Pilpres 2024

Tim Pemenangan 3 Capres Adu Strategi Rebut Suara Pemilih Muda di Pilpres 2024

Persaingan untuk mengambil hati rakyat semakin gencar dilakukan masing-masing tim pemenangan Capres Pilpres 2024.

Tribunnews.com
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD foto bersama usai pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres di Pilpres 2024, Selasa (14/11/2023) di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat. Tim pemenangan masing-masing capres kini adu strategi rebut suara pemilih muda. 

Yakni, Inklusif (merangkul semua kalangan dan gender yang setara), Cerdas (kampanye yang menyenangkan dengan menggunakan akal sehat), dan Berpengalaman (meritokrasi, memilih yang terbaik dan memberi ruang untuk berproses).

"Anak muda ini jangan hanya disuruh untuk belajar dan merasa pintar di kampus, tapi juga perlu turun dan melebur ke masyarakat," terang Arsjad.

Arsjad mengingatkan, anak muda jangan hanya dijadikan objek dalam Pemilu 2024 namun mereka juga harus dilibatkan dalam proses yang baik, dilibatkan dalam ide-ide mereka, dan diajak melebur dengan masyarakat yang ada.

"Anak-anak muda ini memiliki harapan, tidak hanya untuk generasi saat ini, tapi untuk generasi selanjutnya," ungkap Arsjad.

Menurut Arsjad, TPM muda yang inklusif ini adalah simbol pergerakan bersama untuk mewujudkan Indonesia Unggul.

TPM Muda yang mendukung Ganjar-Mahfud mengajak seluruh anak muda untuk turun, bergerak bersama dengan cara yang menyenangkan dan merangkul semua pihak.

"TPM akan dipimpin oleh CEO, Dharmaji Suradika (Aji). Aji merupakan seorang profesional muda, juga pengusaha, consultant dan juga aktivis," kata Arsjad.

Sementara itu, CEO TPM Dharmaji Suaradika mengatakan, sebagai orang yang bergerak cukup lama di bidang leadership, dia percaya bahwa pemimpin yang paham betul dengan kondisi masyarakat adalah yang memperjuangkan nilai-nilai dan punya hati untuk masyarakat.

Aji percaya untuk mencapai level kepemimpinan tertinggi, harus ada proses yang dilewati. Karena kebijaksanaan pemimpin dibentuk dengan proses.

Aji mengingat saat kuliah di Jerman untuk memenuhi kebutuhannya, tentu dirinya harus bekerja paruh waktu dengan menjadi kuli di pasar dan bekerja di gudang. Anak muda harus diajarkan tentang proses tidak ada yang instan.

Dia melihat Ganjar dan Mahfud adalah duet yang tepat untuk menjadi presiden dan wakil presiden yang tidak hanya mendengar suara anak muda.

Namun juga diturunkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan dan program-program yang akan membantu generasi muda menyongsong masa depan yang lebih baik. Juga memberikan ruang kepada anak muda untuk berproses.

Di TPM Ganjar-Mahfud, Aji tidak sendirian, salah satu Direktur yang membantunya adalah Fitria Aldiani yang memiliki latar belakang di NGO Nasional dan Internasional.

Saat ini Fitria bekerja sebagai peneliti yang memegang project Bappenas. Fitria selalu berhadapan dengan kelompok-kelompok rentan.

Sejak berkuliah di Universitas Indonesia, dia memiliki kepedulian, terutama pada perempuan yang selalu mendapatkan ketidakadilan dalam berbagai macam faktor.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved