Kesehatan
Jangan Asal Colok, Kenali Penanganan Mimisan yang Tepat
Meski sering dianggap bukan hal yang serius, mimisan tetap harus ditangani dengan tepat.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Mimisan atau epistaksis merupakan pendarahan di hidung yang bisa menyerang siapa saja.
Meski sering dianggap bukan hal yang serius, mimisan tetap harus ditangani dengan tepat.
Sayangnya, ada sejumlah pandangan yang beredar di masyarakat terkait dengan penanganan mimisan.
Sebagian berpendapat, mimisan dapat ditangani dengan cara mendongakkan kepala.
Selain itu, ada pula yang menggunakan daun sirih sebagai obat dalam menghambat keluarnya darah dari hidung.
Di samping itu, sebagian orang juga berpendapat bahwa pertolongan pertama dari mimisan yang tepat adalah dengan menundukkan kepala. Lalu cara manakah yang lebih tepat?
dr Desta W Restu, seorang praktisi kesehatan di Jakarta menjelaskan bahwa pertolongan pertama mimisan memang dapat dilakukan secara mandiri.
Namun mendongakkan kepala bukanlah penanganan mimisan yang tepat. Alih-alih menghentikan pendarahan, langkah tersebut justru berpotensi menyebabkan masalah baru.
"Kita kalau mimisan seringnya dulu itu didongakin gini ya? Itu malah dikhawatirkan darahnya itu tersedak ke dalam," ungkapnya saat dikonfirmasi via Zoom, Kamis (30/5/2024) lalu.
Menurutnya, penanganan mimisan secara mandiri yang tepat adalah dengan menundukkan kepala agar darah mimisan bisa keluar.
Selain itu, penanganannya juga perlu dibantu dengan cara menekan hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk selama beberapa menit. Tujuannya untuk menghentikan pendarahan.
"Untuk mimisan itu bagusnya kita nunduk, jadi bukan dongak. Jadi biarkan aja darahnya itu yang memang sudah keluar ya keluar, tapi jangan didongakin dengan harapan darahnya berhenti gitu. Nggak, ini tidak seperti itu," jelasnya.
"Jadi harus ditundukin supaya darahnya keluar. Kita bantu menekannya supaya nggak keluarnya adalah dengan memencetnya. Nah kita sambil mengevaluasi. Itu bisa kita pencet ya 5 menit sampai 10 menit gitu. Kalau misal berhenti berarti oke sumber pendarahannya sudah nutup nih," tambahnya.
Sementara soal penggunaan daun sirih yang dimasukkan ke rongga hidung, dr Desta menuturkan hal tersebut juga kurang tepat dalam mengatasi mimisan.
Sebab, hal tersebut berisiko menimbulkan infeksi pada hidung.
"Kalau mau dibersihkan dengan tisu yang boleh-boleh aja, tapi mungkin bagian luarnya aja yang dibersihin. Bukan tisunya dimasukin sampai ke dalam karena khawatir kalau tisunya tidak bersih. Itu malah makin mengiritasi atau menyebabkan infeksi," ujarnya.
"Sangat tidak direkomendasikan (daun sirih) soalnya justru yang saya bilang tadi tisu bahkan yang kadang kita beli dalam plastikan itu khawatir tidak steril, apalagi daun sirih yang kita ambil dari tanaman luar, kita gulung-gulung dimasukin (ke hidung) itu risiko infeksinya lebih tinggi lagi," terus dia.
"Pun ini posisinya pembuluh darah pecah, gimana kalau (misalkan) lagi luka kita masukin atau tabur garam gitu? Itu malah takutnya menyebabkan infeksi dari bakteri," imbuhnya.
Lebih lanjut, dr Desta menyarankan untuk segera melakukan konsultasi pada dokter atau tenaga medis jika pendarahan pada hidung tidak kunjung berhenti.
Dengan begitu, masalah tersebut bisa segera ditangani dengan tepat oleh ahlinya.
"Kalau ternyata pendarahannya terus-terusan, darahnya makin banyak, udah sesuai caranya tapi tetap nggak berhenti, nah itu kita saranin untuk ke lokasi kesehatan.
Bisa klinik, rumah sakit, atau puskesmas gitu karena yang kita khawatirkan pendarahannya itu belum bisa kita prediksi lokasinya," kata dr Desta W Restu.
"Kalau dirasa perlu ditampon, dimasukkin kassa, itu kita nggak boleh masukin sendiri, harus benar-benar tenaga kesehatan yang masukin kassanya atau tamponnya itu ke dalam. Karena itu ada beberapa yang dikasih kandungan obat. Harapannya itu buat mengecilkan pembuluh darahnya, jadi pendarahannya nggak keluar lagi," tuturnya.
Bisa Jadi Indikasi Suatu Penyakit
Sering dianggap sebagai kondisi yang tidak berbahaya, siapa sangka mimisan ternyata bisa menjadi indikasi suatu penyakit.
Namun dr Desta W Restu mengungkapkan kondisi tersebut lebih umum terjadi pada orang dewasa.
"Mimisan ini sebenarnya sih betul, mungkin beberapa orang khawatir kalau dia bisa mengindikasikan suatu penyakit atau sebenarnya juga bukan indikasi penyakit sih, lebih kayak gejala saja ataupun cuma keadaan karena situasi tertentu," kata dr Desta.
"Ada mimisan yang terjadi karena dia berada di suatu tempat yang terlalu panas, menyebabkan pelebaran pembuluh darah di bagian hidungnya jadi menyebabkan pendarahan. Kedua, bisa juga karena kecelakaan atau trauma," terangnya.
"Trauma itu bisa kejedut, jatuh, atau mungkin maaf ya terlalu sering ngupil seperti itu bisa pecah pembuluh hidungnya. Itulah yang bikin mimisan. Kalau dalam keadaan seperti itu kan berarti bukan karena penyakit kan si mimisan ini," imbuhnya.
dr Desta menyebut hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyakit yang bisa ditandai dengan mimisan. Pendarahan itu, lanjutnya, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah lantaran tensi yang meningkat.
"Tapi memang ada satu lagi mimisan yang disebabkan karena suatu penyakit. Contohnya misal dia sakit darah tinggi atau hipertensi," ucapnya.
"Tensi yang terlalu tinggi ini yang menyebabkan pembuluh darah pecah, terutama di bagian area hidungnya. Nah, itulah yang menyebabkan pendarahan. Jadi sebenarnya untuk mimisan bisa mengindikasikan suatu penyakit atau ya memang karena suatu trauma aja," ujarnya.
Lantas bagaimana membedakannya? Perempuan berhijab ini menuturkan mimisan sebagai gejala awal suatu penyakit, misalnya tekanan darah tinggi dapat ditandai dengan tingginya tensi darah disertai dengan pendarahan dari hidung secara terus-menerus.
"Jadi mimisan itu ada dua, ada yang anterior sama posterior. Artinya untuk pembuluh darah yang bagian depan sama untuk pembuluh darah di bagian belakang. Kalau yang mengindikasikan penyakit, itu biasanya pendarahan yang posterior," beber dr Desta.
"Gimana sih caranya ngebedainnya? Biasanya memang ada riwayat darah tingginya atau ketika aku datang ke IGD ‘ini mimisan dari semalem, nggak berhenti-henti gitu. Udah dicoba ditekan, udah dicoba diistirahatin, tapi ternyata darahnya juga nggak berhenti-henti gitu," terangnya.
"Ternyata ketika dibawa ke rumah sakit atau IGD, dicek tekanan darahnya oh ternyata tekanan darahnya tinggi. Nah berarti kan kita bisa cari tahu nih penyebab mimisan ini karena tensinya tinggi itu," sambung dia.
Sementara mimisan yang dialami oleh anak-anak, lanjutnya, lebih banyak disebabkan karena trauma atau demam tinggi.
"Kalau anak memang biasanya mimisannya yang tipenya anterior tadi, yang bagian depan. Mostly, anak itu-anak itu karena trauma atau bisa juga karena demam tinggi," kata dia.
"Kalau untuk anak-anak tidak terlalu parah seperti orang dewasa sih, karena memang jarang ya anak kecil terutama yang kecil banget ya usia balita atau usia sekolah tiba-tiba darahnya tinggi," tuturnya.
(Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.