Berita Lampung
Ombudsman RI Lampung Minta Diskes Lampung Lebih Proaktif dalam Antisipasi DBD
Ombudsman RI Perwakilan Lampung Nur Rakhman Yusuf, tak terlalu setuju dengan pernyataan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung soal DBD.
Penulis: Agustina Suryati | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Ombudsman RI Perwakilan Lampung Nur Rakhman Yusuf, tak terlalu setuju dengan pernyataan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang menyebut kesadaran masyarakat Lampung dalam antisipasi demam berdarah dengue (DBD) yang masih rendah, jadi faktor penyebab melonjaknya jumlah kasus di awal tahun 2024 ini.
Menurutnya hal tersebut kurang tepat untuk disampaikan, mengingat tingkat pendidikan dan pemahaman masyarakat pun berbeda-beda, sehingga dapat menyebabkan kesalahpahaman.
"Peran dinas adalah untuk mengingatkan dan menyadarkan warganya, bukan sekadar menyalahkan," ujarnya saat dihubungi media di Bandar Lampung, Senin (27/5/2024).
Ia berpendapat, anggapan Diskes Lampung tak bisa serta merta hanya menyalahkan perilaku masyarakat.
Karena itu, Ia juga meminta Diskes untuk lebih proaktif terhadap masyarakat terutama dalam mengendalikan penyebaran DBD.
Dikatakan bahwa pemerintah juga tidak boleh berdiam diri dan harus memanfaatkan seluruh infrastruktur kesehatan yang ada, mulai dari tingkat kelurahan hingga puskesmas dan puskesmas pembantu.
"Pemerintah tidak boleh tinggal diam. Mereka memiliki infrastruktur hingga tingkat kelurahan, termasuk puskesmas dan puskesmas pembantu yang harus diberdayakan," tegasnya.
Kemudian pihaknya juga mendesak Diskes Lampung untuk segera mengambil langkah nyata di masyarakat dalam memberantas DBD, bukan hanya mengandalkan sosialisasi.
"Sosialisasi penting, tetapi tidak cukup. Harus ada tindakan nyata di lapangan," tutupnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Diskes Provinsi Lampung mengatakan tentang kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi DBD ini masih rendah.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor utama tingginya kasus DBD di Lampung yang mencapai 4.151 orang hingga April 2024.
Jumlah tersebut melonjak cukup tajam dibanding dengan tahun 2023 lalu yang hanya 1.051 kasus dari Januari hingga April.
Menurut Kepala Diskes Lampung, Edwin Rusli, dalam pencegahannya masyarakat lebih memilih fogging daripada melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Selain itu, masih banyak sanitasi yang buruk di Provinsi Lampung yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Kesadaran masyarakat kita memang masih rendah. Masyarakat juga kurang pengetahuan dalam mencegah potensi terjadinya penyebaran DBD," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati)
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 22 September 2025, Sebagian Besar Wilayah Cerah |
![]() |
---|
Mobil Bawa Sabu Nyaris Tabrak Anggota, Upaya Polisi di Lampung Mengejutkan |
![]() |
---|
Alasan Pangdam XXI Radin Inten Ingatkan Prajurit TNI Tidak Sembarang Main TikTok |
![]() |
---|
Hampir Ditabrak, Polisi Tangkap 2 Pengedar Sabu di Tulangbawang Barat |
![]() |
---|
Pebalap Liar Pringsewu Kerap "Kucing-kucingan," Balap Liar Berlanjut Jika Polisi Pergi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.