Berita Lampung
Pengamat Unila Sebut Koperasi Merah Putih Bisa Jadi Wadah Penguatan Ekonomi Lokal
Pengamat Ekonomi Unila Nairobi, menilai koperasi ini bisa menjadi lokomotif penguatan ekonomi desa.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampumg.co.id, Bandar Lampung - Pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia, termasuk di Lampung, dinilai sebagai langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.
Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Nairobi, menilai koperasi ini bisa menjadi lokomotif penguatan ekonomi desa apabila dikelola dengan benar dan berkelanjutan.
Nairobi menjelaskan bahwa keberadaan koperasi di tingkat desa akan membuka peluang bagi masyarakat untuk mengelola sumber daya secara kolektif dan mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih merata.
“Pertama, Koperasi Merah Putih bisa menjadi wadah penguatan ekonomi lokal. Dengan dikelola secara gotong royong, koperasi bisa mengelola potensi desa seperti pertanian, peternakan, atau kerajinan menjadi sumber pendapatan bersama,” katanya Rabu, (23/7/2025).
Menurut Nairobi, koperasi juga bisa mendorong peningkatan nilai tambah produk lokal.
Ia mencontohkan, hasil panen pertanian yang sebelumnya hanya dijual dalam bentuk mentah, melalui koperasi bisa diolah menjadi produk siap jual yang lebih bernilai tinggi.
“Ketika koperasi mulai masuk ke proses pengolahan, maka nilai jual produk akan meningkat. Ini secara langsung menambah pendapatan warga,” jelasnya.
Selain aspek ekonomi, Nairobi menilai koperasi juga punya dampak sosial dan pembangunan yang luas.
Pendapatan koperasi, kata dia, bisa diarahkan untuk membangun infrastruktur desa dan mendanai pelatihan bagi anggota koperasi.
“Koperasi bisa menjadi katalis pembangunan desa, tidak hanya soal uang, tapi juga kualitas SDM. Pelatihan manajemen, pemasaran, bahkan pengenalan teknologi bisa didanai dari hasil koperasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Nairobi menyebut koperasi juga memiliki fungsi penting dalam penyebaran informasi dan teknologi.
Dalam era digital, koperasi bisa menjadi jembatan bagi masyarakat desa untuk mengenal sistem distribusi modern, teknologi pertanian, atau inovasi usaha kecil.
Namun, agar koperasi dapat berkembang secara optimal, Nairobi menekankan sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan.
Pertama, peningkatan jumlah anggota dan partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan.
“Warga harus merasa memiliki. Partisipasi aktif ini bisa dimulai dari pelibatan dalam pengambilan keputusan sampai kegiatan produksi dan pemasaran,” katanya.
Tim SAR Gabungan Cari Kasbani, Nelayan Korban KM Tegar Jaya hingga 12 Mil dari Titik Kejadian |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Gelar Dialog Terbuka dengan Buruh, MPBI Sampaikan 6 Tuntutan |
![]() |
---|
Siswa SMA IT Lampung Soal Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah: Setuju Banget |
![]() |
---|
Pelajar Lampung Dukung Rencana Gubernur Bangun Kolam Renang Berstandar Internasional |
![]() |
---|
Hadiri Apkasi, Bupati Egi Bawa Olahan Makanan Khas Daerah hingga Kerajinan Tangan UMKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.