Kesehatan
Gangguan Makan Bulimia, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan adanya dorongan besar untuk makan, kenali penyebab dan cara mengatasinya.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan adanya dorongan besar untuk makan.
Tapi setelah makan, langsung memuntahkan kembali makanannya dengan berbagai cara, seperti dengan memasukan jari ke dalam mulut.
Kaprodi Psikologi Universitas Malahayati Octa Reni Setiawati, M.Psi, Psikolog mengatakan, memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan karena khawatir setelah makan berat badannya akan bertambah.
Bulimia bisa dialami usia berapapun, terutama wanita, karena biasanya wanita yang paling khawatir berat badan akan bertambah.
Bulimia disebabkan oleh faktor genetik, misalnya ibunya pernah alami bulimia, sehingga ada anaknya pun demikian.
Tak hanya itu, bulimia juga bisa disebabkan adanya tuntutan perempuan tidak boleh gemuk karena tidak akan terlihat menarik.
Bulimia juga bisa disebabkan adanya tuntutan berat badan harus sesuai standar dari perusahaan tempat bekerja
Penyebab bulimia juga bisa karena body shaming yaitu ejekan terhadap bentuk tubuh, berat badan, atau penampilan seseorang.
Selain itu bulimia juga bisa disebabkan karena keluarganya sering menyudutkannya mengenai bentuk tubuhnya.
"Untuk mengatasi bulimia harus dengan datang ke psikolog atau psikiater untuk meminta bantuan," kata Octa, Jumat (1/9/2023).
Bantuan yang diberikan seperti dengan mengubah persepsinya dari makan bisa menambah berat badan menjadi makan adalah kebutuhan.
Persepsi yang juga dibantu diubah adalah jika tidak ingin berat badan bertambah, jangan sampai memuntahkan kembali makannya yang dimakan.
Jika ingin berat badan tidak bertambah harus dengan cara mengatur pola makan yang benar setiap harinya.
Bila tidak mengetahui cara mengatur pola makan yang benar, maka sebaiknya konsultasi ke ahli gizi.
"Untuk itulah psikolog dan psikiater sering meminta orang yang mengalami bulimia untuk konsultasi ke ahli gizi," ujar Octa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.