Berita Lampung

Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kolera

Kolera adalah salah satu jenis penyakit yang bisa dialami semua orang, dari usia anak-anak hingga lansia.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: taryono
dok pribadi
Ketua Bidang Kajian Penyakit Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung dr Aditya M Biomed. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Kolera adalah salah satu jenis penyakit yang bisa dialami semua orang, dari usia anak-anak hingga lansia.

Ketua Bidang Kajian Penyakit Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan kolera salah satunya disebabkan bakteri vibrio cholerae yang masuk kedalam tubuh

Bakteri penyebab kolera ini bisa masuk kedalam tubuh lebih sering karena minum air yang ada bakteri ini atau makan makanan yang diolah dengan air yang ada bakteri ini.

Sebab bakteri penyebab kolera lebih sering ada di air, dan penyebarannya juga lewat air.

Bakteri penyebab kolera bisa ada di air salah satunya karena ada orang yang ditubuhnya ada bakteri penyebab kolera buang air besar di air itu, dan bakteri penyebab kolera itu keluar bersamaan dengan buang air besar lalu masuk kedalam air.

"Biasanya air yang terkadang dijadikan tempat buang air besar adalah air sungai," kata dr Aditya, Jumat (19/1/2024).

"Gejala kolera adalah diare hebat, mual muntah, sakit daerah perut, dan demam," ujar dr Aditya.

Jika kolera dibiarkan bisa mengakibatkan dehidrasi, gagal ginjal akut, dan bisa komplikasi menjadi sepsis.

Dehidrasi paling rentan dialami oleh lansia, karena air didalam tubuh lansia sudah berkurang 

Sedangkan komplikasi sepsis yang paling dikhawatirkan terjadi pada anak-anak, karena imun tubuh anak masih kurang baik.

"Baik dehidrasi, gagal ginjal, maupun sepsis bisa menyebabkan meninggal dunia," ucap dr Aditya.

Agar dehidrasi, gagal ginjal, dan sepsis tidak terjadi, segera datang ke dokter atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat agar koleranya bisa diobati.

Pengobatan kolera dengan memberikan cairan yang bisa berupa air putih, oralit, dan infus.

Pengobatan kolera juga dilakukan dengan memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab kolera.

"Selain itu juga ada obat yang diberikan sesuai dengan gejala yang dialami," tutur dr Aditya.

Cara Cegah Kolera

Selama kolera belum sembuh hindari semua jenis makanan dan minuman yang bisa merangsang diare.

"Jika ada orangtua yang mengatakan jangan minum susu dulu, itu benar, karena susu selain bisa merangsang diare juga bisa membuat mual," ucap dr Aditya 

Jika kolera sudah sembuh lakukan pencegahan agar jangan sampai terkena kolera.

Pencegahan ini juga sebaiknya dilakukan oleh yang belum pernah alami kolera.

dr Aditya mengatakan pencegahan kolera yang paling penting dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dengan menerapkan PHBS kita bisa memastikan semua makanan yang kita pegang dan dimasukan ke mulut adalah makanan bersih.

"Tidak ada salahnya juga kita melakukan PHBS yang kita lakukan saat pandemi," kata dr Aditya

Selain itu, lanjut dr Aditya kolera juga bisa dicegah dengan memasak air yang diambil dari sumber air yang bersih.

"Saat akan menggunakan air untuk memasak, juga harus mengambil air dari sumber air bersih," ucap dr Aditya.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved