Lifestyle

Cerita Laila Rosa Linda Jualan Pie Susu, Berawal dari Suka Jajan

Berawal dari suka jajanan pie susu, membuat Laila Rosa Linda atau Lala membangun bisnis toko kue bernama Yummy Pie.

Penulis: Putri Salamah | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi pribadi
Laila Rosa Linda dan pie susu buatannya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Usaha kuliner saat ini memang semakin berkembang dan banyak digeluti oleh masyarakat di Bandar Lampung.

Yummy Pie menjadi salah satu toko kue yang saat ini masih berdiri, dan memiliki banyak pelanggan.

Berawal dari suka jajanan pie susu, membuat Laila Rosa Linda atau Lala membangun bisnis toko kue bernama Yummy Pie.

Saat di bangku Sekolah Menengah Atas tepatnya di tahun 2014, Lala ternyata berjualan risol sebelum akhirnya mencoba membuat jajanan kesukaannya, pie susu.

Lala menceritakan jika ide berjualan pie susu ini muncul, ketika ia ditegur oleh mendiang ibu lantaran kerap membeli pie susu.

Kondisi ekonomi keluarga yang menurun, membuatnya mencari tahu resep cara membuat kue pie susu yang ternyata sangat mudah.

Di percobaan pertamanya, Lala membuat 60 buah pie susu yang langsung dijajakannya di sekolah.

Meski teksturnya tak garing, pie susu yang dijajakannya habis terjual. Pie susunya itu mendapatkan respons positif dari teman-teman yang membeli.

“Percobaan pertama gagal, rasanya hampir mirip dengan yang selalu dibeli, tapi teksturnya terlalu lembut. Saat itu buat banyak dan bingung mau dikemanakan. Dan akhirnya dijual lah ke teman-teman sekolah bebarengan dengan jual risol,” cerita Lala, Kamis (30/5/2024) lalu.

Saat itu, ia menjual satu pie susu original dengan harga Rp 1 ribu.

Uang hasil dari jualannya itu, langsung dibelikan bahan-bahan untuk membuat pie susu. Ia pun terus mengulik resep agar menghasilkan tekstur dan rasa yang diinginkan.

Lala pun akhirnya memutuskan untuk fokus berjualan pie susu. Teman-temannya pun banyak request untuk dibuatkan pie susu dengan ukuran besar dan berbagai toping.

Lala mengaku mulai mengkreasikan bentuk hingga toping pie susu, seiring dengan banyaknya pelanggan.

Usahanya pun semakin berkembang saat Covid-19 melanda tepatnya di 2020 lalu. Pada saat itu, ia menjajakan produk Yummy Piedi kediamannya.

Agar memudahkan pelanggan dalam memilih pie, ia pun membeli etalase untuk memajang produk pie susu miliknya.

Dikatakan ibu anak satu ini, usahanya justru meningkat di saat ekonomi menurun karena Covid-19.

“Alhamdulillah di saat itu justru pelanggan makin banyak. Sebagian memesan untuk diberikan ke orang terdekat yang ulang tahun,” ucapnya.

Konsumen pun mulai meminta Lala untuk menjual kue selain pie susu, seperti kue tart hingga bento cake. Dari situlah, Yummy Pie akhirnya merambah ke produk kue tart, brownies, dan lainnya.

Jajakan di Rumah Pinggir Rel hingga Toko 

Selama beberapa tahun, Lala menjajakan produknya di kediamannya.

Lokasi rumahnya yang berada di pinggir rel kereta api, membuat konsumen kesulitan untuk memarkirkan kendaraan, jika ingin berbelanja ke rumahnya.

Bahkan, dikatakan Lala, tak sedikit konsumen yang komplain karena harus menyebrangi rel kereta jika ingin berbelanja ke rumahnya. Hal tersebut pun membuatnya sedih.

“Iya banyak yang complain, terutama orang tua ya karena rumahku benar-benar di depan jalur rel kereta api,” katanya.

Hingga akhirnya ia dan mendiang ayahnya, mencari ruko untuk tempat berjualannya.

Lokasi Yummy Pie pun akhirnya pindah di Jalan Kimaya Way Halim sejak 2020 hingga saat ini.

Konsumen Yummy Pie pun merasa senang saat dirinya mengabarkan, jika lokasi penjualan sudah berpindah.

Bukan hanya konsumen lama saja, namun Yummy Pie mendapatkan banyak pelanggan baru.

Yummy Pie kini memiliki banyak produk kue dan roti. Dan tak pernah berhenti untuk selalu berinovasi untuk menyesuaikan market pasar dan konsumen.

Sulit Mencari Karyawan Jujur

Perjuangan Lala untuk bisa membesarkan Yummy Pie seperti saat ini tentu tidak mudah.

Ia melewati suka duka selama menjalani bisnisnya. Salah satu kendala yang dihadapinya hingga saat ini adalah karyawan.

Tak jarang Lala mendapatkan karyawan yang tidak jujur. Bahkan ada pula karyawan yang tidak mau diatur oleh dirinya sebagai atasan.

Selain soal karyawan, lika-liku yang dihadapinya yakni saat harga bahan terus meningkat. Lala tak mungkin menaikkan harga produk yang dijualnya, secara tiba-tiba karena memikirkan konsumen.

Tingkah laku para konsumen pun juga banyak dihadapi oleh Lala dan tim.

Lala menceritakan ada konsumen yang memesan, namun tak memberikan kabar hingga kabur. Hal ini sangat merugikan lantaran kue yang dipesan sudah tak bisa dijual kembali, karena kondisi toping yang sudah tidak fresh.

Selalu Berinovasi di Tengah Persaingan Bisnis

Lala tak memungkiri jika usaha kuliner yang dijalaninya memiliki banyak pesaing. Saat ini usaha kuliner, termasuk bisnis kue dan roti semakin menjamur. Bahkan di Bandar Lampung sendiri, banyak usaha kue yang serupa dengan produk Yummy Pie.

Sejumlah produknya sama hingga ada yang sangat mirip dengan Yummy Pie. Lala pun menyiasati hal itu dengan selalu berinovasi terhadap produk-produk yang dijualnya.

“Jadi kita harus pintar-pintar cari peluang dan cari inovasi produk terus. Supaya customer tidak bosan dan tidak berpaling ke tempat lain,” ucapnya.

Saat ini Yummy Pie menjual berbagai produk kue dan roti. Mulai dari pie susu original, pie susu dengan beragam toping seperti oreo, green tea, cokelat, dan lainnya. Ukurannya pun bervariasi mulai dari yang kecil, sedang, hingga jumbo.

Di tahun 2020, Yummy Pie mulai menambah menu kue ulang tahun, kue tart, hingga brownies. Lala selalu berinovasi dan mengembangkan produk yang dijualnya.

Di tahun 2024 ini, ia menambah produk kue dan roti lainnya.

Di antaranya ada roti manis, roti bantal, pie pisang, cheese cake, bolu, brownies, sus, donat, bolen, dan lain-lain.

Harganya pun sangat terjangkau, untuk pie susu ukuran kecil dengan berbagai toping mulai dari Rp 3 ribu per buah. Yummy Pie juga menyediakan paket minipie yang ekonomis.

Lalu ada pie susu ukuran kecil 12 cm hingga terbesar 25 cm. Harganya pun mulai dari Rp 70 ribuan saja. Pie susu yang dijual pun memiliki tampilan yang cantik, dengan beragam toping dan ditambah dengan minipie atau pie ukuran kecil.

Untuk kue tart sendiri memiliki bentuk dan hiasan yang unik. Dan tentunya selalu mengikuti perkembangan trend saat ini.

Pemasaran Lewat Medsos dan Influencer

Dari awal usahanya berkembang, Lala melakukan promosi secara online, mulai dari WhatsApp hingga Instagram. Ia juga mendaftarkan usahanya di Go-Food, Grab Food, Shopee Food.

Dan saat ini, Lala juga mempromosikan usahanya melalui aplikasi TikTok.

Karyawannya aktif membuat konten-konten lucu yang kekinian. Hal tersebut bertujuan untuk menarik pengikut baru di media sosial.

“Konten video yang dibuat pun harus menarik, sehingga memancing pengguna medsos tertarik dan mengikuti akun medsos Yummy Pie,” kata dia.

Strategi lain yang digunakannya yakni memberikan promo dadakan untuk konsumen.“Kita itu rutin melakukan promo meski tidak besar ya. Setiap hari kalau ada konsumen yang bertanya ada diskon atau tidak, pasti kita jawab ada,” ujar Lala.

Selain itu, Lala menggaet influencer Bandar Lampung untuk mempromosikan produknya. Ia memang memiliki dana tersendiri untuk mengiklankan bisnisnya.

Jaga Kualitas dan Sikap ke Konsumen

Ia membagikan kiat sukses usahanya masih bertahan dan banyak pelanggan hingga saat ini. Mempertahankan kualitas produk adalah yang utama bagi Lala.

“Selalu berinovasi produk-produk yang baru, sehingga costumer tidak bosan dengan Yummy Pie,” ujarnya.

Selain itu, menjalin hubungan dengan customer juga menjadi perhatian Lala untuk para karyawannya. Ia menerapkan karyawannya harus bersikap ramah dengan costumer. Jika sudah ada yang berlangganan, tak jarang Yummy Pie memberikan bonus.

“Mempertahankan costumer itu perlu. Dikenal oleh banyak orang juga perlu, oleh karena itu kita memiliki budget marketing salah satunya dengan mengundang influencer,” pungkasnya. 

Bagi Waktu untuk Anak dan Suami

Sebelum memutuskan menikah pada 2023 lalu, Lala menghabiskan waktunya untuk terjun langsung melayani konsumen.

Namun hal tersebut sudah dikurangi lantaran fokusnya harus terbagi untuk suami dan anaknya yang masih bayi.

“Sekarang nggak seperti dulu ya, yang dari pagi sampai malam di toko,” ujarnya.

Ia pun membagi waktunya untuk bekerja dari rumah dan mengurus keluarga saat pagi hari. Pada siang hingga sore hari Lala ke toko Yummy Pie. Sementara dirinya di toko, putrinya dititipkan kepada sang ibu. Ia kembali pulang ke rumah saat malam hari.

Lala sangat beruntung memiliki suami yang sangat mendukung dirinya. Dikatakan Lala, ia dan suami saling kerja sama untuk mengurus anak dan toko.

(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved