Pelantikan PWNU Lampung
Gerakan Keluarga Maslahat NU Perkuat Posyandu Pastikan Tak Ada Stunting
Dirjen Binmas Islam Kementrian Agama Kamaruddin Amin menyatakan jika keluarga maslahat adalah cita-cita setiap kaum muslimin
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Indra Simanjuntak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dirjen Binmas Islam Kementrian Agama (Kemenag) RI Kamaruddin Amin menyatakan jika keluarga maslahat adalah cita-cita setiap kaum muslimin untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.
"Goals keluarga maslahat NU dapat ditempuh dengan dua langkah," jelasnya saat Launching Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU) di Hotel Grand Mercure Lampung, Rabu (24/1/2024).
Dijelaskannya, pertama Goals keluarga yang baik dapat dilakukan dengan kegiatan bimbingan perkawinan, bimbingan remaja dan kelas parenting.
Lalu goals keluarga yang sehat dapat diwujudkan dengan intervensi penguatan posyandu dan kader untuk memastikan tidak adanya stunting.
"Dua goals lagi yang dapat dilakukan keluarga maslahah NU yaitu keluarga terdidik dengan target minimal S1 dengan intervensi beasiswa dan keluarga maslahat sejahtera yang dapat diintervensi dengan pelatihan kewirausahaan, pengembangan ekonomi umat dan juga pelatihan keterampilan kerja," urai dia.
Di buku ”Ensiklopedi NU” digambarkan bahwa Keluarga Maslahah adalah konsep untuk mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera, dan taat kepada ajaran agama berdasarkan Ahlussunah wal Jam’ah An-Nahdliyah.
Hal yang harus jadi perhatian bersama seluruh keluarga GKMNU yaitu keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan primer (pokok) secara lahiriyah baik sandang, pangan, dan papan, atau keluarga yang mampu membebaskan dari dari masalah kemiskinan dan penyakit jasmani.
Kedua, keluarga yang dapat memelihara kebutuhan secara batin, yaitu mencegah dari kemiskinan akidah (iman), rasa takut, stres, dan penyakit-penyakit batin lainnya.
"Melalui GKMNU adalah gerakan yang berusaha terpenuhinya kebutuhan lahir dan batin mencakup tersedianya gizi bagi ibu hamil, melahirkan dan menyusui sehingga dia dan anaknya sehat; menjaga keselamatan jiwa, kesehatan jasmani, dan pendidikan bagi anak; dan menjamin keselamatan agama orangtua," papar dia.
Sementara Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi PBNU Amin Said Husni mengatakan, GKMNU adalah bentuk usaha bagaimana membina suami-istri saleh yang jadi teladan (uswatun hasanah) bagi anak-anaknya maupun orang lain.
"Termasuk untuk membentuk anak-anak yang baik (al-abrar), berkualitas, berakhlak mulia, sehat rohani dan jasmani; terpeliharanya lingkungan dan tetangga yang baik; dan memiliki kecukupan rezeki," urainya dalam acara yang sama.
GKMNU adalah satu model baru program dalam pelaksanaan program PBNU, yang mengintegrasikan antara struktur NU dari PB hingga ranting serta banom-banom yang ada di daerah.
Sehingga ke depan dengan model program GKMNU ini semua bisa terintegrasi dengan baik sebab melibatkan seluruh struktur NU sampai ke ranting.
"Untuk melaksanakan program yang terpadu dan terintergrasi ini pertama kami uji coba dulu, semoga ke depan menjadi model NU dalam melaksanakan kegiatan dengan mengintegrasikan struktur dan banom," harapnya.
Termasuk juga dalam program ini NU melibatkan kemitraana yang saling menguntungkan dan menghormati satu sama lain baik pemda, perguruan tinggi, perbankan dan pihak terkait lainnya untuk bersama-sama menggerakkan gerakan nasional.
"Sasaran programnya adalah untuk membangun keluarga maslahat agar ke depan kehadiran Nu semakin dirasakan manfaatnya ke seluruh lapisan masyarakat," tandasnya. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.