Kesehatan

Gejala dan Pengobatan Japanese Encephalitis, Penyakit Disebabkan Gigitan Nyamuk dan Kutu

Japanese encephalitis virus ada di dalam tubuh serangga seperti nyamuk aedes aegypti atau culex dan kutu.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
dr Yusuf Aulia Rahman, SpPD, FINASIM. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Japanese encephalitis adalah salah satu penyakit yang banyak dibicarakan saat ini, baik di berita online maupun di media sosial, sebab sudah ada yang mengalami penyakit ini, seperti 5 anak di Kulon Progo. 

dr Yusuf Aulia Rahman, SpPD, FINASIM dari KSM Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek mengatakan, sebenernya penyakit japanese encephalitis sudah mulai ada sejak tahun 1960.

Japanese encephalitis, demam berdarah, dan zika termasuk dalam golongan besar penyakit demam berdarah atau hemorrhagic fevers.

Selain japanese encephalitis, demam berdarah, dan zika, ada banyak penyakit lain yang masuk dalam golongan penyakit hemorrhagic fevers.

Itu sebabnya setiap waktu pasti ditemukan penyakit baru yang termasuk dalam golongan hemorrhagic fevers.

"Penyakit japanese encephalitis adalah penyakit yang disebabkan oleh  japanese encephalitis virus," kata dokter yang sedang menempuh pendidikan di Konsultan Penyakit Tropic dan Infeksi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (24/11/2023).

Japanese encephalitis virus ada di dalam tubuh serangga seperti nyamuk aedes aegypti atau culex dan kutu

Meskipun japanese encephalitis virus ada di dalam tubuh serangga, namun virus ini tidak menyebabkan serangga itu sakit, karena virus ini hanya menumpang hidup di dalam tubuh serangga tersebut. 

Dikarenakan japanese encephalitis virus ada di dalam tubuh serangga, maka penyebaran penyakit japanese encephalitis tergantung dari penyebaran serangga itu, yang artinya dimana serangga itu ada disitulah ada penyakit japanese encephalitis.

Serangga ini banyak hidup di daerah tropis, karena memang serangga ini cocok hidup di sini.

Global warming yang terjadi saat ini, tentu saja semakin menambah keberadaan serangga ini.

Serangga nyamuk biasanya banyak muncul pukul 08.00-10.00 dan pukul 14.00-16.00 WIB.

Serangga nyamuk biasanya banyak bertelur di tempat penampungan air, seperti dibelakang kulkas, botol bekas, kaleng bekas, dan sebagainya.

Indonesia sebagai negara tropis, tentu saja banyak serangga ini, itu sebabnya di Indonesia ada yang mengalami penyakit japanese encephalitis. 

Seseorang bisa terkena penyakit japanese encephalitis karena japanese encephalitis virus masuk kedalam tubuhnya melalui gigitan serangga ini.

Setelah tergigit, akan menimbulkan gejala penyakit japanese encephalitis yakni  demam, sakit kepala, nyeri otot, perdarahan, dan radang otak.

Setelah terkena penyakit ini tidak ada pengobatan khusus.

Pengobatannya adalah pengobatan supportif yakni pengobatan yang tergantung dari gejalanya.

Pengobatan ini dilakukan hingga japanese encephalitis virus hilang dengan sendirinya dari tubuh.

Cara Cegah Penyakit Japanese Encephalitis

Penyakit japanese encephalitis bisa dicegah caranya dengan melakukan 3M plus yakni membersihkan, menutup tempat penampungan air, dan membuang barang bekas yang bisa jadi tempat penampungan air.

dr Yusuf mengatakan, selain itu juga sebaiknya menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk seperti tanaman lavender.

Cara lain untuk mencegah penyakit japanese encephalitis adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Misalnya dengan menggunakan lotion anti nyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur.

Tidak ada salahnya untuk melakukan vaksin, karena saat ini sudah ada vaksin untuk mencegah penyakit japanese encephalitis.

Namun vaksin ini belum termasuk dalam program pemerintah, sehingga harus bayar sendiri.

Kemudian juga harus meningkatkan daya tahan tubuh seperti dengan makan makanan bergizi, banyak minum air putih, tidak begadang, dan olahraga.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved