Kesehatan

Ketahui Dampak Penggunaan Krim Mengandung Merkuri

Merkuri merupakan suatu unsur kimia dalam bentuk cairan perak berkilau yang dikenal dengan simbol Hg dan nomor atom 80 dalam tabel periodik.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
dr Ratu Suzanna Oswarie. Ketahui dampak penggunaan krim mengandung merkuri. 

"Selain itu penggunaan merkuri terus menerus dalam jangka panjang bisa berisiko menyebabkan kanker kulit," ujar Dokter Susan.

Pengobatan Kulit yang Alami Dampak Merkuri

Terhadap pasien yang terkena dampak  merkuri jangka pandek dokter akan meminta pasien untuk menghentikan penggunaan krim mengandung merkuri.

Lalu dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulitnya dokter akan memeriksa kondisi kulit pasien dan mendengarkan riwayat paparan merkuri serta riwayat medis umum.

Hal ini untuk mengetahui seberapa parah dampak merkuri dan untuk menentukan pengobatannya 

Pengobatan itu dapat berupa pengobatan simptomatik yakni pemberian krim dan obat topikal untuk mengurangi gejala.

Dokter juga akan memberikan panduan cara membersihkan dan merawat kulit yang benar untuk meminimalkan dampak yang ada.

Jika pasien mengalami kerusakan kulit yang serius seperti pengelupasan kulit yang parah dan perubahan warna signifikan, dokter akan merujuk pasien ke ahli kulit atau dermatolog untuk perawatan lebih lanjut.

Selain itu dokter akan melakukan monitoring, serta memberikan edukasi terhadap pasien mengenai merkuri dan cara terhindar dari krim mengandung merkuri.

Cara menghindarinya yakni dengan memahami kemasan pada label, karena krim yang aman mengandung informasi lengkap termasuk tanggal kadaluarsa dan nomor BPOM.

Kemudian baca daftar bahan, jangan sampai ada bahan mercury, mercuric, mercurous, calomel atau sejenisnya.

Jika krim bisa menjanjikan perubahan drastis dalam waktu singkat sebaiknya hindari, karena krim yang aman membutuhkan waktu untuk memberikan hasil yang nyata

Lalu jika krim memiliki tekstur yang berbeda, warna yang tidak biasa, dan bau yang aneh maka hindari.

Cara lain menghindarinya yakni konsultasi dengan ahlinya, dan hindari pembelian krim online yang tidak terdaftar BPOM.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti) 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved