Universitas Lampung
Mahasiswi PG Paud Unila Antarkan Mimpi Anak Desa Lewat Kampus Mengajar
Mahasiswi Unila Rabiah Fitri Adawiyah, mencoba mewujudkan mimpi anak desa dengan mengikuti Kampus Mengajar Batch 6.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Mahasiswi Universitas Lampung (Unila) Rabiah Fitri Adawiyah, mencoba mewujudkan mimpi anak desa dengan mengikuti Kampus Mengajar Batch 6 selama kurang dari enam bulan.
Mahasiswi Pendidikan Guru Paud Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila 2021 itu menjalankan kegiatan mengajar di sebuah Sekolah Dasar Swasta (SDS) Yamama, Giri Jaya, Desa Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Berbekal informasi yang didapatkan Rabiah melalui laman Instagram Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada semester tiga, menggerakkan hati Rabiah untuk mengikuti program tersebut tapi karena terkendala persyaratan, barulah terlaksana pada semester empat.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi antusias Rabiah untuk mengikuti Kampus Mengajar.
Alasan Rabiah mengikuti Kampus Mengajar adalah ingin menerapkan ilmu yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan.
Menurut pengalaman Rabiah saat mendaftar Kampus Mengajar, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar lolos program ini.
Diantaranya, melengkapi berkas, melampirkan semua sertifikat yang bisa menunjang penilaian dan menjawab semua soal tes yang diberikan, mengingat pelaksanaan tes melalui daring sehingga penting untuk memperhatikan jaringan data agar tidak terkendala saat pengerjaan.
Pada saat mengajar di SDS Yamama, ia melakukan asistensi menemani guru kelas dan mendapatkan kepercayaan untuk bertanggung jawab menjadi wali kelas sementara.
Ia juga mendapatkan tantangan dalam mendapatkan kepercayaan anak-anak SDS Yamama dan hal tersebut memacu Rabiah dan teman- teman lainnya untuk semakin memberikan kinerja terbaik.
Tidak hanya berfokus dalam mengajar anak-anak, Rabiah dan teman-teman lainnya membantu guru di SDS Yamama meningkatkan metode pengajaran dengan pelatihan sederhana penggunaan Canva.
Ia berharap, melalui pelatihan dan pemanfaatan media sosial, SDS Yamama bisa lebih dikenal orang banyak.
Kendala sekaligus tantangan dalam penyelemggaraan Kampus Mengajar yang dilaksanakan Rabiah dan rekan-rekannya tidak luput menghampiri, melakukan bimbingan yang baik terhadap anak-anak dan belajar bagaimana menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan, serta belajar mengontrol emosi dalam menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter.
Rabiah mengungkapkan rasa syukur terhadap kehidupan, latar belakang pendidik memotivasinya menyelesaikan kegiatan Kampus Mengajar ini dengan baik, serta bisa mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik guna menunjang terwujudnya mimpi anak-anak SDS Yamama, meskipun ada kendala menghambat prosesnya.
“Ketika saya sudah terjun ke suatu tempat, saya harus bisa memaksimalkan potensi saya, dan melihat kondisi anak-anak di sana yang terbatas membuat saya bersyukur di hidup ini. Jadi, hal itu yang memotivasi saya untuk membuat mereka menjadi lebih baik meski dengan banyak keterbatasan,” ungkap Rabiah.
Banyak hal ia dapatkan dalam kegiatan Kampus Mengajar ini, kemampuan yang semakin berkembang hingga pengendalian sikap untuk profesional dalam mengajar. Suka dan duka juga turut dirasakan Rabiah dalam kegiatan mengajar.
Budi Sutomo Jadi Doktor Ilmu Lingkungan Berkat Model Ekonomi Sirkular di Rawa Pitu |
![]() |
---|
Unila Gelar FGD Penelaahan Dokumen Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Way Kanan 2025–2029 |
![]() |
---|
Rektor Unila Komitmen Berperan Aktif Dukung Peningkatan Akses Pendidikan Warga Mesuji |
![]() |
---|
Unila dan Pemkab Lampung Utara Jajaki Kerjasama Perluasan Akses Pendidikan |
![]() |
---|
1.191 Mahasiswa SNBP Unila Ikuti Seleksi Wawancara KIP Kuliah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.