Kunjungan Paus Fransiskus

Permen dari Paus Fransiskus untuk Cia

Ini kejadian dalam audiensi umum dengan Paus Fransiskus pada Rabu, 17 April 2024. Seorang anak mendapat permen dari Paus Fransiskus.

|
Editor: Kiki Novilia
Istimewa
Jophiella Gratia “CIA” Deviyani ketika disentuh Paus Fransiskus serta dihadiahi permen Baratti & Milano dalam audiensi umum, Vatikan, Rabu (17/04/2024). 

Ucapan selamat juga diucapkan oleh Paus Fransiskus kepada para pengantin baru yang mendapat anugerah bersalaman secara pribadi.

Paus juga berfoto bersama dengan peziarah rombongan yang sudah terdaftar.

Ketika rombongan khusus sudah selesai, Paus yang tanpa kenal lelah itu kemudian menghampiri para peziarah rombongan atau individual yang berada di reparto speciale.

Tidak mudah untuk mendapatkan perhatian dari Paus dan kemudian bersalaman. Karena tidak diatur, tidak ada urutan, para peziarah berdesak-desakan untuk menempati posisi di pagar pembatas. Dan ini yang dialami oleh Cia juga.

Jika ingin mendapat kesempatan bersalaman atau menyentuh Paus, para peziarah harus bersabar menunggu ada tempat lowong ataupun bersabar untuk berdesak-desakan.

Paus Fransiskus sendiri selalu tersenyum menyalami satu-satu peziarah. Tak luput, hal yang sama dilakukan Cia dan Mamanya. Cia memanggil sang ibu dengan sebutan Mama.

Dan tibalah giliran Cia. Ia berjuang untuk mendapatkan perhatian. Dengan kaki dan tubuhnya dipegangi sang mama, Cia mencoba menarik perhatian Paus Fransiskus.

Cukup dekat jaraknya. Hanya satu meter. Meski dekat, Cia tetap harus bersabar menunggu giliran.

Akhirnya, Paus Fransiskus menyentuh Cia. Paus Fransiskus memandang tajam pada Cia yang bingung dengan situasi itu.

Namun Cia tersenyum ketika Paus Fransiskus menyelipkan permen ke dalam genggaman tangannya.

Tidak lama persentuhan yang terjadi antara tangan Cia dan tangan Paus Fransiskus. Namun itu adalah sejarah hidup seorang manusia.

Anggota rombongan lain bersorak karena upaya bersalaman dengan Paus dengan penantian berjam-jam membuahkan hasil.

Anugerah yang uar biasa. Bagi seorang anak, yang menanti dalam ketidakmengertiannya.

Perjuangan Cia cukup hebat dan luar biasa. Bersabar meski menunggu di tempat kurang lebih 5 jam hingga bisa bersalaman dengan Paus.

Harus menahan keinginan untuk pergi ke toilet, tidak ngemil, dan tidak istirahat duduk.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved