Berita Lampung

3 Hari Hilang, Nelayan di Pesisir Barat Lampung Akhirnya Ditemukan Tewas

Nelayan yang hilang di perairan Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas. Ini hari ketiga.

Penulis: saidal arif | Editor: Kiki Novilia
Dok. Basarnas Lampung
Nelayan yang hilang di perairan Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung akhirnya ditemukan tewas. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Nelayan yang hilang di perairan Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas.

Koordinator Pos SAR Tanggamus Robi Rusli mendampingi Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah membenarkan informasi tersebut.

Baca juga: Bandar Lampung jadi Tuan Rumah MTQ ke-50 Lampung Gantikan Pesisir Barat

Baca juga: Cara Beli Tiket Pekan Raya Lampung via Tribun Booking, Sangat Mudah Tersedia Online Tanpa Antre

"Korban Hendra Cipta (35) telah ditemukan pada pencarian di hari ketiga dalam keadaan meninggal," ucap Robi, Rabu (11/10/2023).

Dijelaskannya, pencarian Tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga SRU (SAR Rescue Unit).

SRU 1 melaksanakan pencarian dengan menggunakan perahu karet Basarnas dan SRU 2 serta SRU 3 melaksanakan pencarian dengan menggunakan perahu jukung nelayan.

Lalu, sekira pukul 07.30 WIB tim SAR gabungan menemukan tubuh korban dalam keadaan mengapung pada koordinat 5°19'16.35"S 103°59'44.49"E dan dengan  jarak 1,8 km dari lokasi kejadian.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dan langsung kita dievakuasi," kata dia.

Selanjutnya, korban dibawa ke rumah dulu untuk disemayamkan.

Diberitakan sebelumnya, Insiden nelayan hilang saat mencari ikan kembali terjadi di wilayah perairan Pesisir Barat Lampung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Pesisir Barat, Mirza Sahri menerangkan, nelayan yang hilang tersebut bernama Hendra Cepta (35) warga Pekon Tanjung Setia Kecamatan Pesisir Selatan.

"Kita sudah mengerahkan Tim SRC dan Satlak di lapangan untuk mencari keberadaan korban," ungkapnya, Senin (9/10/2023).

Dijelaskannya, korban pergi mencari ikan menggunakan perahu  pada pagi Senin (9/10/2023) sekira Pukul 06.30 WIB.

Diduga kuat korban mengalami kecelakaan laut karena dihantam ombak besar.

Menurutnya, insiden ini diketahui bermula saat warga menemukan perahu milik korban di pinggir pantai.

Namun, saat ditemukan korban tidak ada di atas perahu, sehingga diduga korban hilang terbawa arus.

"Perahu milik korban ditemukan pinggir pantai oleh masyarakat sekitar, namun hanya perahunya saja tidak ada nelayannya," bebernya.

"Diduga nelayan hilang dibawa arus gelombang tinggi," sambungnya.

Atas insiden tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Basarnas, Camat dan Instansi terkait lainnya.

"Mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat," ujarnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat khususnya nelayan agar selalu berhati-hati saat pergi mencari ikan.

Sebab, saat ini kondisi laut diperairan Pesisir Barat sedang tidak menentu.

"Kami mengimbau agar masyarakat khususnya nelayan lebih berhati-hati saat melaut karena cuaca sekarang sedang tidak menentu," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Saidal Arif )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved