BPBD Lampung Tengah Minta Masyarakat Waspada dan Atensi Dampak El Nino

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - BPBD Pemkab Lampung Tengah berikan atensi terkait fenomena alam perubahan cuaca ekstrem atau El Nino.

Atensi tersebut tertuang dalam kesepakatan bersama forkopimda Lampung Tengah berdasarkan surat BNPB Nomor : B-201/BNPB/DII/BP-03.02/7/2023 Tanggal 24 Juli 2023 tentang kesiapsiagaan menghadapi El Nino.

Kepala BPBD Pemkab Lampung Tengah Makmuri mengatakan, El Nino sudah menjadi atensi di Lampung Tengah dan masyarakat harus waspada.

"Kita harus waspada dampak El Nino, tak hanya masyarakat, namun juga ditujukan kepada pimpinan perusahaan se-kabupaten Lampung Tengah agar tahu dampak El Nino dan bisa menanggulanginya," kata Makmuri kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (2/9/2023).

Makmuri menjelaskan, dampak El Nino sudah dirasakan di Lampung Tengah, baik dari segi bencana alam atau dampak sosial ekonomi lainnya.

Seperti kekeringan sawah yang berpotensi menurunnya hasil panen. 

Kekeringan lahan yang meningkatkan potensi kebakaran lahan.

"Serta kekeringan air sumur yang berpotensi menyulitkan aktivitas sehari-hari," katanya.

Makmuri menegaskan, berkaitan dengan hal tersebut diharapkan kepada seluruh pihak di Lampung Tengah dapat menyebarluaskan isi surat edaran kepada kepala desa. 

Sampai ke tingkat camat dan kepala desa mengoptimalkan DAS (Dasar Aliran Sungai) yang berkelanjutan dan mengoptimalkan penggunaan air bersih di rumah tangga.

"Saya harap aparat kampung dapat melakukan groundchecheck dan mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas bakar sampah untuk menghindari kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Kemudian, diharap masyarakat dapat cermat, melihat areal di sekitarnya yang berpotensi kekeringan karena El-Nino.

Lalu memberi edukasi kepada masyarakat agar dapat menghemat penggunaan air bersih.

Selain itu juga melakukan budi daya pertanian yang optimal, atau bahkan menggunakan sistem padi darat.

"Soalnya El Nino juga bisa berpotensi mengurangi stok pangan khususnya padi dan beras," ujar Makmuri.