Kesehatan

Kenali Penyebab Sepsis yang Bisa Mengancam Jiwa

dr Solechin Prasetyo, Sp.PD mengatakan semua orang dapat mengalami sepsis ketika terjadi suatu infeksi yang berat.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
dr Solechin Prasetyo, Sp.PD. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Ada 4 jenis infeksi yang bisa dialami manusia yakni infeksi bakteri, jamur, virus, dan protozoa. 

dr Solechin Prasetyo, Sp.PD dari Rumah Sakit Azizah Metro mengatakan apabila infeksi yang dialami adalah infeksi berat yang mengenai organ vital maka harus segera ditangani.

Karena jika tidak segera ditangani bisa berisiko mengalami sepsis, yakni disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. 

Infeksi berat itu contohnya infeksi paru (pneumonia) termasuk covid-19, infeksi saluran kencing atau infeksi ginjal, usus buntu perforasi yang bisa berdampak menjadi peritonitis, luka ulkus diabetes, infeksi pasca melahirkan, dan meningitis. 

Semua orang dapat mengalami sepsis ketika terjadi suatu infeksi yang berat, namun yang paling berisiko mengalaminya adalah bayi dibawah usia satu tahun, bayi prematur, lansia, wanita hamil, wanita yang baru melahirkan, dan keguguran.

"Namun jika infeksi bersifat ringan seperti batuk dan pilek, diare, maka tidak beresiko menyebabkan sepsis," ujar kata dokter yang juga bertugas sebagai Direktur Klinik Hadimulyo Husada Metro ini, Jumat (27/1/2024)

Sepsis terjadi karena infeksi yang berat menyebabkan tubuh (sel darah putih) melepaskan mediator inflamasi yakni suatu zat peradangan inflamasi, contohnya interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis factor alpha (TNF-alfa), dan interferon (IFN-Gamma).

Mediator inflamasi itu dilepaskan secara berlebihan tanpa bisa dikendalikan oleh tubuh penderita.

Sehingga akan berdampak merusak organ vital seperti otak yang akan menyebabkan gangguan kesadaran, dan pembuluh darah termasuk jantung yang dapat berdampak menurunkan tekanan darah hingga terjadinya syok sepsis yakni tensi dibawah 90/60 mmHg.

Organ vital yang juga bisa dirusak mediator inflamasi adalah liver yang ditandai dengan peningkatan bilirubin, dan ginjal yang ditandai dengan ureum kreatinin meningkat. 

"Selain itu yang menjadi penanda sepsis adalah trombosit yang turun," kata Koordinator IT dan Publikasi PAPDI Lampung ini. 

Sepsis secara cepat dapat dinilai dengan adanya tanda respirasi pernafasan lebih dari 22 kali dalam semenit, meracau seperti orang bingung dan hilang kesadaran, serta tekanan darah yang kurang dari sama dengan 100 mmHg. 

Penanganan Sepsis

Penanganan sepsis harus dilakukan oleh dokter dirumah sakit, tidak bisa di klinik atau di rumah.

Dokter akan menangani sepsis dengan mencari sumber infeksi dan mengatasi sumber infeksi itu.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved