Berita Terkini Nasional
Rumah Pembunuh Janda Muda di Wonogiri Ludes Dibakar Warga
Satu video viral terlihat warga ramai-ramai merusak dan membakar rumah di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, beredar Kamis (13/6/2024).
Tribunlampung.co.id, Wonogiri - Satu video viral terlihat warga ramai-ramai merusak dan membakar rumah di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, beredar Kamis (13/6/2024).
Rumah yang dibakar warga itu adalah rumah milik Supriyanto (44), seorang tersangka kasus pembunuhan keji.
Supriyanto diketahui membunuh janda muda berinisial KM (28) asal Desa Bendosari, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri. Rumah tersangka Supriyanto berada di Dusun Kembang RT 01 RW 03 Desa Setren Kecamatan Slogohimo.
Saat wartawan TribunSolo.com ke lokasi, benar saja, rumah Supriyanto itu sudah jadi puing-puing.
Coretan bekas kemarahan warga masih terlihat di tembok-tembok rumah.
Tapi, kepolisian bungkam terkait adanya peristiwa itu.
Sejumlah warga di sekitar lokasi yang ditemui TribunSolo.com pun menghindar ketika ditanya.
Peristiwa amuk warga ini diduga terjadi siang hari.
Itu karena pada hari yang sama, paginya, polisi masih sempat menjalankan rekonstruksi kasus pembunuhan di sana.
Kades Setren, Wisnu Jatmiko, membenarkan adanya peristiwa warga membakar rumah Supriyanto.
Menurutnya, ia sempat ke rumah itu pagi hari, menyaksikan rekonstruksi kepolisian.
"Tadi saat rekonstruksi baik-baik saja, tapi setelah itu saya balik ke kantor desa," kata Wisnu.
Selain dibakar, rumah pelaku juga penuh coretan dari massa.
Dari video yang beredar, coretan itu di antaranya "Jangan sampai ada korban selanjutnya" dan "The legend of biadab" dan sejumlah coretan lainnya.
Supriyanto, membunuh Kartika atau KMD (28), janda muda yang menjadi kekasihnya, pada 26 Maret 2024.
Ia membekap karyawati bank itu sampai lemas, lalu dibakarnya perempuan itu.
Motifnya, ia sakit hati, setelah mendengar kekasihnya itu, berniat rujuk dengan mantan suami.
Pada 22 April 2024, polisi membongkar pembunuhan itu, setelah menemukan kerangka Kartika terkubur di halaman belakang rumah Supriyanto.
Ini bukan kali pertama Supriyanto melakukan pembunuhan.
Sebelumnya, ia pernah dipenjara, dengan kasus penganiayaan hingga membuat korban tewas.
Adapun Supriyanto dijerat polisi dengan pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Berawal Cekcok di Dapur
Diberitakan sebelumnya, aksi pembunuhan terhadap KM (28), seorang janda muda di Wonogiri berawal dari cekcok di dapur.
Dia cekcok dengan pelaku Supriyanto (44) warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.
Cekcok ini berakhir pembunuhan KM.
Pelaku Supriyanto mengaku sakit hati.
Sebab, korban KM ingin kembali rujuk dengan suaminya.
Diketahui, Supriyanto berpacaran dengan KM yang statusnya adalah seorang janda.
Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas AKP Anom Prabowo.
Dia mengatakan, motif dari pembunuhan itu adalah sakit hati.
"Motif karena sakit hati, pertama karena kalau tidak salah korban menyampaikan kepada pelaku bahwa korban mau rujuk kepada suaminya," ucap Anom, saat di konfirmasi TribunSolo.com, selasa (24/4/2024).
Sebelum dibunuh, KM sempat cekcok dengan pelaku di dapur rumah tersebut.
"Mereka berada di dalam dapur, sempat cekcok dan pelaku disiram air panas oleh korban," terangnya.
Setelah pelaku disiram oleh korban, pelaku membekap korban dengan sebuah handuk.
"Korban dibekap dengan handuk selama 8 menit, sampai akhirnya korban seperti orang kejang-kejang," lanjut Anom.
Mengetahui korban sudah tewas, tubuh korban sempat dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti.
"Setelah mati dibakar untuk menghilangkan barang bukti tujuannya itu, tapi kenyataannya di dalam satu karung masih ada bensin," tandasnya.
Disiram Air Panas
Sebelum membunuh janda muda, Supriyanto (44) warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri sempat disiram air panas oleh korban.
Itu terjadi saat dia cekcok dengan korban KM (28) di dapur rumahnya.
Cekcok ini dipicu lantaran Supriyanto sakit hati.
Sebab, korban KM ingin kembali rujuk dengan suaminya.
Diketahui, Supriyanto berpacaran dengan KM yang statusnya adalah seorang janda.
Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas AKP Anom Prabowo.
Dia mengatakan, motif dari pembunuhan itu adalah sakit hati.
"Motif karena sakit hati, pertama karena kalau tidak salah korban menyampaikan kepada pelaku bahwa korban mau rujuk kepada suaminya," ucap Anom, saat di konfirmasi TribunSolo.com, selasa (24/4/2024).
Sebelum dibunuh, KM sempat cekcok dengan pelaku di dapur rumah tersebut.
"Mereka berada di dalam dapur, sempat cekcok dan pelaku disiram air panas oleh korban," terangnya.
Setelah pelaku disiram oleh korban, pelaku membekap korban dengan sebuah handuk.
"Korban dibekap dengan handuk selama 8 menit, sampai akhirnya korban seperti orang kejang-kejang," lanjut Anom.
Mengetahui korban sudah tewas, tubuh korban sempat dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti.
"Setelah mati dibakar untuk menghilangkan barang bukti tujuannya itu, tapi kenyataannya di dalam satu karung masih ada bensin," tandasnya. (*)
( Tribunlampung.co.id / TribunSolo.com )
Pelaku Pengintaian Kacab Bank BUMN Sempat Kabur Saat Akan Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Putri Apriyani Tewas Dibunuh Pacarnya Oknum Polisi, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
Mahfud MD Soroti Kejanggalan Kekayaan Immanuel Ebenezer yang Capai Rp 17,6 M |
![]() |
---|
Peran Pelaku RS dalam Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sumiati Tak Lama Setelah Kejadian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.