FKIP Universitas Lampung Dialog Nasional Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - FKIP Universitas Lampung menyelenggarakan dialog nasional sebagai salah satu agenda Pertemuan Sela Forkom Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia, Jumat (3/5/2024).

Dekan FKIP Universitas Lampung Prof. Dr. Sunyono, M.Si mengatakan, dialog nasional ini menghadirkan narasumber  Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Lusmeila Afriani, D.E.A.IPMP, ASEAN Eng, serta Direktur SDM Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Pd. 

"Dialog nasional ini merupakan momen berbagi FKIP Universitas Lampung dalam pelaksanaan pengelolaan perguruan tinggi," kata Sunyono.

Untuk itu, rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Lusmeila Afriani, D.E.A.IPMP, ASEAN Eng membahas Best Practice Universitas Lampung dalam mengelola perguruan tinggi, seperti peningkatan jumlah guru besar, akreditasi unggul program studi, kerja sama internasional, dan lainnya.

Selain itu, tonggak perubahan Universitas Lampung juga telah dilakukan sejak jauh hari.

Perubahan dilakukan dari segala lini baik dari sektor manajerial, struktural dan lainnya, sehingga luaran yang dihasilkan menjadi maksimal.

"Perubahan yang dilakukan adalah upaya menjadikan Universitas Lampung sebagai kampus yang unggul, serta memiliki daya saing di nasional dan internasional," kata Lusmeila.

Salah satu bentuk perubahan itu terdokumentasi dalam bentuk tagline Be Strong di Universitas Lampung. 

"Be Strong adalah upaya kami merangkum program unggulan kerja Rektor Universitas Lampung dalam sebuah singkatan," ungkap Lusmeila.

Be Strong adalah singkatan dari B (business sector, finance, investment, and assets), E (empowerment of human resorces, S (services for community), T (teaching), R (research), O (organizational partnership), N (network infrastructure), dan G (good university governance).

Dosen Prodi Teknik Sipil itu menyatakan business sebagai awal huruf di Be Strong adalah inti dari perubahan Universitas Lampung. 

Lusmeila mengungkapkan, Universitas Lampung memiliki niat untuk naik klaster di peringkat perguruan tinggi, sehingga Universitas Lampung harus memiliki kemandirian dalam hal bisnis.

"Kami harus mampu membiayai diri sendiri agar Universitas Lampung mandiri dan bersaing di klaster berikutnya, dengan memaksimalkan setiap peluang usaha," ucap Lusmeila.

Selain itu pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan komunitas, pengajaran, upaya membangun jejaring kerja sama, hingga meningkatkan kapabilitas manajerial pimpinan terus ditingkatkan. 

Meningkatkan jumlah guru besar dan jenjang fungsional dosen ke tingkat lebih tinggi adalah sebuah keharusan. 

Bahkan untuk jejaring kerja sama, Universitas Lampung mendorong program studi dan fakultas melakukan kerja sama dengan kampus top di Indonesia dan dunia.

"Kami mendorong pimpinan membangun jaringan, ke luar negeri, bangun kerja sama, sehingga tri dharma perguruan tinggi seperti penelitian dan pengabdian mencakup lingkup internasional dan berdaya saing tinggi," urai Lusmeila lebih lanjut.

"Karier dosen pun terus kita genjot, hingga saat ini seratusan guru besar mampu kita lahirkan dan akan terus bertambah," tambah Lusmeila.

Berbicara mengenai karir dosen, Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed menyampaikan, karier dosen adalah perbincangan yang tak pernah ada akhirnya di kalangan dosen. 

Hal ini berkaitan dengan syarat dan juga aturan yang berlaku, terlebih dengan hadirnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi  Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional. 

Beragam masalah muncul, mulai dari tertolaknya pengajuan, salah pemahaman terhadap syarat, dan masih banyak yang lainnya.

Agar bisa memberikan solusi permasalahan tersebut, Kementerian akan segera menerbitkan aturan baru berupa Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud).

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)