Universitas Lampung
Mahasiswa FMIPA Unila Ajari Warga Desa Rejomulyo Lamsel Membuat Sabun Cair R2 Light
Pelatihan dilakukan oleh mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam tim MBKM BKP Membangun Desa Jurusan Kimia, Kamis.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Masyarakat Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, nampak semringah lantaran mendapat pelatihan tata cara pembuatan sabun cair R2 Light.
Pelatihan dilakukan oleh mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam tim MBKM BKP Membangun Desa Jurusan Kimia, Kamis (7/12/2023) pekan kemarin.
Mereka turun langsung ke masyarakat di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan memberi pengetahuan ke masyarakat bagaimana membuat sabun cair R2 Light.
Kegiatan dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu kemajuan perekonomian Desa Rejomulyo, khususnya pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pembuatan sabun cair yang dilaksanakan di salah satu rumah anggota PKK Dusun 3 ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan MBKM BKP Membangun Desa dengan tema “Desa Kewirausahaan”.
Sabun pencuci piring merupakan sabun bersifat cair, kental, bening berwarna, berfungsi untuk membersihkan peralatan makan dan dapur yang kotor.
Baca juga: Mahasiswa Fakultas MIPA Unila Melakukan Pendampingan Produksi Pempek ke UMKM di Desa Rejosari Lamsel
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cair ini terdiri dari beberapa bahan yaitu Teepol, Texopol, SLS, garam (Kalium Klorida), pewangi, konsentrat, dan air.
Adanya nilai ekonomis dari produk sabun cuci piring menjadi alasan bagi warga desa untuk memanfaatkan peluang potensi desa yang dihasilkan Desa Rejomulyo.
Sabun cuci piring yang diproduksi memiliki manfaat lain seperti dapat menghilangkan noda minyak dari perabotan rumah tangga, membersihkan peralatan stainless steel, membersihkan lemak pada peralatan lain yang berbahan kaca dan lainnya.
Selain itu, pembuatan sabun cuci piring sendiri juga memiliki manfaat, seperti pengendalian bahan-bahan yang digunakan sangat higienis atau ramah lingkungan, dan sangat ekonomis.
Sabun ini juga mengurangi pengeluaran masyarakat terhadap pembelian sabun sekaligus untuk menciptakan peluang usaha baru dan sebagai bahan pembersih karena mengandung surfaktan.
Pembuatan sabun cuci piring cair dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat.
Di masa pandemi pada tahun sebelumnya menjadikan gagasan masyarakat memunculkan ide atau kreativitas dalam produksi dari desa itu sendiri.
“Dengan adanya Tim MBKM Membangun Desa, kegiatan ini menjadi salah satu program kerja nyata untuk membantu kelompok PKK Desa Rejomulyo melakukan program pengembangan dan proses pemasaran sabun cuci piring cair R2 Light,” ujar Eny Ratnawati salah satu tim MBKM FMIPA Unila. (*)
(Tribunlampung.co.id)
Budi Sutomo Jadi Doktor Ilmu Lingkungan Berkat Model Ekonomi Sirkular di Rawa Pitu |
![]() |
---|
Unila Gelar FGD Penelaahan Dokumen Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Way Kanan 2025–2029 |
![]() |
---|
Rektor Unila Komitmen Berperan Aktif Dukung Peningkatan Akses Pendidikan Warga Mesuji |
![]() |
---|
Unila dan Pemkab Lampung Utara Jajaki Kerjasama Perluasan Akses Pendidikan |
![]() |
---|
1.191 Mahasiswa SNBP Unila Ikuti Seleksi Wawancara KIP Kuliah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.