Berita Lampung
Disdik Imbau Guru Honorer SMP 1 Bukit Kemuning Lampura Kembali Mengajar
Guru Honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara (Lampura) dikabarkan diberhentikan oleh Kepala Sekolah.
Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Guru Honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara (Lampura) dikabarkan diberhentikan oleh Kepala Sekolah.
Hal itu mencuat ketika siswa-siswi menyampaikan rasa kekecewaan dengan menempelkan sejumlah poster di pagar sekolah lantaran guru yang selalu memberikan mereka ilmu diberhentikan.
Baca juga: Satgas Penanggulangan Kekeringan Lampung Utara Distribusikan Air Bersih
Baca juga: Viral Dikritik, Tol Terpeka Lampung Ungkap Sedang Perbaikan 115 Titik
Guru Honorer tersebut adalah Lisa yang mengajar kesenian di SMP 1 Bukit Kemuning.
Lisa mengaku, jika ia diberhentikan dari sekolah tanpa ada alasan yang jelas.
"Saya bukan mengundurkan diri, melainkan sekolah yang mengeluarkan rekomendasi pemberhentian saya dan saya disuruh Kepala sekolah membuat surat pengunduran diri, " ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, surat pengunduran diri tersebut belum ia berikan, namun pihak sekolah sudah mengantikan dirinya dengan guru honorer baru.
"Di situ aja bisa dinilai dan saya punya buktinya, jika ia diminta untuk mengundurkan diri sebagai guru honorer di sekolah tersebut," imbuhnya.
Sementara Kepala Sekolah SMP 1 Bukit Kemuning, Mulyadi, menyangkal jika dirinya yang meminta guru honorer tersebut untuk mengundurkan diri
"Saya tidak pernah melakukan pemberhentian sepihak melainkan itu keinginan guru honorer tersebut," katanya.
Namun, ia mengatakan jika pihaknya akan mempertimbangkan kembali, untuk Lisa dapat mengajarkan kembali di sekolah tersebut.
Kemudian, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Sukatno mengaku telah mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Kemarin siang kami dapat informasi dari jajaran pendidikan, terkait permasalahan itu, jadi kemarin kita sudah berkomunikasi dengan kepala sekolahnya pak Mulyadi," ungkap Sukatno, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/9/2023).
Menurut informasi yang ia terima dari Kepala Sekolah, guru tersebut juga mengajar di sekolah lainnya.
"Jadi kronologinya, ibu Lisa ini dikabarkan selama ini mengajar sebagai honorer, bukan pula di SMP itu saja, tapi ada di tempat-tempat lain menurut kepala sekolahnya," ucapnya.
Hal tersebut menurut, berpengaruh terhadap efektivitas mengajar guru tersebut.
"Hal ini dibawa dalam rapat sekolah, dan dalam rapat itu, timbullah bahwa kalaupun guru tersebut tidak efektif lagi mengajar di sekolah tersebut, sebaiknya guru itu memilih tempat mengajar yang ia pilih. Jadi mungkin ada perbedaan pendapat dalam rapat," paparnya.
"Dalam perkembangannya, pak Mulyadi ini menyampaikan jika ibuk sisi ini tidak sanggup lagi mengajar, diminta untuk mengajukan surat pengunduran diri," sambungnya.
Kendati demikian, pihaknya telah menyarankan kepada kepala sekolah tersebut untuk mengangkat kembali guru tersebut agar dapat mengajar lagi di sekolah tersebut.
"Makanya kita sarankan kembali, agar Kepala sekolah yang bersangkutan jika mencarikan pengganti guru seni kembali, kita sarankan agar buk Lisa ini diangkat kembali," sebutnya.
Ia juga menilai jika anak-anak didik atau murid di sekolah tersebut menginginkan Lisa untuk tetap mengajar.
"Kemudian kelihatannya juga anak-anak didik ini juga masih menginginkan guru tersebut, kembali ke sekolah itu," katanya.
Pihaknya juga akan menunggu kabar baik dari hasil rapat sekolah yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Jadi insyaallah kita tunggu saja kabar baiknya, nanti akan ada proses rapat sekolah kembali, akan kita tunggu hasilnya, dan diharapkan ada kabar baiknya," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)
Penyanyi Asal Lampung Sebut Royalti untuk Band Wedding Jadi Bumerang, Kafe Pilih Tak Putar Musik |
![]() |
---|
Anggota DPRD Lampung Sambut Baik Pembentukan Kodam Raden Inten |
![]() |
---|
Musisi Lampung Tanggapi Aturan Royalti Bawakan Lagu dalam Pertunjukan Komersil |
![]() |
---|
Turnamen Catur SMANDA Cup Diikuti 400 Peserta dengan Empat Kategori |
![]() |
---|
Warga Lambar Tewas Diduga Diterkam Harimau, Polda Lampung: Patuhi Aturan Aktivitas di TNBBS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.