Pilpres 2024
Prabowo-Gibran Curang Harus Dibuktikan di 320 Ribu TPS
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta tidak asal menuduh kecurangan karena harus miliki bukti dari 320 ribu TPS
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta tidak asal menuduh kecurangan dalam Pemilu 2024 untuk pilpres.
Hal itu didasari perolehan suara sementara ini dimana pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dibanding Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Nusron menyebut selisih suara Prabowo-Gibran saat ini mencapai 34 persen dari dua pasangan lainnya.
"Kalau jaraknya (suara) 34 persen itu berarti harus mampu membuktikan 320 ribu TPS ada kecurangan di 320 ribu TPS dari 824 ribu TPS," kata Nusron kepada wartawan di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Untuk itu Nusron meminta kubu 01 dan 03 tidak hanya menuduh adanya kecurangan pemilu.
Namun bisa membuktikan kecurangan pemilu dengan lokasi di 32 ribu TPS.
"Jangan hanya menuduh ada kecurangan berdasarkan rumor, kabar burung. Yang namanya kecurangan dalam pemilu itu adalah bagian dari kriminal dan kriminal itu bagian dari tindak pidana pemilu," katanya.
Nusron menerangkan suatu tindak pidana harus bisa dibuktikan secara terang benderang.
Menurutnya, pembuktian haruslah dilakukan oleh pihak yang menuduh.
"Jadi, pihak-pihak yang menuduh adanya kecurangan itu harus mampu membuktikan kejelasan, bukti-bukti yang terang benderang melebihi terang benderangnya cahaya matahari, apalagi cahaya lampu, itu harus lebih terang benderang," katanya.
Oleh karena itu, Nusron menuturkan pembuktian adanya kecurangan dari 320 ribu TPS dinilainya menjadi salah satu jalan mengejar ketertinggalan suara dari Prabowo-Gibran.
"Kalau menuduh ada kecurangan secara ini buktikan 320 ribu TPS, gelar satu per satu. Saya yakin sampai 5 tahun itu tidak akan selesai sehingga sampai 5 tahun ke depan pemerintahannya sudah selesai, itu belum tentu terbukti," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud kompak bakal mengajukan gugatan sengketa hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK) pasca-kedua paslon capres-cawapres tersebut kalah dalam perolehan suara hasil hitung cepat (quick count) maupun hitung nyata (real count) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Anies-Muhaimin mendapat sekitar 24-25 persen, Prabowo-Gibran 58 persen dan Ganjar-Mahfud hanya 17 persen.
Tak hanya itu, kedua lawan Prabowo-Gibran itu juga tengah menggulirkan wacana hak angket DPR RI untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024.
Pilpres
curang
Prabowo Subianto
Gibran Rakabuming Raka
Anies Baswedan
Muhaimin Iskandar
Ganjar Pranowo
Mahfud MD
Kubu Prabowo Minta PDIP jadi Oposisi Buntut Ucapan Megawati 'Gue Mainin Dulu' |
![]() |
---|
Pengamat Sebut PDIP Pilih Oposisi atau Koalisi Lantaran Masih Negoisassi dengan Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Ingin Ringankan UKT Universitas Negeri, Singgung Kewajiban Sosial |
![]() |
---|
Forum API Perubahan Harap Ada Pelajaran dari Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Megawati Bingung Ditanya Kenapa Ganjar-Mahfud Kalah di Pilpres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.