Berita Terkini Nasional

7 Fakta Siswa SMP di Jawa Timur Tewas Dikeroyok, Mulanya Pamit Belajar Kelompok

Seorang siswa SMPN 2 Kota Batu, Jawa Timur berinisial RKW (13) meninggal setelah diketahui jadi korban pengeroyokan dan kasusnya jadi sorotan

Editor: Tri Yulianto
Tribunjatim.com
Suasana sekitar rumah duka seorang siswa SMPN 2 Kota Batu, Jawa Timur berinisial RKW (13) meninggal akibat pengeroyokan dan kasusnya jadi sorotan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang siswa SMPN 2 Kota Batu, Jawa Timur berinisial RKW (13) meninggal setelah diketahui jadi korban pengeroyokan

RKW (13) mulanya pamit untuk belajar kelompok, setelahnya mengeluhkan sakit kepala dan akhirnya diketahui alami pendarahan di kepala. 

Kasus ini sudah ditangani Polres Batu, Jawa Timur yang menamankan 5 pelaku.

Penyebab tewasnya RKW diungkap saudara kembarnya R (13) setelah korban cerita ke ibunya soal sakit kepala.

Hingga akibat kondisi yang dialaminya RKW meninggal dunia pada Jumat (31/5/2024) setelah dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu.

RKW sempat mengeluh sakit di bagian kepala, diduga usai di keroyok teman sekelasnya berinisial A saat belajar kelompok pada Rabu (29/5/2024) lalu.

Awalnya RKW izin untuk pergi belajar kelompok dan diantar sang ibu ke rumah temannya, entah bagaimana akhirnya R bertemu dengan A dan diduga dikeroyok oleh A dan saudaranya di daerah Pesanggrahan Kota Batu.

R menjelaskan, semakin hari sakit yang dirasakan saudara kembarnya itu semakin terasa hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi.

Berikut fakta siswa SMP Kota Batu tewas setelah dikeroyok teman SMP.

1. Sosok RKW di mata teman satu sekolah

M (12) teman RKW sama-sama bersekolah di SMPN 2 Kota Batu mengatakan jika semasa hidup RKW merupakan teman yang baik dan tidak banyak tingkah.

“Dia anaknya baik banget, asyik dan bisa diajak bercanda. Kalau marah tidak sampai mukul atau arogan gitu,” tutur M.

2. Kronologi menurut R, saudara kembar RKW

Menurut penuturan saudara kembar korban berinisial R (13), sebelum meninggal saudara kembarnya sempat di bawa ke rumah sakit pada Jumat pagi karena mengeluh sakit di bagian kepala diduga usai di keroyok teman sekelasnya berinisial A saat belajar kelompok pada Rabu (29/5/2024) lalu.

Awalnya RKW izin untuk pergi belajar kelompok dan diantar sang ibu ke rumah temannya, entah bagaimana akhirnya R bertemu dengan A dan diduga dikeroyok oleh A dan saudaranya di daerah Pesanggrahan Kota Batu.

“Pulang-pulang dia lapor ke saya cerita kalau dia habis dipukuli A dan saudaranya,” kata R, Jumat (31/5/2024).

R menjelaskan, semakin hari sakit yang dirasakan saudara kembarnya itu semakin terasa hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi.

“Habis itu 3 hari kemudian atau hari ini, dia bangun tidur tadi sempat minta tolong ke saya sambil merintih sakit-sakit dan bilang tolong. Tapi saya tinggalin saja karena masih sempat buka HP. Terus ternyata pas saya tinggal mandi dia akhirnya bilang ke ibu kalau sakit karena dikeroyok,” ujarnya.

Setelah dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 07.00 Wib, RKW mendapat perawatan dan dari hasil pemeriksaan mengalami pendarahan di kepala hingga dijadwalkan akan menjalani operasi pada Jumat siang.

Sayangnya sebelum dioperasi, RKW  menghembuskan nafas terakhir.

“Jam setengah 7 pagi di merintih sakit sama ibu dan dibawa ke rumah sakit. Pas di rumah sakit tidak tahu gimana ceritanya jam setengah 11 siang mendapat kabar saudara saya sudah gak ada,” jelasnya.

3. Pengakuan nenek korban: sudah pernah dipukul juga

Menurut nenek korban, Tutik pemukulan yang dialami cucunya itu tak terjadi sekali ini saja, namun ini sudah menjadi kali kedua.

“Sebelumnya waktu baru masuk SMP itu sudah pernah dipukul juga. Terus saya kasih tahu cucu saya agar tidak bermain dan berteman dengan dia (A,red) karena nakal, dari pada saya usir. Setelah dikasih tahu, si A ini sudah tidak pernah kesini,” kata Tutik, Jumat (31/5/2024).

Tutik mengatakan, meski rumah korban dan pelaku itu hanya berbeda gang, namun sejatinya keduanya bukan merupakan teman yang akrab dan baru kenal saat SMP

“Rumahnya dekat sini tapi tidak berteman akrab. Hanya biasa saja. Temenan baru SMP itu,” ujarnya.

4. 5 anak diamankan polisi

Menindaklanjuti dugaan kasus pengeroyokan hingga mengakibatkan tewasnya RKW (12) siswa kelas 7, SMPN 2 Kota Batu pada Jumat (31/5/2024), Satreskrim Polres Batu telah mengamankan 5 anak yang diduga terlibat.

Menurut Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo saat ini polisi telah melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus tersebut.

Termasuk mengamankan anak-anak yang ada di dalam video perundungan yang dilakukan pada Rabu (29/5/2024) lalu di kawasan sekitar Pesanggrahan Kota Batu.

“Kami sudah mengamankan 5 orang anak berhadapan dengan hukum. Saat ini tengah dalam tahap dimintai keterangan,” kata Rudi Kuswoyo, Jumat (31/5/2024).

Rudi menuturkan, dari 5 anak yang berhadapan dengan hukum tersebut ada yang satu sekolah dengan korban dan ada juga yang beda sekolah.

“Ya, ada yang satu sekolah ada yang teman bermain,” ujarnya.

RKW meninggal diduga usai mengalami perundungan oleh teman sebayanya berinisial A teman satu kelasnya dan terduga pelaku lainnya yang beda sekolah pada Rabu (29/5/2024) lalu di kawasan sekitar Pesanggrahan Kota Batu.

6. PJ Wali Kota Batu Aries Ucap Bela Sungkawa

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai datang ke rumah RKW (12) di Jalan Bromo, Gang 4 Kelurahan Sisir, Kota Batu pada Jumat (31/5/2024).

Kedatangan Aries Agung Paewai untuk memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga RKW, sekaligus mendengar langsung cerita keluarga siswa yang bersekolah di SMPN 2 Kota Batu yang diduga meninggal karena dikeroyok teman sekelasnya berinisial A dan saudara A yang berinisial L di dekat vila disekitar Pesanggrahan Kota Batu pada Rabu (29/5/2024) lalu.

Usai takziah, Aries Agung Paewai mengatakan kejadian perundungan seperti ini tak dapat dibiarkan dan pihaknya meminta seluruh pihak khususnya sekolah dan orang tua untuk melakukan penguatan pengawasan kepada siswa baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

“Tentunya yang pertama saya turut berduka cita dengan kejadian ini. Ini berita duka yang tidak kita inginkan. Berikutnya saya perintahkan Kepala Dinas Pendidikan Batu untuk segera menggelar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS,red) agar kegiatan diluar jam sekolah seperti kerja kelompok dilakukan di area sekolah. Ini supaya kejadian serupa tidak terulang kembali sebab saya dengar peristiwa ini terjadi di luar jam sekolah dengan alasan kerja kelompok,” kata Aries Agung Paewai, Jumat (31/5/2024).

7. Jenazah RKW diotopsi

Hingga berita ini ditulis polisi masih melakukan otopsi pada korban RKW untuk mencari penyebab pasti kematian.

“Otopsi masih dilakukan. Kami juga belum bis memintai keterangan orang tua korban karena masih berduka,“ pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/TribunJatim) 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved