Menteri Pertanian Kunjungi Lampung

Menteri Pertanian: Tebus Pupuk Subsidi Sekarang Bisa Pakai KTP

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku penggunaan KTP sebagai alternatif penebusan pupuk subsidi di seluruh Indonesia.

Penulis: Agustina Suryati | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id
Mentei Pertanian saat kunjungan ke Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku penggunaan KTP sebagai alternatif penebusan pupuk subsidi di seluruh Indonesia.

Hal ini merupakan langkah alternatif untuk mempermudah petani yang tidak memiliki akses kartu tani.

Baca juga: Menteri Pertanian Minta Distributor Tak Persulit Petani Soal Pupuk

"Untuk penggunaan KTP sudah bisa terlaksana sejak sekarang, kami yang bertanggungjawab, petani lagi butuh, hujan tidak bisa diatur, kami sudah sampaikan di rakor dan tapi pelaksanaannya sudah dimulai," katanya, Rabu (20/12/2023).

Amran menilai bahwa penggunaan KTP sudah cukup untuk sekedar menebus pupuk.

Pihaknya melihat ada banyak wilayah pinggiran yang masih sulit mendapatkan akses kartu tani.

Sehingga membuat 16 sampai 20 persen petani di Indonesia gagal menebus pupuk subsidi meski stok masih tersedia.

Alhasil hal yang terlihat sederhana tersebut menjadi persoalan pada sektor pertanian.

"Saudara kita yang tidak punya kartu tani kami minta menggunakan KTP pun cukup"

"Jadi mulai sekarang KTP berlaku untuk menebus pupuk seluruh Indonesia," tegasnya.

Kemudian Amran mengaku bersyukur bila saat ini Presiden telah menambah kuota pupuk subsidi.

Tentu kebijakan tersebut berlaku karena permasalahan utama pada sektor pertanian bukanlah swasembada dan produksi pertanian melainkan karena faktor pupuk.

"Kami sudah laporkan ke bapak presiden bahwa yang bermasalah adalah bukan swasembada dan bukan produksi tapi lebih pada faktor korupsi termasuk pupuk," katanya.

Karena itu pihaknya meminta pada para distributor dan pengecer pupuk untuk tidak mempersulit petani.

"Tolong jangan persulit petani kita. Kami sudah berkeliling di sepuluh provinsi setelah menjabat selama sebulan lebih"

"Keluhannya adalah pupuk, PPL BOP, irigasi tersier, ada petani termiskin berada di area hutan itu tidak bisa menebus pupuk ini masalah, beliau saudara kita yang paling sulit kehidupannya. Harusnya mereka didahulukan," katanya. (Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved