53 Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Lampung Lolos Program Kampus Mengajar

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - 53 mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Lampung dinyatakan lolos Program Kampus Mengajar angkatan 7 Tahun 2024.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Lampung Dr. H Mahathir Muhammad, SE., MM mengatakan, setelah  dinyatakan lolos 53 mahasiswa itu akan mendapatkan pembekalan peserta tanggal 23-31 Januari 2024 

Selanjutnya 53 mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Lampung mulai penugasan MBKM Kampus Mengajar pada tanggal 19 Februari-19 Juni 2024.

Mahathir memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat 53 mahasiswa itu.

Ia berpesan kepada 53 mahasiswa itu untuk mengambil sebanyak-banyaknya pengalaman yang ada dan berikan kesan yang terbaik kepada masyarakat dan tempat tugasnya selama bertugas dalam MBKM Kampus Mengajar.

Mahathir menerangkan, kampus mengajar merupakan salah satu program yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. 

"Program kampus mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan mereka dalam membantu siswa di tingkat SD SMP dan SMA," kata Mahathir dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1/2024).

Mengajar adalah kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester, guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Dalam proses pendaftarannya, mahasiswa yang terdaftar pada program kampus mengajar terlebih dahulu mengikuti proses seleksi meliputi seleksi administratif, verifikasi dokumen, dan pengalaman mengajar.

Serta tes online yang meliputi tes literasi numerasi, survei kebhinekaan, dan value clarification test. 

Nantinya, mahasiswa yang lolos seleksi program kampus mengajar ditempatkan di beberapa sekolah yang berada dalam rentang 3T (daerah tertinggal, terdepan, terluar).

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)