan tepuk tangan dari peserta yang hadir dalam acara tersebut.

Menyikapi Video viral yang beredar,  Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kemudian melaporkan Mantan Bupati Lampung Barat itu Ke Mapolda Lampung.

Ketua DPP IMM Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan, Muhammad Habibie mengatakan, pihaknya mengadukan mengadu ke Polda Lampung lantaran ucapan Parosil dinilai merugikan organisasi Muhammadiyyah.

"Kami DPP IMM dan DPD IMM Lampung menyampaikan aduan ke Mapolda Lampung dalam hal pernyataan mantan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus di acara pendidikan NU yang menyatakan bahwa jangan ikut yang ini (PAN dan PKS) karena pemahaman yang berbeda," ujar Habibi kepada awak media di Polda Lampung, Senin (14/8/2023).

"Jadi seakan-akan pemahaman yang berbeda ini konteksnya memecah belah NU dan Muhammadiyyah, di sini kita merasa ada unsur kerugian,"

Habibi melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dgn DPD dan DPP IMM dan Muhammadiyyah terkait aduan ke polisi tersebut.

Dia pun mengatakan pihaknya melampirkan video Parosil yang viral sebagai barang bukti yang diserahkan ke Subdit Siber Polda Lampung.

Lebih lanjut, Habibi mengatakan bahwa pihaknya merasa dirugikan atas ucapan parosil yang dianggap menjatuhkan nama organisasi Muhammadiyyah.

"Kerugian yang ditimbulkan sebenarnya konteks kebangsaan, karena ini dapat memecah belah," ucap Habibi.

Padahal kata Habibi, pemahaman NU dan Muhammadiyyah sama saja, hanya saja kultur dan pendekatan dakwahnya saja yang berbeda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved