Universitas Lampung
Budi Sutomo Jadi Doktor Ilmu Lingkungan Berkat Model Ekonomi Sirkular di Rawa Pitu
Budi Sutomo lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Lingkungan Unila.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Budi Sutomo dinyatakan lulus dengan skor 91,57 dan predikat Sangat Memuaskan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Lampung, Selasa (12/8/2025).
Budi Sutomo menjalani sidang promosi di Aula Pascasarjana, ia menjadi lulusan ke-15 Program Doktor Ilmu Lingkungan Unila.
Pada disertasinya berjudul Model Penerapan Ekonomi Sirkular Pengelolaan Sampah dalam Pembangunan Berkelanjutan Masyarakat pada Kawasan Rawa Pitu di Tulang Bawang-Lampung, Budi mengungkapkan, penerapan konsep ekonomi sirkular di kawasan transmigrasi Rawa Pitu dapat memberikan nilai ekonomi signifikan.
Berdasarkan analisis lapangan di sembilan desa di Kecamatan Rawa Pitu, pengelolaan sampah plastik dan organik berpotensi menghasilkan keuntungan hingga Rp174 juta per tahun.
Menurut Budi, sistem pengelolaan sampah saat ini masih didominasi pembakaran, penguburan, atau pembuangan langsung ke badan air.
“Praktek ini sudah tidak relevan dengan tuntutan zaman. Kita perlu beralih dari pola ambil-pakai-buang menuju pola gunakan-kembali-daur-ulang,” tegasnya.
Baca juga: Sosok Komjen Rudy Heriyanto, Lulusan Universitas Lampung yang Diisukan Jadi Kapolri
Baca juga: Pengamat Unila Sebut Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Wadah Penguatan Ekonomi Lokal
Ia menambahkan, rendahnya kesadaran masyarakat dipengaruhi keterbatasan fasilitas, kurangnya edukasi, dan lemahnya dukungan kebijakan.
“Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, edukasi berkelanjutan, dan kebijakan yang berpihak, kesadaran masyarakat akan sulit tumbuh,” ujarnya.
Model yang ia tawarkan mengintegrasikan peran pemerintah desa, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan warga dalam penerapan prinsip reduce, reuse, recycle (3R).
Budi menekankan, pendekatan ini bukan sekadar mengelola sampah, tetapi menciptakan nilai tambah bagi perekonomian lokal.
“Dengan pendekatan ekonomi sirkular, sampah bisa menjadi sumber penghidupan, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa,” ungkapnya.
Baca juga: Universitas Lampung Buka Prodi Baru, Sarjana Gizi
Budi juga menegaskan relevansi penelitiannya dengan agenda sustainable development goals (SDGs).
“Ekonomi sirkular adalah jalan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Rawa Pitu bisa menjadi contoh nasional jika kita mau bergerak bersama,” pungkasnya.
Promosi doktor tersebut dipimpin Promotor Prof. Suharso, Ph.D., dengan Co-Promotor 1 Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., dan Co-Promotor 2 Prof. Dr. Anna Gustina Zainal, S.Sos., M.Si.
Bertindak sebagai Ketua Penguji adalah Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., dengan Penguji Internal Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., serta Penguji Eksternal Dr. Anang Risgiyanto, SKM., M.Kes.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)
Unila Gelar FGD Penelaahan Dokumen Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Way Kanan 2025–2029 |
![]() |
---|
Rektor Unila Komitmen Berperan Aktif Dukung Peningkatan Akses Pendidikan Warga Mesuji |
![]() |
---|
Unila dan Pemkab Lampung Utara Jajaki Kerjasama Perluasan Akses Pendidikan |
![]() |
---|
1.191 Mahasiswa SNBP Unila Ikuti Seleksi Wawancara KIP Kuliah |
![]() |
---|
Kopma dan FEB Unila Tandatangani Kerjasama Dukung Kewirausahaan Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.