Berita Lampung

Perpusda Pesawaran Buka Tukar-Menukar Koleksi Buku dengan Lembaga Lain

Perpusda Pesawaran juga membuka kesempatan hibah dan tukar-menukar koleksi dengan lembaga lain, baik di dalam maupun luar negeri. 

|
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
TUKAR-MENUKAR KOLEKSI BUKU - Koleksi buku di Perpusda Pesawaran. Perpusda Pesawaran membuka kesempatan hibah dan tukar-menukar koleksi dengan lembaga lain. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran juga memproduksi terbitan sendiri. 

Dua buku tersebut yaitu Penelusuran Sejarah Kolonisasi Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan (1905–1930) dan Ontologi Kearifan Budaya Lokal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran Halimah Zakaria menjelaskan, penerbitan buku tersebut merupakan bentuk kontribusi pemerintah dalam mendokumentasikan sejarah dan kearifan di Bumi Andan Jejama. 

“Selain mengumpulkan dan menambah koleksi, kami juga mendorong lahirnya karya tulis yang bermanfaat untuk masyarakat dan generasi mendatang,” ujarnya kepada Tribun Lampung, Kamis (18/9/2025).

Selain menerbitkan buku, Perpusda Pesawaran juga membuka kesempatan hibah dan tukar-menukar koleksi dengan lembaga lain, baik di dalam maupun luar negeri. 

Skema ini diharapkan dapat memperkaya koleksi dan memberikan ragam bacaan yang lebih luas bagi masyarakat.

Menurut Halimah, perpustakaan juga terus berbenah untuk menghadirkan layanan yang lebih ramah pengunjung. 

Saat ini, fasilitas yang tersedia antara lain ruang baca anak, tempat bermain anak, serta layanan perpustakaan keliling (Pusling) yang menjangkau 11 kecamatan. 

“Kami ingin menciptakan ruang yang nyaman bagi semua, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa,” kata Halimah.

Ia berharap, keberadaan karya lokal, fasilitas lengkap, serta layanan keliling dapat meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan. 

“Semua ini sejalan dengan cita-cita dan visi misi Bupati Nanda Indira dan Wakil Bupati Antonius Muhammad Ali, yakni mewujudkan Pesawaran yang CAKEP: Cerdas, Aman, Kreatif, Efektif, dan Produktif,” ujarnya.

Halimah menegaskan, perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, melainkan pusat pengetahuan, ruang belajar, dan wadah kreativitas masyarakat. 

“Kami ingin perpustakaan benar-benar menjadi rumah literasi yang hidup bagi warga Bumi Andan Jejama,” tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved